Penggunaan BBM (Blackberry Messenger) mulai kurang diminati atau mulai menurun penggunanya

  • Agree
  • Not Agree

0 voters

Seiring dengan menurunnya pangsa pasar BlackBerry di Indonesia, nampaknya hal tersebut diprediksi akan membawa dampak buruk bagi mereka yang membangun usaha OL Shop berbasis BlackBerry Messenger (BBM).

Dari data yang diperoleh, online shop yang ada di Indonesia kini sudah sangat menjamur. Hampir tidak dapat dipastikan berapa jumlah pengguna BlackBerry yang menggunakan layanan BBM sebagai tempat untuk mengeruk rupiah melalui online shop. Diprediksi, hampir separuh dari total pengguna BlackBerry yang membuka usaha tersebut. Jumlah itu belum termasuk reseller yang hanya ikut menjual barang-barang dagangan dari situs online shop lain.

Dengan menurunnya angka pasar Blackberry saat ini, diprediksi online shop yang berbasis BBM juga akan gulung tikar. Pasalnya, penurunan tersebut cukup signifikan.
Menurut Presdir XL Axiata, Hasnul Suhaimi, pangsa pasar BlackBerry untuk segmen smartphone di Indonesia turun drastis. “Sebelumnya, vendor asal Kanada itu menguasai pasar smartphone di Indonesia hingga 60 persen, sekarang cuma 30 persen,” tuturnya.

Diprediksi, penurunan pangsa BlackBerry yang berakibat pada kelangsungan hidup online shop via BBM, kemungkinan akan banyak dari mereka yang membuka situs sendiri untuk menjajakan barang dagangannya secara langsung.

Yang jelas, para reseller inilah yang akan merasakan penurunan drastis tersebut. Bahkan sebagian besar dari mereka akan gulung tikar sebagai reseller.

Akan tetapi, hal tersebut tidaklah mutlak. Pasalnya, jika melihat konsumen Indonesia, masyarakat masih menggemari berbelanja dengan bermodal BBM, karena dianggap lebih praktis, up to date, dan tak terbatas wilayah. Lantas bagaimana menurut Anda tentang kelangsungan OL Shop berbasis BBM di masa yang akan datang?

sumber: Pengguna BlackBerry menurun, bagaimana nasib OL Shop via BBM? | merdeka.com

:negative_squared_cross_mark: Not Agree

BBM atau Blackberry Messenger merupakan aplikasi untuk mengirim pesan singkat secara online yang sangat populer sejak pertama kali muncul pada 23 Oktober 2013. Pada awalnya Blackberry Messenger merupakan fitur yang hanya bisa dipakai apabila menggunakan gawai yang di produksi oleh Blackberry. Kemudian Blackberry menciptakan Blackberry Messenger yang juga bisa digunakan oleh pengguna android.Seketika itu pulalah Blackberry Messenger sempat menjadi salah satu aplikasi mengirim pesan yang paling banyak dipakai di seluruh dunia.

Di Indonesia sendiri BBM hingga saat ini masih memiliki banyak pengguna, sekalipun saat ini aplikasi untuk mengirim pesan singkat secara online semakin banyak. Tercatat, kurang lebih di Indonesia ada 55 juta pengguna BBM saat ini, salah satu aplikasi dengan jumlah pengguna terbanyak di Indonesia.

[Tech in Asia - Connecting Asia's startup ecosystem]

:white_check_mark: Agree

Pada tahun 2016 pengguna aktiv dari BBM mulai menurun. Ini dikarenakan banyak pesaing dalam layanan sejenis seperti Line, Telegram, We chat, Kakao Talk dan Whatsapp yang mencapai 1 milyar pengguna. menurut riset dari Statista.com pengguna BBM aktiv hanya mencapai 100 juta pengguna. jauh dibawah Whatsapp yang kini menjadi raja di layanan berkirim pesan di smartphone

:negative_squared_cross_mark: Not Agree

Fitur dalam suatu aplikasi merupakan sesuatu yang menjadi perhatian utama. BBM sendiri memiliki lebih banyak kelebihan dibandingkan dengan Whatsapp, diantaranya adalah BBM memiliki kelebihan dalam hal privasi dan juga fitur-fitur seperti notifikasi, grup, emote, juga personal status. Kelebihan-kelebihan tersebut menjadi alasan kuat mengapa banyak orang menggunakan BBM.

:negative_squared_cross_mark: Not Agree

BBM, aplikasi pesan Blackberry, diperbarui dan membawa sebuah perkumpulan firtu baru.

