Pengaruh teknologi komunikasi digital dalam proses belajar mahasiswa pada masa pandemik covid-19

selain-zoom-ini-aplikasi-video-teleconference-favorit-kami-ptUjVw6U80

Komunikasi merupakan sarana yang sangat penting bagi manusia. Pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial kita butuh orang lain untuk berinteraksi satu sama lain.

Keterampilan berkomunikasi merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki mahasiswa dengan komunikasi yang baik maka akan mempermudah memahami suatu materi. Keterampilan komunikasi yang tinggi akan mempermudah mahasiswa untuk mengidentifikasi,berdiskusi,mengevaluasi, mencari solusi dalam memecahkan suatu masalah dengan mengarah pada banyak sudut pandang berdasarkan informasi yang diperolehnya.

Komunikasi tidak hanya dilakukan secara tatap muka secara langsung tetapi juga bisa menggunakan komunikasi digital menggunakan teknologi yang sudah ada.

Blockquote
“Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal tapi juga dalam bentuk ekspresi muka, lukisan dan teknologi ( Karyaningsih dikutip dalam Shanon dan Weaver)”.

Saat ini kita memasuki era digital di mana perkembangan teknologi sudah berkembang sangat pesat. Teknologi sebagai alat yang bisa membantu sebagian besar perkerjaan manusia. Teknologi juga bisa digunakan untuk berkomunikasi satu sama lain baik hanya sekedar bertanya kabar atau saling memberi informasi. Komunikasi menggunakan teknologi digital dianggap lebih mempermudah dibandingkan dengan bertatap muka secara langsung karena dapat berkomunikasi dengan siapa saja dan di mana saja tanpa ada hambatan jarak ”Apa hubungan teknologi komunikasi digital pada massa pandemik Covid-19?”.

Pada masa pendemik Covid-19 sekarang ini dalam berkomunikasi kita lebih sering menggunakan teknologi secara digital meskipun sebelum pandemik juga menggunakan teknologi digital dalam berkomunikasi. Hal tersebut juga diterapkan dalam proses perkuliah yang mengharuskan mahasiswa berkomunikasi menggunakan teknologi secara digital. Teknologi komunikasi digital merupakan kebutuhan pokok bagi setiap individu,kelompok,maupun organisasi.

Seluruh perguruan tinggi baik itu negeri atau swasta di indonesia pada masa pandemik Covid-19 menerapkan pembelajaran secara e-learning .

Blockquote
”E-learning secara fundamental adalah proses pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk menjembatani kegiatan belajar dan pembelajaran baik secara asinkron maupun sinkron (Chaeruman dikutip dalam Naidun,2006)”.

Chaeruman dikutip dalam Noirid,2007. Mengklasifikasikan tiga kategori e-learning. Kategori tersebut merupakan suatu kontinum, yaitu :

  1. Adjunct yaitu; pembelajaran tatap muka (tradisional) yang yang ditunjang dengan sistem penyampaian secara daring sebagai pengayaan. Keberadaan sistem penyampaian secara daring merupakan suatu tambahan. Contoh untuk menunjang pembelajaran di kelas, seorang guru/dosen menugaskan siswa/mahasiswanya untuk mencari informasi dari internet, memanfaatkan komputer dan LCD projector dan multimedia didalam kelas.
  2. Mixed/blended yaitu; menempatkan sistem penyampaian secara daring sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran secara keseluruhan. Artinya baik proses tatap muka maupun pembelajaran secara daring merupakan satu kesatuan utuh.
  3. Fully Daring yaitu; semua interaksi pembelajaran dan penyampaian bahan belajar terjadi secara daring penuh. Tidak ada pembelajaran tatap muka (tradisional) sama sekali. Contoh, bahan belajar berupa video diunggah dan diterima via internet, atau pembelajaran ditautkan (linked) melalui hyperlink ke sumber lain yang berupa teks atau gambar.

