Dengan perkembangan zaman dan tuntutan pekerjaan yang semakin tinggi, banyak di antara kita yang kemudian menjadi kewalahan untuk memenuhi deadline pekerjaan. Apalagi kalau tenggat waktu tersebut harus dipenuhi pada saat yang bersamaan. Itulah sebabnya, banyak di antara kita yang akhirnya mengerjakan berbagai pekerjaan dalam waktu bersamaan, alias multitasking. Multitasking didefinisikan sebagai beberapa aktivitas yang dikerjakan secara bersamaan.
Tak bisa dipungkiri, banyak manfaat yang bisa didapatkan dari aktivitas multitasking, seperti dapat mengehemat waktu & biaya, mengurangi kemungkinan menunda pekerjaan serta memungkinkan untuk menambah penghasilan sebab semakin banyak pekerjaan berarti semakin bertambah pula pendapatan.
Namun, para psikolog telah memperingatkan kita tentang kerugian dari multitasking . Beberapa dari mereka menyatakan bahwa multitasking dapat mengurangi tingkat produktivitas, sedangkan ahli-ahli lain justru mengatakan bahwa kita tidak bisa melakukan multitasking sama sekali. Dampak negatif multitasking lainnya diantaranya multitasking dapat meningkatkan stress, kemudian bila tidak me-manage perkerjaan dengan baik, maka pekerjaan bisa kacau, multitasking juga dapat melemahkan daya ingat, hal ini karena otak kita tidak dirancang untuk menangani terlalu banyak tugas pada saat bersamaan, apalagi bila melakukan kegiatan yang sama sekali berbeda. Besar kemungkinan kita akan sulit menyimpan informasi tentang kegiatan tersebut di memori.
Berdasarkan pemaparan di atas, menurut Youdics multitasking itu bermanfaat atau justru berbahaya, sih?
Sama seperti yang sudah dipaparkan bahwa melakukan multitasking itu tidak baik atau bisa dikatakan berbahaya. Apalagi bila tugas yang diberikan merupakan tugas yang memerlukan konsentrasi yang tinggi, atau memiliki resiko bahaya yang tinggi.
Akan tetapi bila dalam kondisi tuntutan tugas yang tinggi, dimana tidak ada pilihan lain. Karena saya termasuk orang yang tidak bisa membagi fokus, saya pribadi lebih senang melakukan overworking dibanding multitasking.
bermanfaat sekali menurut saya, terutama disaat pandemi ini semua dilakukan dari rumah termasuk kuliah. saya seringsekali melakukan multitasking saat mengikuti kelas, mendengarkan dosen sembari membersihkan rumah misalnya. Karena menurut saya hal tersebut tidak akan bisa dilaksanakan diwaktu lain, karena banyaknya tugas kuliah yang diberikan saat kuliah online ini. Belum lagi apabila ada beberapa materi yang kurang dipahami harus melakukan review lebih dalam lagi terkait hal tersebut.
mungkin juga karena gaya belajar saya auditori dan kuliah dengan jurusan hukum, jadi saya cukup mendengarkan saja dosen saya menjelaskan mengenai apa dan diskusi mengenai apa. terlebih saat ini sudah ada earphone bluetooth jadi saya bisa terus mendengarkan dengan baik sembari melakukan aktivitas lain.
saya sudah pernah mencoba untuk melakukan multitasking, namun menurut saya hal ini membuat tidak fokus dan justru semakin lama dalam menyelesaikan tugas. Bukan berbahaya, menurut saya multitasking lebih kearah kurang efektif karena pikiran menjadi bercabang-cabang ketika mengerjakan sesuatu.
Kalau disuruh memilih memang multitasking ini cukup bermanfaat di kehidupan kita. Tidak dipungkiri dalam melakukan kegiatan sehari-hari yang sederhana banyak orang yang melakukan kegiatan multitasking secara tidak sadar. Seperti Anda sedang memasak, sambil mencuci peralatan masak di saat bersamaan. Jadi sebenarnya multitasking cukup membantu dalam mengerjakan masalah yang ringan-ringan.
Tapi untuk masalah yang agak berat dan membutuhkan tingkat konsentrasi yang tinggi, multitasking ini tidak disarankan untuk dilakukan karena memang dalam jangka waktu yang panjang akan mempengaruhi stimulasi otak dan membuat daya fokus dan konsentrasi Anda menurun. Tapi jika Anda adalah jenis jenius langka yang unik, mungkin ini tidak akan berpengaruh kepada Anda dan akan sangat membantu.