:negative_squared_cross_mark: Not Agree

Karena masih banyak nya orang yang menggunakan BBM, pengguna yang cepat untuk melawan terhadap keputusan WhatsApp ini dengan peluncuran sebuah petisi online.

http://www.theinquirer.net/inquirer/news/2448791/whatsapp-for-blackberry-will-be-discontinued-later-this-year

:negative_squared_cross_mark: Not Agree

Dalam sebuah studi yang diterbitkan perusahaan riset SimiliarWeb, terungkap bahwa Indonesia kini menjadi negara paling aktif menggunakan aplikasi Blackberry Messenger (BBM). Hingga April 2016 sebanyak 87,5 persen perangkat berbasis Android di Indonesia memasang aplikasi BBM.

Angka ini otomatis membawa BBM menjadi aplikasi layanan pesan paling populer di Tanah Air. Dilansir dari The Wall Street Journal (29/2/2016), Wakil Presiden Blackberry, Matthew Talbot, mengatakan bahwa belum ada aplikasi yang bisa menandingi pangsa BBM di Indonesia.

Menurut hitungan WSJ per Januari 2016, ada 55 juta jumlah pengguna aktif bulanan BBM di Indonesia. Di belakangnya ada WhatsApp dan Facebook Messenger yang memiliki lebih dari 50 juta pengguna aktif per bulan.

Dibandingkan dengan di Indonesia, popularitas BBM jauh tertinggal di pasar Nigeria dan Afrika Selatan. Negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris dan Australia, meski masih dapat digolongkan sebagai pasar BBM, jumlahnya tidak signifikan.

Sebagai perbandingan, hanya 0,42 persen ponsel Android di Amerika Serikat yang masih menggunakan aplikasi BBM. Sedangkan di Inggris, hanya 1,3 persen pengguna Android yang masih menginstal BBM.


© SimilarWeb

Meski demikian, di pasar aplikasi layanan pesan, WhatsApp yang dimiliki oleh Facebook masih di atas angin. WhatsApp merupakan aplikasi paling banyak digunakan di ponsel pintar berbasis Android, di lebih dari 100 negara di dunia.

SimilarWeb melakukan penelitian menggunakan data Android dari 187 negara, dan WhatsApp menduduki peringkat teratas di antara 109 negara. WhatsApp meraih 55,6 persen pangsa pasar dunia.

Pengguna WhatsApp dominan di Amerika Selatan, Afrika, sebagian Eropa, Rusia, Tiongkok, dan India. Kemungkinan jika fitur panggilan video telah dirilis angka ini bisa lebih besar lagi.

Di posisi kedua ada Messenger. Aplikasi yang dikembangkan Facebook ini paling banyak digunakan di 49 negara, termasuk di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia.

Berikutnya, ada aplikasi Viber, Line, WeChat dan Telegram. Viber sendiri menjadi aplikasi paling disukai di sekitar 10 negara di wilayah bagian Timur Eropa, seperti Belarus, Moldova, dan Ukraina. Tak hanya itu, Viber juga cukup populer di sejumlah wilayah Asia, seperti Irak, Libya, dan Sri Lanka.

Di Ukraina, Viber sudah terpasang pada 65 persen dari seluruh perangkat Android. Pengguna di negara ini juga menghabiskan sekitar 16 menit waktu setiap harinya untuk menggunakan Viber.

Aplikasi lain seperti Telegram dan Line juga banyak digunakan di lebih dari satu negara. Telegram misalnya populer di Iran dan Uzbekistan, serta Line di Jepang dan Thailand. Di Jepang, Line dapat menyita hingga 40 menit waktu dari penggunanya per hari.

Sedangkan aplikasi lain yang hanya mendapatkan posisi di satu negara saja, selain BBM di Indonesia adalah KakaoTalk di Korea Selatan, imo di Kuba, Zalo di Vietnam, dan ChatOn di Eritrea.

:white_check_mark: Agree

Duo aplikasi chatting yang kini tengah naik daun yaitu Line dan whatsapp mulai menggeser BBM. ini terbukti dengan IPO (Initial Public Offering) yang dilakukan Line pada bulan Juli 2016 lalu dan kini angka valuasi dari line menacapa 5,5B . semenatar Valuasi dari saham Blackberry diperkirakan hanya mencapai 3,4B. begitu juga dengan raja aplikasi chatting saat ini yaitu Whatsapp yang mencapai nilai valuasi 19B$ pada 2016. hal ini menunjukan bahwa pengguna Line dan Whatsapp lebih royal daripada pengguna BBM sehingga profit dan nilai valuasi kedua perusahaan tersebut lebih tinggi dari BBM. Hal juga ini menunjukan adanya migrasi pengguna BBM ke aplikasi chating lain seperti Line dan Whatsapp.