Pada masa pendemik ini seluruh perguruan tinggi menerapkan pembelajaran e-learning secara fully daring. Pembelajaran fully daring dapat menggunakan berbagai macam aplikasi agar mahasiswa dan dosen bisa berkomunikasi dan memberikan infomasi sebagai bahan materi. Pembelajaran fully daring bisa menggunakan aplikasi seperti: zoom,google classroom,google meet,google form,whatsapp dan situs pembelajaran universitas. Semua aplikasi pembelajaran tersebut dapat mempermudah dosen dalam memberikan materi pembelajaran dan tugas kepada mahasiswa.

Komunikasi secara digital menggunakan e-learning fully daring dalam proses pembelajaran bagi mahasiswa dan dosen saat pandemik Covid-19 memiliki sisi kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari proses pembelajaran secara daring yaitu mempermudah dosen dalam menyampaikan materi, pengaturan waktu lebih mudah karena dapat disesuaikan, tidak terkendala jarak dan tempat.

Kekurangan dari proses pembelajaran secara daring yaitu kebanyakan mahasiswa mengalami kesulitan dalam menangkap materi yang diberikan karena komunikasi antar dosen dan mahasiswa yang terbatas. Di samping itu juga pembelajaran secara daring mempersulit beberapa dosen dalam memberikan materi karena tidak semua dosen menguasai teknologi bahkan dosen di kampus saya sendiri mengakui sangat kesulitan dalam mengajar melalui daring. Pembelajaran secara dari juga dinilai kurang efisien menurut beberapa mahasiswa mengingat dalam perkulian daring sangat membutuhkan jaringan internet yang bagus supaya bisa mengakses materi dan tugas yang diberikan dosen. Tidak semua mahasiswa dapat mengakses jaringan internet karena sebagian mahasiswa berdomisili di perdesaan sehingga menghambat proses belajar dan mengajar, begitupun dalam pengumpulan tugas yang di berikan dosen yang biasanya ada batas waktu tertentu dalam pengumpulannya hal tersebut menjadi penghambat sehingga dinilai kurang efisien. Masalah jaringan adalah salah satu faktor yang paling banyak dipermasalahkan didalam perkuliahan secara daring. Selain itu perkuliahan secara daring ditinjau dari segi kualitas dan tingkat kejujuran bagi mahasiswa sangat diragukan, karena kerja mahasiswa tidak dapat dilihat secara langsung dan dianggap nilai yang dicapai mahasiswa tidak sesuai dengan kompetensi yang dimiliki, namun itu relatif.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) soal evaluasi pembelajaran daring atau belajar jarak jauh untuk mahasiswa. Hasilnya, 90 persen mahasiswa menyatakan lebih menyukai kuliah tatap muka langsung dibandingkan kuliah daring. Pertemuan langsung dengan dosen lebih bagus dibandingkan dengan melalui daring. Survei terebut dilakuan terhadap 230 ribu mahasiswa yang tersebar di 32 provinsi, pada akhir Maret 2020 (Sumber Kemendikbud: 90 Persen Mahasiswa Ingin Kuliah Tatap Muka - News Liputan6.com
ut-90persen-mahasiswa-ingin-kuliah-tatap-muka/12/07/20).

Bertitik tolak dari uraian diatas pembelajaran daring yang dilakukan pada masa pendemik Covid-19 secara umum kurang disukai dan mengalami beberapa kendala jika dibandingkan pembelajaran tatap muka secara langsung di kelas sehingga dinilai kurang efektif.

Referensi :
Chaeruman, Uwes Anis. 2017 .Panduan Merancang Mata Kuliah Daring SPDA Indonesia.
RISTEKDIKTI.

Hutabarata,Delvira.2020.Kemendikbud: 90 Persen Mahasiswa Ingin Kuliah Tatap Muka.
https://www.liputan6. com/new/read/4300711/ kemendikbud-90- persen
mahasiswa-ingin-kuliah-tatap-muka (diakses tanggal 12 juli 2020).

Karyaningsih, Ponco Dewi.2018.Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Samudra Biru.

1 Like