Momotaro dan Tiga Binatang yang Saling Bermusuhan
Saat Momotaro berusia lima belas tahun, ia berkata pada ayahnya,
“Ayah aku akan pergi ke Pulau Raksasa. Banyak raksasa jahat yang suka membunuh manusia disana. Aku akan melawan mereka. Aku mohon, izinkanlah aku pergi.”
Bapak tua mengizinkan Momotaro pergi. la tahu Momotaro bukan anak sembarangan. la pasti akan baik-baik saja. Momotaro pergi memakai baju baja dan pedang pemberian bapaknya. Sementara, ibunya membekali Momotaro dengan kue bola apel yang banyak. Dalam perjalanan, Momotaro bertemu seekor anjing pemburu. Anjing itu hendak menggigitnya. Dengan cekatan, Momotaro memberi anjing itu sebuah kue bola apel buatan ibunya. Tiba-tiba, anjing itu menjadi jinak dan menemani perjalanan Momotaro.
Keesokan harinya, di sebuah hutan, Momotaro dan anjing pemburu bertemu seekor monyet besar. Anjing pemburu bersiap-siap berkelahi dengan monyet besar itu. Tapi, Momotaro menghalanginya. la memberi monyet besar sebuah kue bola apel. Monyet besar menjadi jinak dan ingin ikut Momotaro. Mereka pun meneruskan perjalanan menuju Pulau Raksasa.
Baru setengah hari berjalan, mereka bertemu seekor burung elang. Anjing pemburu menggonggong dan monyet besar memukul-mukul dadanya menantang burung elang. Melihat hal itu, burung elang pun terbang menukik ke arah anjing dan monyet. Tapi, Momotaro menghentikannya. la memberi burung elang sebuah kue bola apel dan mengajaknya ke Pulau Raksasa. Burung elang bersedia mengikutinya.
Akhirnya, keempatnya meneruskan perjalanan menuju pantai dengan gagah. Anjing pemburu, monyet besar, dan burung elang yang biasanya bermusuhan, kini jadi teman seperjuangan di bawah pimpinan Momotaro
Pesan moral:
Jadilah anak yang pemberani. Tapi ingat, saat hendak pergi ke mana-mana kamu harus selalu berpamitan dan meminta restu orangtuamu. Jangan lupa, berusahalah menyelesaikan masalah tanpa menggunakan kekerasan.
Apa pesan moral yang anda dapat simpukan dari kisah tersebut?