Parasit apa saja yang dapat menularkan Beruang madu sehingga menjadi penyakit?

image

Parasit ada bermacam – macam. Seperti hewan beruang madu juga bisa rentan terkena penularan parasite apapun. Hal itu dapat membahayakan hidup beruang madu. Namun apa saja parasite yang sering menular pada hewan Beruang madu?

• Nematoda
Nematoda yang dapat menginfestasi beruang madu seperti Baylisascaris transfuga (roundworm) (Schaul, 2006) dan Ancylostoma malayanum (hookworm) (Baylis dan Daubney, 1922; Setasuban dan Vajrasthira, 1975).
Baylisascaris transfuga (ascaroid parasite) dikenal juga sebagai Toxascaris transfuga atau Ascaris transfuga (Wallach dan Boever, 1983; Fowler, 1986). Cacing Baylisascaris transfuga berada di saluran pencernaan (intestinal kecil) (Crum et al., 1978). Larva dapat bermigrasi ke system syaraf pusat menyebabkan terjadinya penyakit pada visceral, neural, dan ocular (Papini dan Carosa, 1994; Papini et al., 1994; Papini et al., 1996; Bowman, 1999; Sato et al, 2004). Infestasi cacing Baylisascaris transfuga berpotensi zoonosis terhadap manusia (Schaul, 2006). Gejala klinis yang terjadi akibat infestasi cacing ini yaitu diare, anorexia, penurunan berat badan, serta rambut yang kering, kusam, dan kasar. Infestasi dalam jumlah yang banyak dapat menyebabkan terjadinya enteritis, obstruksi, serta terjadi kematian pada beruang. Diagnosis berdasarkan gejala klinis serta ditemukannya ascarid pada feses (Crum et al., 1978; Wallach, 1978; Wallach dan Boever, 1983; Fowler, 1986; Greenwood, 1992).
Cacing Ancylostoma malayanum berada disaluran pencernaan (mucosa intestinal) kecil dan merupakan cacing penghisap darah (suck blood). Gejala klinis seperti ditemukan darah di feses, anorexia, terjadi penurunan berat badan, haemorrhagic diarea, dan anemia. Infestasi cacing juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan absorpsi di intestinal dan dapat menyebabkan kematian pada anak beruang (Worley et al., 1976; Wallach, 1978; Greenwood, 1992; Roken, 1993).

• Cestoda
Species cestoda yang menginfestasi beruang madu seperti Pentorchis arkteios (tapeworm) (Meggitt, 1927). Treatment pada cestoda dapat menggunakan cestocide seperti praziquantel dengan dosis 3.5-7.5 mg/kg i.m atau s.c (berdasarkan dosis penggunaan pada anjing domestik) (Tennant, 2002).

• Ekstoparasit (Caplak)
Ektoparasit yang dapat menginfestasi beruang madu seperti caplak Haemaphysalis histricus, Haemaphysalis leachi, dan Haemaphysalis semermis (Stiles dan Baker, 1935; Hoogstraal et al., 1966). Treatment pada caplak dapat menggunakan ivermectin dengan dosis 0.3 mg/kg secara subcutaneous (s.c) atau per oral (p.o) q7-14 hari dapat diulang 2-4 kali (Tennant, 2002).