Mitos apa saja yang ada pada masyarakat terkait dengan kehamilan?

Mitos adalah cerita prosa rakyat yang menceritakan tentang sesuatu, serta dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Kebenaran dari sebuah mitos sangat perlu dipertanyakan.

Mitos apa saja yang ada pada masyarakat terkait dengan kehamilan ?

Banyak mitos mengenai kehamilan dan kesehatan anak. Namun, namanya juga mitos, tentu banyak juga yang perlu diteliti kebenarannya. Beberapa mitos dapat bertahan karena memberikan nasihat yang sesuai dengan pengalaman sehari-hari.

Namun, banyak mitos, terutama sekitar kehamilan dan melahirkan, terbukti salah atau tidak efektif sesuai dengan kemajuan kedokteran dan teknologi.

Contoh-contoh Mitos yang berkembang di Masyarakat :

  1. Mitos: Selama hamil jangan makan udang karena nanti bayi tidak dapat lahir dengan lancar, hanya maju mundur saja.

    Fakta: proses persalinan akan selalu didahului dengan posisi kepala yang maju mundur dulu sebelum ibu dapat mengejan dengan baik dan benar untuk mendorong bayi keluar. Sedangkan udang merupakan sumber zat pembangun yang sangat baik bagi ibu hamil.

  2. Mitos: Pada saat hamil jangan makan gurita/cumi karena nanti ari-arinya tidak dapat keluar.

    Fakta: Gurita/cumi juga merupakan makanan sumber zat pembangun yang bergizi tinggi. Ari-ari yang tidak dapat keluar, yang disebut dengan retentio placentae biasanya terjadi pada kehamilan pertama ibu hamil muda usia, dan yang terlalu banyak melahirkan, sehingga perlekatan placenta pada dinding rahim tidak pada tempat yang seharusnya.

  3. Mitos: pada saat hamil jangan makan buah-buahan yang menggantung seperti pepaya, mangga dll. Karena hal ini akan menyebabkan ari-ari tidak dapat keluar dan dapat berpindah lokasinya atau dapat terjadi prolaps (turunnya) rahim setelah melahirkan.

    Fakta: Buah-buahan merupakan makanan yang baik sebagai sumber vitamin, dan mengandung banyak serat sehingga tidak terjadi sembelit pada ibu hamil.

  4. Mitos: Setelah melahirkan ibu tidak boleh makan makanan yang berkuah, sebab nantinya vagina akan basah terus.

    Fakta: Pada masa nifas pasti akan ada cairan yang keluar dari vagina

  5. Mitos: Setelah melahirkan ibu tidak boleh makan ikan karena nanti darah yang keluar akan berbau amis

    Fakta: darah yang keluar memang berbau amis, namun jika berbau busuk kemungkinan sudah ada infeksi

  6. Mitos: Ibu baru melahirkan sebaiknya makan biji komak yang digoreng tanpa minyak agar perut dapat cepat mengecil.

    Fakta: biji-bijian merupakan sumber protein nabati yang dapat memperkaya air susu ibu.

  7. Mitos: Minum air es membuat tubuh bayi besar sehingga akan sulit dilahirkan

    Fakta: Air es tidak menyebabkan bayi menjadi besar. Unsur yang membuat janin membesar adalah gula atau sirup yang biasanya diminum bersama air es.

  8. Mitos: Janin akan tumbuh lebih besar dan sehat jika ibu makan banyak

    Fakta: Hal penting saat hamil, adalah ibu makan secukupnya, dan tidak terlalu gemuk. Kegemukan saat hamil, rentan menyebabkan diabetes gestational (diabetes selama kehamilan), dan proses persalinan yang sulit.

  9. Mitos: Minum air kelapa akan menghaluskan kulit bayi. Sedangkan jika sering mengkonsumsi kedelai maka kulit bayi akan putih.

    Fakta: Kulit bayi yang putih serta halus tergantung faktor genetis. Bila tak ada anggota keluarga yang berkulit putih, maka mustahil bayi akan berkulit putih.

  10. Mitos: Minum rebusan air kacang hijau membuat rambut bayi tebal

    Fakta: Kondisi rambut serta jenis rambut ditentukan olef faktor genetik, jadi tak ada hubungannya dengan air rebusan kacang hijau.

  11. Mitos: Pada bayi baru lahir dapat diberikan madu pada bibirnya agar nantinya bibir bayi akan tampak merah

    Fakta: Madu alam berbahaya bagi bayi karena mengandung bakteri Botilinus bacillus yang dapat membahayakan kesehatan bayi. Madu baru dapat diberikan pada anak yang berumur lebih dari 1 tahun.

  12. Mitos: jangan melilitkan handuk atau selendang di leher saat hamil karena akan terjadi lilitan tali pusat pada bayinya sehingga akan sulit melahirkan.

