Orang Lebih Produktif Ketika Diawasi

Beberapa orang berpendapat, mengerjakan sesuatu dalam pengawasan orang lain justru akan merusak kreativitas mereka. Tapi, benarkah demikian?

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Profesor Vikram Chib, peneliti dari Johns Hopkins University, mulanya dia mencari tahu apakah kemampuan seseorang saat mengerjakan sesuatu menjadi tidak maksimal ketika seseorang mengawasinya. Namun hasil yang dia temukan justru berkebalikan. Dia menemukan jika ada beberapa orang mengawasi, performa kerja seseorang dalam melakukan tugasnya akan lebih baik daripada tanpa pengawasan.

“Seorang pengawas bisa berfungsi sebagai sedikit tambahan motivasi,” imbuhnya. Hasil ini disimpulkan setelah melalui percobaan terhadap 20 partisipan. Para peserta kemudian diminta untuk bermain konsol game. Para peserta juga dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diminta untuk bermain di depan dua orang lain, sedang kelompok kedua bermain tanpa ada yang menonton. Profesor Chib bersama timnya kemudian menganalisis bagaimana peserta menanggapi kehadiran orang lain dan apa yang terjadi pada otak mereka dalam situasi seperti itu. Dari percobaan tersebut, peserta yang tampil dihadapan orang lain, rata-rata 5 persen lebih baik kemampuannya dalam melakukan permainan. Bahkan, peningkatan kemampuan ini kadang bisa mencapai 20 persen. Hanya dua partisipan yang tidak tampil lebih baik di depan orang lain. Selama para partisipan melakukan permainan, peneliti juga memantau aktivitas otak mereka dengan pencitraan resonansi magnetik fungsional (MRI). Ketika peserta mengetahui ada orang lain yang jadi penonton, bagian otak yang dikenal sebagai korteks prefrontal aktif. Wilayah otak ini mengatur berbagai fungsi termasuk kepribadian, pengambilan keputusan, dan secara signifikan memoderasi perilaku sosial serta memahami pikiran dan niat orang lain.

Pada saat yang sama, bagian lain dari korteks yang terlibat dengan penghargaan juga aktif. Bersama-sama, dua sinyal ini memicu aktivitas di area otak yang terlibat dengan aksi dan keterampilan yang dikenal sebagai striatum ventral. Pemindaian otak ini akhirnya menyimpulkan bahwa kehadiran beberapa orang akan memperkuat bagian otak yang terkait dengan kesadaran sosial dan penghargaan kemudian meningkatkan seseorang untuk bekerja lebih baik. “Orang-orang dengan kecemasan sosial cenderung tampil lebih baik,” Kata Chib dikutip dari The Telegraph, Jumat (20/4/2018).

Sumber: