Pengalaman Travelling di Lawang Sewu Semarang

Di Kota Semarang, ada tempat bekas digunakan pada masa penjajahan Belanda, dan penjajahan Jepang. Saat ini tempat itu dikenal sebagai tempat yang angker, apakah itu benar? Mohon ceritanya saat melakukan travelling di tempat ini! :smiley:

Saya belum pernah travelling ke Lawang Sewu, tapi berikut saya sertakan pengalaman traveller yang sudah pernah berwisata ke Lawang Sewu, tapi agar lebih seru saya ambil yang waktu kunjungnya di Malam Hari. Yuk disimak!

Pengalaman Berkunjung ke Lawang Sewu di Malam Hari

Apa yang anda bayangkan ketika anda mendengar nama “Lawang Sewu”, sudah pasti konotasi mistis akan melintas dalam benak anda.Begitu juga dengan saya, perjalanan panjang dari Jakarta menuju karimunJawa terhenti di kota Semarang malam hari, saat itu terlintas di benak saya untuk mengunjungi lawang sewu dimalam hari.

Bayangan seram,mistis dan lainnya langsung melintas, tetapi saya tetap melangkahkan kaki, memarkirkan kendaraan disamping gedung lawang sewu, malam menunjukan pukul 21:00. Ketika saya melintasi didepan lawang sewu, ternyata dugaan saya meleset 100%, Lawang Sewu tidaklah mistis,angker seperti yang saya bayangkan, sinar lampu terang dan ramainya pengunjung menghilangkan semua kesan mistis.

Dengan membayar tiket masuk Rp.10.000 dan Tour Guide Rp.30.000 saya memulai perjalanan Lawang Sewu di malam hari ditemani oleh Guide Bapak Tegug. Di malam hari tidak semua ruangan bisa dilalui, saya melintasi ruangan demi ruangan dan mencoba untuk memutar kembali di masa lalu bagaimana keadaan bangunan ini di malam hari andai saja belum di renovasi dan saya berada disini !!!

Struktur Pintu yang simetris dan indah membuat pintu pintu berurutan di lawang sewu bagaikan kaca yang dihadapkan dengan kaca, sebuah arsitektur menakjubkan yang penuh pemikiran dan perhitungan yang sangat matang.

Rencana saya ingin turun kebawah untuk melihat Ruangan Penjara Bawah Tanah yang menjadi fenomenal setelah diangkat ke acara TV “Dunia Lain”, namun sayangnya ruangan tersebut ditutup tidak bisa dikunjungi, hal ini dikatakan bapak teguh karena banyak kejadian seperti kesurupan sering terjadi, untuk menetralkan sementara ruangan tersebut tidak dapat dikunjungi.

Satu hal yang saya perhatikan dan membuat bulu kuduk meinding adalah setiap kali kami masuk ke ruangan Bapak Teguh selalu “nembang” lagu jawa yang saya tidak tahu apa artinya…tetapi cukup membuat bulu kuduk merinding.

Ruangan yang cukup membuat saya merasa takjub adalah lantai 3 ruangan arsip dimana ruangan tersebut kami tidak bisa berfoto dan memang saya pun tidak berani untuk mengambil gambar di ruangan ini.

Tepat pukul 23:00 kami mengakhiri kunjungan singkat ini, yang boleh dikatakan Sensasi Lawang Sewu dimalam hari tidaklah Seperti yang anda bayangkan, cukup menyenangkan dan membawa kesan tersendiri.