Pengembangan Material Komposit Keramik Berpori dari Bahan Clay Diperkuat dengan Bahan Kuningan

Perkembangan material keramik berpori semakin meningkat karena aplikasinya yang mencakup di segala bidang terutama yang mengutamakan ketahanan pada suhu tinggi, ketahanan terhadap bahan kimia, kekuatan mekanik yang baik dan memiliki efek polutan yang rendah. Kemajuan teknologi yang semakin maju menyebabkan pembuatan material keramik berpori terus dilakukan guna mendapatkan harga yang semakin murah dalam memproduksinya. Penyiapan pembuatan keramik berpori yang sering dilakukan adalah dengan slip castin, dry pressing dan extrusion forming. Kebanyakan industri menggunakan metode ekstrusi dalam pembuatan produknya.
image

Pembuatan keramik berpori dengan bahan clay yang diperkuat dengan logam CuZn telah berhasil dilakukan dan diperoleh jumlah porositas tertinggi pada penambahan 10% berat CuZn yaitu sebesar 78,74% dengan harga densitas sebesar 4,42 gram/cm3 . Material logam dengan harga densitas yang tinggi dapat menyebabkan turunnya harga densitas pada material jika dibuat dalam bentuk material berpori karena dapat menjadikan udara terjebak didalam material.

Hasil pengujian porositas juga menunjukkan bahwa pada penambaan 10% berat CuZn menunjukkan harga porositas tertinggi yaitu sebesar 78,74%.

Hasil pengmatan dengan menggunakan SEM diperoleh bahwa dengan adanya penambahan CuZn dapat menyebabkan terbentuknya porositas. Pada penambahan CuZn 10% berat menunjukkan jumlah porositas yang paling banyak. Namun setelah dilakukan penambahan CuZn lebih dari 10% berat cenderung porositasnya semakin turun.

Sumber :

Amin M, Subri M, 2017, Pengembangan Material Komposit Keramik Berpori dari Bahan Clay yang diperkuat Bahan Kuningan dengan Menggunakan Metode Ekstrusi, Prosiding Seminar Nasional, September 2017.

Owoeye F.T, Azado A.P, and Udo S.B, Performance Evaluation of Ceramic Miccrofiltration Membrane for Water Tretamnet.

1 Like