Pemuda yang Mencari Sensasi Tapi Miskin Kreasi

Saat ini mungkin kita sering diresahkan dengan beberapa video yang mungkin tidak layak untuk di publikasikan, yang di niatkan mencari segenap sensasi untuk masuk televisi, yang menjadi viral tapi sangat fatal ketika sudah beranjak ke ranah hukum.

Entah mengapa moral penerus bangsa sudah tergerus dengan kalimat followers dan subscribers. Substansi yang di keluarkan tak lain hanya sensasi yang berbuah kontroversi. Agar membuahi sejumlah angka yang terus melonjak, berharap ketenaran berbuah menjadi endorsan.

Tak pandang hujatan atau makian, biarkan konten menjadi kesenangan yang membuahi keuangan, mereka berfikir hujatan dan makian hanya sebagai jembatan memperoleh ketenaran, walaupun itu hanya bersifat sementara.

Salah satu contoh video yang sangat membuat geram yaitu video yang diunggah oleh salah satu YouTuber yang bernama Ferdian Paleka. Youtuber ini membuat konten prank dengan memberikan sembako sampah dan batu bata di dalam kardus indomie kepada para waria dan anak-anak.

Berdalih ingin memberikan peringatan kepada para waria agar kapok dan tidak keluyuran lagi ketika bulan Ramadhan disaat pandemi seperti ini. Tetapi perbuatan tersebut tidak layak dan tidak berhak untuk dilakukan. Konten ini menjadi perbincangan heboh di media sosial karena dianggap tidak berprikemanusiaan.

Akhirnya wargapun geram dan mendatangi rumah yang bersangkutan, dengan melihat semakin banyaknya warga yang berdatangan, diapun ketakutan dan memutuskan untuk melarikan diri dari rumah, dengan menjadi buronan selama 4 hari, akhirnya diapun di tangkap dan diamankan oleh pihak yang berwajib.

Sebelum itu salah satu YouTuber yang bernama Hasan Jr juga membuat prank yang tidak terpuji, dengan menantang beberapa masyarakat yang berpuasa di jalan untuk memakan pizza dan akan di bayar sebesar Rp 10.000.000 jika ia ingin membatalkan puasanya, banyak juga yang mengecam perbuatan YouTuber itu walau akhirnya ia membuat video permintaan maaf di Instagramnya.

Dan terdapat pula seorang wanita yang memakai mukena di salah satu akun Tiktok. Ia berbusana lengkap layaknya seseorang yang ingin menunaikan ibadah solat, setelah ia mengucapkan takbir, musikpun berbunyi dan dia bergoyang dengan alunan musik tersebut dan berakhir dengan dijemputnya oleh polisi ke rumah yang bersangkutan.

Dan ada juga yang cukup miris, membuat konten prank terhadap pengendara ojek Online, adapun prank itu bervariasi ada yang prank dengan membatalkan pesanan, ada juga yang prank dengan memesan di kuburan dengan tujuan untuk menakuti pengendara Ojek Online tersebut.

Dengan maraknya berbagai platform aplikasi yang menjulang popularitas dan dengan pendapatan selebgram dan YouTuber yang cukup menjanjikan. Membuat para pemuda dan pemudi gemar sekali mengumbar sensasi ke depan publik, tentu itu bukan salah satu hal yang salah tetapi harus di sisipkan dengan kreasi yang baik, atau mungkin dengan prestasi.

Dari banyaknya contoh kasus serupa yang bersifat merugikan orang lain dan tidak terpuji itu. Seharusnya sudah saatnya pembaharuan di dunia maya ini di lakukan, dengan ajakan oleh beberapa publik figur dengan menyeru untuk membuat konten yang berbuah kreasi tapi bukan hanya sekedar sensasi semata.

Mungkin dari sektor pemerintah atau para aparatur sipil pemerintah, harus benar benar tegas dalam menindak setiap individu yang membuat konten tidak terpuji seperti itu, guna menjadikan pembelajaran bagi setiap individu yang hendak melakukan hal serupa atau untuk mengikis agar konten konten tersebut tidak menjadi sebuah budaya yang populer di Indonesia.

Teruntuk para pemuda yang sedang gemar gemarnya memakai media sosial, hendaknya memikirkan dahulu sebelum anda ingin mengunggah video atau photo kepada publik, agar tidak berdampak keburukan bagi lingkungan sosial anda “bijaklah dalam menggunakan media sosial”.

Aulion adalah YouTuber yang kontennya cukup menarik, di dalamnya banyak sekali kreasi-kreasi yang dapat menghibur, mungkin itu adalah salah satu contoh YouTuber yang memiliki kreasi tinggi dan tidak merugikan orang lain.

Karantina seperti saat ini menjadikan dunia maya salah satu hal yang bisa meringankan stres, bosan atau apapun itu karena kita di himbau agar di rumah saja. Tetapi harus bisa memilah milih apa yang patut dicontoh dan yang tidak patut dicontoh. Pengawasan orang tua dan berfikir sebelum bertindak sangat penting di saat pandemi seperti ini. kembangkan potensi diri tanpa harus merugikan pihak manapun. Jadilah pemuda pemudi yang eksis karena kreasi, bukan karena mencari sensasi.