Pemanfaatan Sampah Plastik LDPE dan PET menjadi bahan bakar minyak


Menurut Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), setiap hari penduduk Indonesia menghasilkan 0,8 kg sampah per orang atau secara total sebanyak 189 ribu ton sampah/hari. Dari jumlah tersebut 15% berupa sampah plastik atau sejumlah 28,4 ribu ton sampah plastik/hari. Sampah plastik juga mempunyai dampak negatif yang cukup besar. Keunggulan plastik dibanding material lain diantaranya kuat, ringan, fleksibel, tahan karat, tidak mudah pecah, mudah diberi warna, mudah dibentuk, serta isolator panas dan listrik yang baik. Sedangkan plastik yang sudah menjadi sampah akan berdampak negatif terhadap lingkungan maupun kesehatan manusia.

Salah satu solusi untuk mengurangi dampak negatif sampah adalah penemuan dari penelitian Didik Iswadi, dkk (2017). Dalam penemuan tersebut, Sampah plastik LDPE dan PET dapat diubah menjadi bahan bakar minyak dengan proses pirolisis. Proses pirolisis adalah proses dekomposisi suatu bahan pada suhu tinggi tanpa adanya udara atau dengan udara terbatas. Produk utama dari pirolisis yang dapat dihasilkan adalah arang (char), minyak, dan gas. Arang yang terbentuk dapat digunakan untuk bahan bakar ataupun digunakan sebagai karbon aktif. Sedangkan minyak yang dihasilkan dapat digunakan sebagai zat additif atau campuran dalam bahan bakar. Sedangkan gas yang terbentuk dapat dibakar secara langsung.

Dalam prosesnya pertama menyiapkan sampah plastik jenis LDPE dan PET, dipotong hingga berukuran ±3 cm. Menimbang masing-masing sampah plastik sebanyak 1 kg. Memasukkan sampah plastik tesebut ke dalam alat pirolisis. Menutup dan mengunci hingga rapat alat pirolisis dan memastikan alat pirolisis tsb tidak bocor. Menyalakan tungku api (pemanas). Pembakaran sampah dilakukan selama 2 jam pada suhu 2500C dan tekanan 2 bar. Kemudian Menyiapkan air untuk proses pendinginan.

Hasil minyak pirolisis dari LDPE diperoleh sebanyak 525 mL sedangkan pada dari PET diperoleh sebanyak 368.47 mL. Densitas minyak hasil pirolisis LDPE dan PET mendekati nilai densitas dari minyak tanah. Viskositas minyak hasil pirolisis dengan bahan LDPE dan PET termasuk ke dalam jenis minyak tanah, Nilai kalor minyak hasil pirolisis dengan bahan LDPE mendekati nilai kalor dari minyak diesel sedangkan nilai kalor minyak hasil pirolisis dengan bahan PET mendekati nilai kalor minyak tanah.

Sumber :
Iswadi didik, dkk.2017. Pemanfaatan Sampah Plastik LDPE dan PET menjadi bahan bakar minyak dengan proses pirolisis. Vol 2, Jurnal Ilmiah Teknik Kimia UNPAM

Kak mau bertanya. Berapa lamakah proses pengubahan sampah ini terjadi? dan apakah ada efek samping bagi kesehatan dan lingkungan saat proses ini berlangsung?

Mau bertanya kak, bagaimana dengan biaya produksi serta harga jual dari bahan bakar minyak tersebut? Lalu apakah dapat bersaing dengan bahan bakar alternatif lainnya, baik dari segi efektivitas maupun nilai ekonominya?