    Fakta: Lilitan tali pusat dapat terjadi karena di dalam kandungan janin dapat berputar-putar akibat adanya cairan ketuban.

  13. Mitos: pada saat hamil jangan mandi dengan pakaian basah karena dapat terjadi ketuban pecah dini.

    Fakta: Ketuban pecah dini terjadi akibat tipisnya selaput ketuban dengan beban kandungan yang cukup berat atau akibat hubungan seks pada akhir kehamilan

  14. Mitos: pada saat hamil jangan makan atau duduk di depan pintu, karena bayi tidak dapat lahir secara spontan.

    Fakta: makan atau duduk di depan pintu sangat mengganggu orang yang akan lewat, apalagi jika pintu rumah hanya satu-satunya

  15. Mitos: Semua barang yang tertutup (Misalnya pintu, jendela dll) harus dibuka pada saat ibu melahirkan untuk mempermudah persalinan.

    Fakta: Proses pembukaan mulut rahim tidak ada hubungannya dengan pembukaan pintu, jendela dll, karena pembukaan mulut rahim terjadi akibat proses persalinan dengan turunnya kepala janin dll

  16. Mitos: Pada saat ibu hamil, suami tidak boleh bercukur karena nantinya bayi akan cacat atau buta.

    Fakta: Tidak ada kaitannya antara bercukur dengan kecacatan pada bayi.

  17. Mitos: Ibu hamil tidak boleh melayat orang yang meninggal karena nantinya bayi dapat sakit

    Fakta: Melayat merupakan kegiatan sosial dan tidak ada hubungannya dengan keadaan bayi di dalam kandungan.

  18. Mitos: Pada saat hamil atau baru melahirkan tidak memotong ayam atau bebek karena leher bayi dapat lecet dan kemerah-merahan nantinya

    Fakta: leher bayi yang lecet dan kemerah-merahan biasanya karena bayi diberikan bedak di daerah leher saat berkeringat sehingga menyebabkan lecet.

  19. Mitos: Ibu hamil dan suami tidak boleh memeras baju sambil dipelintir karena bayi nantinya suka menggeliat

    Fakta: Bayi memang suka menggeliat dan hal ini bukanlah suatu kelainan yang perlu dikhawatirkan.

  20. Mitos: dengan menjuntaikan cincin di atas sekitar perut yang mengandung, bila cincin mengayun dari kiri ke kanan atau sebaliknya, maka bayinya perempuan. Bila mengayun berputar, bayinya laki-laki.

    Fakta: Tentu saja, pembacaan melalui USG mungkin tidak seasyik menjuntai cincin di atas perut, tetapi hasil tesnya sudah pasti lebih akurat.

  21. Mitos: Bila denyut jantung janin kurang dari 140, bayinya laki-laki.

    Fakta: Denyut jantung bayi perempuan biasanya lebih cepat dari bayi laki-laki tetapi hanya sesudah kelahiran. Tidak ada beda antara denyut jantung bayi laki-laki dan perempuan, tetapi kecepatannya bervariasi, tergantung usia janin. Sekitar lima minggu kehamilan, denyut jantung janin mendekati denyut jantung ibunya, yaitu sekitar 80 sampai 85. Denyut ini bertambah cepat sampai minggu kesembilan, yaitu mencapai 170 sampai 200, lalu menurun pada pertengahan kehamilan sampai sekitar 120 - 160, baik janin laki-laki maupun perempuan.

  22. Mitos: Kelebihan berat pada kandungan bagian depan berarti bayi perempuan; kelebihan berat di sekitar pinggul dan bokong berarti bayi laki-laki.

    Fakta: Bila wanita memiliki batang tubuh yang pendek, tidak ada ruang bagi bayi untuk tumbuh. Batang tubuh yang panjang dapat memberi ruang untuk mengakomodasi bayi, membuat perut wanita yang hamil menonjol keluar. Perut dengan kandungan yang melebar berarti bayi sedang pada posisi menyamping.

  23. Mitos: Bila kandungan berat ke bawah berarti bayi laki-laki; bila ke atas berarti bayi perempuan.

    Fakta: Bila kandungan ke atas, dapat berarti ini merupakan kehamilan pertama atau tubuh ibu memang memiliki bentuk yang bagus. Otot perut cenderung lebih elastis pada setiap kehamilan. Jadi, bila kandungan bukan merupakan kandungan pertama, perut cenderung agak ke bawah.

  24. Mitos: Puting yang berwarna gelap berarti bayi laki-laki.

    Fakta: Perubahan warna pada puting tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin bayi. Perubahan warna tersebut disebabkan oleh meningkatnya hormon yang mengatur pigmentasi kulit. Puting susu, bercak kelahiran, tahi lalat, atau tanda-tanda lain dapat menjadi lebih gelap warnanya selama kehamilan. Guratan juga muncul di sekitar bagian tengah perut. Biasanya juga muncul garis hitam dari pusar ke bagian pubis. Warna hitam akan menghilang sesudah melahirkan.

