Saat seseorang atau Anda terinfeksi malaria, sebenarnya nyamuk mengetahuinya.
Penelitian yang dilakukan ilmuwan Inggris menemukan bahwa nyamuk dapat menangkap bau manis dari penderita malaria. Bau ini meningkatkan minatnya untuk menggigit. Dalam penelitiannya, tim memasang elektroda ke antena nyamuk yang berfungsi sebagai hidung mereka. Elektroda ini untuk mengukur minat nyamuk pada 117 sampel bau kaki anak-anak.
Mereka menemukan bahwa bau yang paling menarik nyamuk untuk digigit adalah bau dari anak-anak yang sedang terinfeksi malaria. Anak-anak yang terinfeksi malaria memiliki kandungan senyawa kimia bernama aldehida yang sangat tinggi. Saat seseorang mempunyai parasit penyebab malaria, parasit plasmodium, maka mereka juga punya senyawa aldehida yang sangat tinggi dalam keringat.
“Ini adalah temuan pertama yang menghubungkan malaria dengan bau kulit,” kata penulis utama penelitian, Dr Ailie Robinson dari London School of Hygiene & Tropical Medicine (LSHTM), dilansir The Independent, Senin (17/4/2018). “Kami membuktikan bahwa orang dengan malaria, produksi bahan kimia volatil di kulit diubah, dan bau baru ini tampaknya lebih menarik bagi nyamuk,” imbuhnya.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa nyamuk dapat ditangkis dengan tidur di sebah ayam yang bulunya mengandung aroma kimia.
“Temuan inovatif seperti ini sangat penting dalam mengembangkan penelitian kami,” kata profesor James Logan, peneliti senior di LSHTM. Langkah selanjutnya adalah memahami bagaimana parasit mengubah bau, pada tingkat molekuler, dan mengembangkan umpan baru untuk perangkap nyamuk berdasarkan senyawa baru yang menarik.
Logan yakin temuan mereka ini dapat dikembangkan sebagai alat baru untuk mendiagnosis infeksi malaria lewat deteksi bahan kimia dalam bau tubuh manusia yang terkait dengan infeksi.
sumber: