Negara-negara apa saja yang sudah menerapkan sistem ekonomi Islam?

ekonomi Islam
Sudah banyak negara yang menerapkan sistem ekonomi Islam.

Terdapat beberapa negara di dunia ini yang sudah menerapkan sistem ekonomi Islam, negara-negara tersebut antara lain:
Berikut daftar dari negara yang menganut sistem ekonomi Islam, yaitu :

  1. Arab Saudi
  2. Malaysia
  3. Uni Emirat Arab
  4. Kuwait
  5. Qatar
  6. Turki
  7. Indonesia
  8. Bahrain
  9. Pakistan
  1. Penerapan Ekonomi Syari’ah di Jerman
    Ekonomi Syari;ah mulai tersebar luas dari 9 Februari 2013, sejak diadakan konferensi ekonomi syari’ah oleh Perhimpunan Intelektual Muslim (PRIMA). Yang membahas masalah ekonomi secara global dan juga menjadi ajang penawaran solusi bagi krisis ekonomi global yang terus berulang hingga saat ini. Hal ini juga diiyakan oleh Ayodhia bahwa konferensi ini dapat memberikan masukan yang signifikan bagi kemajuan ekonomi Indonesia, begitu juga dengan Ayaz Asad dari Azerbaijan mengatakan bahwa konferensi ini mempunyai banyak manfaat. Adapun solusi ekonomi syari’ah yang dapat diterapkan di Jerman adalah menyadarkan masyarakat untuk memutarkan uangnya pada sector riil dan tidak menyandarkan pada sistem ribawi maupun spekulasi.Dengan adanya ekonomi syari’ah maka merupakan suatu hal yang berkolerasi dengan pemerataan distribusi kekayaan yang dapat mendorong tingkat kesejahteraan masyarakat.

  2. Penerapan Ekonomi Syari’ah di Singapura
    Perkembangan ekonomi syari’ah di Singapura mendasari pada dua hal, yaitu tumbuhnya ekonomi Islam yang progresif dalam persaingannya dengan ekonomi konvensional, tantangan maupun kontestasi nilai ideologis ekonomi syari’ah sebagai ekonomi alternative ditengah keterpurukan sistem ekonomi kapitalisme.

    Penerapan sistem ekonomi syari;ah di Singapura berkembang pesat dengan diawali bukanya Islamic Window pada bank-bank tertentu serta kemudahan regulasi yang diberikan oleh Monetary Authority of Singapore (MAS) yang terbukti dengan didirikannya Islamic Bank of Asia di Singapura atas persetujuan MAS. Serta FDI, SWF dan Petrodollar akan memainkan peranan penting dalam ekonomi syari’ah Singapura bidang usaha, baik ekspansi bisnis, kemitraan dan pengawasan regulasi.

    Perkembangan sistem perbankan dan keuangan syari’ah di Singapura didukung oleh pemerintahan mereka melalui statemennya untuk menjadikan Singapura sebagai pusat keuangan syari’ah sekaligus membangun kerangka hukum yang dapat mempermudah industri yang berkembang di Singapura.

  3. Penerapan Ekonomi Syari’ah di Amerika Serikat
    Lain halnya seperti di Jerman dan Singapura, penerapan ekonomi syari’ah di Amerika sedikit lebih terhambat dikarenakan pemerintahan mereka yang takut akan berkembangnya Islam di Amerika. Ketakutan mereka tersebut terpusat pada bidang ekonomi dan perdagangan, karena tidak ada alasan kultural yang signifikan mengenai hal tersebut.Semua itu mereka lakukan agar mereka selalu menjadi negara di puncak paramida dunia lewat kepemimpinan politik, ekonomi dan teknologi militer.

    Adapun kejadian yang melanda World Trade Centre (WTC) pada 11 September2001 menyebabkan kaum Muslim tertuduh sebagai dalang pelaku dibalik peristiwa tersebut. Sekaligus menambah kekhawatiran mereka akan ekonomi Amerika yang mempunyai pengaruh yang dominan terhadappengusaha arab dan Timur Tengah yang mulai mengendalikan ekonomi Amerika.

    Secara keseluruhan citra Islam di amerika Serikat masih negative, dikarenakannya ada oknum yang mengatasnamakan umat Islam sebagi teroris.Oleh karena itu, penerapan ekonomi syari’ah di negeri tersebut juga kurang pesat dikarenakah hal tersebut.Namun, dapat juga diambil hikmah bahwa Islam adalah agama damai dan mengajarkan kedamaian, dan Amerika mempunyai harapan baru dalam pengembangan ajaran Islam yang komprehensif.

  4. Penerapan Ekonomi Syari’ah di Inggris
    Ekonomi Islam pertama kali diterapkan di Inggris pada 1976 ditandai dengan didirikannya Unit Ekonomi Islam setelah diselenggarakannya Konferensi Internasional Pertama tentang Ekonomi Islam di Jeddah. Yang kemudian disusul dengan didirikannya Asosiasi Internasional untuk Ekonomi Islam di Leicester pada 1981, hingga diselenggarakannya Konferensi Internasional tentang Ekonomi Islam ke-4 pada tahun 2000.

    Pada tahun 1982, Inggris memperbolehkan Dar Al-Maal Al-Islami (DMI) untuk membuka kantor di London dan memobilisasi dana investasi bagi perusahaan investasi Luksemburg dan perusahaan takaful Luksemburg. Masih pada tahun yang sama, Bank Sentral Inggris atau yang lebih dikenal dengan Bank of England (BOE) memberikan izin pada Bank Al-Baraka untuk beroperasi di Inggris.

    Begitu pula padaa tahun 1995, Universitas Loughborough menjadi Universitas Barat pertama yang mengakui dan mengadopsi sistem pembelajaran tentang perbankan dan keuangan tingkat Magister. Dan pada akhirnya pada tahun 1997, Bank Serikat Kuwait memberikan kontribusi besar dalam ketersediaan produk keuangan Islam di Inggris dengan membentuk divisi spesialis syariah yang diberi nama Unit Perbankan Investment Syariah.

  5. Penerapan Ekonomi Syari’ah di Filipina
    Salah satu cara penerapan Ekonomi Syari’ah di Filipina dengan didirikannya Philippines Amanah Bank yang merupakan suatu kombinasi yang unik antara bank financial, pembangunan, komersial dan tabungan di bawah Dekrit Predisen nomor 264 tanggal 2 Agustus 1973 dengan modal pertama sejumlah 100 juta peso. Dengan tujuan untuk membiayai dan melaksanakan pengembangan pertanian, pabrik, pertambnagan, transportasi, industry dan sumber daya yang belum dikelola oleh bank lainnya di wilayah Mindanao.

    Bank ini menyediakan berbagai pinjaman bebas bunga atas dasar kerjasama dengan para penabung. Hingga 50% dari keuntungan bank akan disalurkan kepada Dana Pembangunan Muslim sebagi pembiayaan sejumlah proyek pembangunan social, pembangunan, pendidikan,kebudayaan dan ekonomi warga Muslim.