  25. Mitos: Jangan menyusui bayi selama hamil, karena bayi di dalam kandungan memerlukan makanan.

    Fakta: Bila ibu sehat, menyusui selama kehamilan tidak membahayakan, baik bagi ibu, janin, maupun bayinya. Dokter akan melarang ibu menyusui bayinya selama kehamilan bila ibu mengalami kekurangan gizi, kekurangan berat badan, atau berisiko melahirkan prematur.

  26. Mitos: Jika kehamilan sudah cukup bulan dan ingin segera mengalami proses persalinan, coba saja berhubungan intim dengan suami.

    Fakta: Mitos itu ada benarnya juga. Sebab, hormon prostaglandin yang ada di cairan semen (cairan yang dikeluarkan pria ketika ejakulasi), dapat menimbulkan kontraksi rahim dan melembutkan leher rahim. Dengan demikian, proses persalinan mungkin saja terjadi lebih cepat. Selain itu, orgasme juga dapat memicu timbulnya kontraksi rahim. Tapi, kalau memang belum waktunya melahirkan, berhubungan intim beberapa kali pun tak akan membuat Ibu segera melahirkan.

  27. Mitos: Mengkonsumsi makanan pedas menyebabkan ibu yang hamil tua jadi cepat melahirkan.

    Fakta: Sebenarnya, ibu hamil tidak punya pantangan makanan tertentu.

  28. Mitos: Jika susah melahirkan, minum saja rendaman rumput fatimah.

    Fakta: Rumput fatimah yang juga dikenal dengan nama Labisia pumila ini, berdasarkan kajian atas obat-obatan tradisional di Sabah, Malaysia, tahun 1998, dikatakan mengandung hormon oksitosin, yang dapat membantu menimbulkan kontraksi. Biasanya, rumput fatimah ini direndam dalam air hingga mengembang, kemudian air rendamannya diminum. Di Malaysia, air rendaman rumput ini juga digunakan oleh para ibu setelah persalinan, untuk membantu pemulihan kontraksi rahim pasca persalinan. Namun, karena obat ini merupakan obat tradisional, maka takarannya pun belum jelas.

  29. Mitos: Ingin melahirkan normal, jangan berlaku kasar pada hewan

    Fakta: Hingga kini tak ada bukti medis tentang pantangan ini. Namun dalam kondisi apapun kita tidak disarankan bersikap kasar pada hewan.

  30. Mitos: Menyematkan benda tajam pada baju atau bawang merah akan melindungi janin dari ‘gangguan’ jin atau barang halus lainnya.

    Fakta: Satu-satunya gangguan yang dapat menyerang si kecil saat masih dalam perut adalah gangguan kesehatan. Ibu hamil disarankan banyak berdoa dan hidup sehat agar bayi yang akan dilahirkan selalu dalam kondisi baik dan sehat.

  31. Mitos: USG berbahaya jika dilakukan setiap kali periksa kehamilan.

    Fakta: Sejak pertama kali ditemukan, pemeriksaan USG tidak mengakibatkan gangguan pada ibu dan janin. USG sangat aman karena menggunakan gelombang suara 20.000 hertz dan dipakai secara menyebar.

  32. Mitos: Tidak boleh memotong atau menjahit baju selama kehamilan atau anak akan lahir dengan bibir sumbing.

    Fakta: Bibir sumbing biasanya karena pengaruh obat-obatan yang diminum ibu saat hamil, efek radiasi, faktor keturunan atau menikah dengan kerabat dekat. Oleh karenanya x-ray tidak dilakukan selama kehamilan kecuali atas indikasi tertentu.

  33. Mitos: mandikan bayi dengan air dingin karena dapat menguatkan tulang bayi, sebaliknya jika dimandikan dengan air hangat, bayi akan lemas.

    Fakta: Memandikan bayi dengan air hangat akan mencegah terjadinya kehilangan panas badan bayi yang dapat berakibat buruk pada kesehatan bayi.

  34. Mitos: Pada saat istri hamil, tidak boleh membuka saluran air/pematang sawah karena dapat berakibat pada terjadinya bibir sumbing pada bayi yang dikandungnya.

    Fakta: Terjadinya bibir sumbing adalah akibat kelainan pada saat pertumbuhan bayi di dalam tubuh ibu dan tidak bersangkut paut dengan kegiatan yang dilakukan kedua orangtuanya.

  35. Mitos: Pada saat kehamilan, ibu dan suami tidak boleh memotong rambut karena akan berakibat gatal-gatal pada perut.

    Fakta: gatal-gatal pada perut ibu diakibatkan oleh adanya peregangan kulit perut akibat bertambah besarnya janin yang dikandung ibu.