Nama : Pavel Valeryevich Durov
Lahir : Leningrad, Rusia pada 10 Oktober 1984
Pendidikan : Saint Petersburg State University
Pekerjaan : Wirausaha
Dikenal karena : mendirikan VK pada tahun 2006 dan Telegram pada tahun 2013
Pada saat tahun 2006, Pavel kerja sama dengan kakaknya yang bernana Nikolai Durov dengan membuat media sosial pertama Rusia bernama VKontakte atau lazim disebut VK. pada saat pembentukan , Pavel mengaku terpengaruh dari pembuatan Facebook.
Tetapi, belakangan VK justru lebih populer di Rusia dibandingkan Facebook. Dari data yang dikutip dari laman Business Insider, jumlah pengguna aplikasi VK mencapai 350 juta orang dan berhasil menjadi perusahaan sukses dengan nilai mencapai US$ 3 miliar. Saat itu, kekayaan yang dimiliki pun akhirnya melesat tajam dan diperkirakan mencapai US$ 260 juta. Sayangnya, di saat perusahaannya sudah mencapai kesuksesan, Pavel justru memilih mundur dari jajaran pemilik pada tahun 2014. Dia memilih mundur usai dipaksa menjual 12 persen kepemilikan sahamnya kepada Ivan Tavrin, pemilik dari perusahaan internet besar di Rusia. Ivan diketahui memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Presiden Vladimir Putin. Jadi, tujuannya jelas agar Pemerintah Rusia bisa memonitor aktivitas warganya di media sosial.
Kerap Menentang Pemerintah Rusia
Kisruh antara Pavel dan Pemerintah Rusia dimulai ketika mereka meminta agar laman milik kelompok oposisi pemerintah dicabut. Dia juga emoh menyerahkan data-data para pengunjuk rasa di Ukraina kepada agen intelijen Rusia. Para demonstran itu diketahui memiliki laman di situs VK. Bahkan, ketika dia diminta secara tegas oleh Pemerintah Rusia untuk menutup laman milik Alexei Navalny, orang yang menentang pemerintahan Putin, Pavel tetap menolaknya. Alih-alih menutup laman tersebut, Pavel justru mengunggah surat yang dikirim pemerintah untuk menutup laman Alexei. Menurutnya, perintah itu tidak memiliki dasar hukum yang kuat.
Dianggap sebagai pembangkang, Pemerintah Rusia pernah mencoba untuk mengintimidasi dengan mengirimkan tim intelijen ke apartemennya. Saat itu, Pavel tengah seorang diri berada di apartemen.“Mereka membawa senjata dan terlihat sangat serius. Mereka seperti ingin mendobrak pintu apartemen saya,” ujar Pavel dalam sebuah wawancara dengan harian New York Times.
Bahkan, dia pernah coba dikriminalisasi. Otoritas setempat menuding Pavel pernah menabrak seorang personel polisi.Hal itu tentu dibantah oleh Pavel. Dia mengaku tidak mungkin menabrak personel polisi itu karena tidak bisa menyetir.Ketika diminta untuk hadir dalam persidangan, Pavel justru memilih kabur keluar dari Rusia.
Kembangkan Telegram
Seletah resmi keluar dari VKontakte, Pavel Durov memutuskan pindah dari Rusia pada tahun 2014. Saat itu, negara tujuannya adalah New York, Amerika Serikat.
Di New York, ia mengembangkan suatu proyek rahasia yang tidak ia beberkan kepada siapa pun. Bahkan ketika salah satu media di Rusia bertanya mengenai proyek apa yang sedang ia kerjakan kala itu, Pavel hanya mengirimkan sebuah GIF yang diambil dari film ‘The Social Network’.
Dalam GIF tersebut, terlihat Presiden Facebook, Sean Parker memberikan jari tengah kepada investor. Proyek rahasia itu ternyata Telegram, sebuah aplikasi messenger yang dibuat sedemikian rupa, sehingga sulit untuk disadap oleh pemerintah atau badan intelegen lainnya.
Sejak awal membuat Telegram, Pavel dan timnya sudah berjanji akan menjaga kerahasiaan para penggunanya. Dia tidak akan bersedia untuk menyerahkan data-data para penggunanya kepada siapa pun termasuk pemerintah dari satu negara.
Pavel pun mengaku tidak mempermasalahkan jika aplikasi Telegram diblokir di beberapa negara antara lain Tiongkok, Iran dan Arab Saudi. Sebab, baginya, dari pada mengkhianati kepercayaan para penggunanya, lebih baik warga di negara tersebut tidak dapat menggunakan aplikasi besutannya itu.
Walau diblokir di beberapa negara, Telegram tetap laris digunakan dan angkanya telah mencapai 100 juta pengguna. Dia pun mencatat ada 12 miliar pesan yang dikirim melalui Telegram. Bahkan, kini pangsa pasar baru datang dari negara-negara di kawasan Amerika Latin.
Fakta - fakta Pavel Durov
- Pernah membangun Media Sosial di Rusia sebelum Telegram
- Diasingkan pemerintahan Rusia
- Menurutnya, aplikasi pesan instan selain Telegram tidak bagus
- Baginya, ancaman privasi lebih penting dari ancaman teroris
- Seorang Fotografer berbakat
sumber :