Filipina
Beberapa tahun belakangan, Filipina kerap mendapat pemberitaan buruk terkait sejumlah isu, termasuk satunya masalah terorisme. Hal ini menyebabkan Filipina dianggap sebagai salah satu negara yang tak aman untuk berlibur.
Namun, nyatanya geliat pariwisata di sana masih terlihat sangat baik. Perwakilan sektor pariwisata, Margarita Valdes, mengatakan pertumbuhan pariwisata pada 2017 meningkat 10,9 persen atau 6,6 juta orang. Di antaranya 675 ribu orang datang dari Eropa. Filipina juga baru saja menjalin hubungan internasional dengan maskapai pesawat Qatar Airways untuk meluncurkan penerbangan dari Doha ke Cebu dan Davao.
Jepang
Berdasarkan data World Travel Monitor, 41 persen wisatawan internasional mengubah perjalanan mereka akibat isu teror. Jepang sebagai negara dengan keadaan yang stabil dan relatif aman paling banyak dipilih menjadi destinasi alternatif.
Perwakilan Tokyo Tourism Board, Jenny Alisa Bergold, mengatakan ada 180 ribu turis Jerman datang ke Tokyo pada 2017. Jumlah ini diperkirakan terus bertambah.
Malaysia
Kenaikan jumlah turis ke Malaysia berbanding lurus dengan meningkatnya popularitasnya sebagai tujuan wisata medis. Selain itu, peningkatan konektivitas juga membuka peluang besar pasar Eropa masuk ke Negeri Jiran.
Sejak November 2017, maskapai pesawat terbang asal Jerman membuka penerbangan langsung dari Frankfurt menuju Kuala Lumpur. Hal ini memudahkan orang Eropa yang akan pergi ke Malaysia untuk mencari alternatif pengobatan. Malaysia juga menetapkan target besar adanya 36 juta kunjungan pada 2020.