Misteri kejeniusan Albert Einsten

37

Albert Einstein, ilmuwan yang lahir di Ulm, Kerajaan Württemberg, Kerajaan Jerman, 14 Maret 1879 – ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi serta dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan “pengabdiannya bagi Fisika Teoretis”. Ilmuwan ini sangat terkenal karena kejeniusannya. Lalu apa kunci rahasia kejeniusan Albert Einsten ini?

Para peneliti merasa curiga dan ingin tahu apa yang membuat Albert Einsten ini sangat jenius, sehingga para peneliti ini melakukan penelitian terhadap otak Albert Einsten. Pada pertengahan 1980-an, Dr. Diamond mantan kepala Lawrence Hall of Science di Universitas California Berkeley mendapat kehormatan untuk membedah dan mempelajari otak Albert Einstein. Berdasarkan penelitiannya tersebut didapati suatu hal yang menarik bahwa pada satu daerah di otak Einstein, terdapat sejenis sel tertentu yang berjumlah sangat banyak. Daerah tersebut disebut dengan Area 39, terletak pada lobus parietal inferior (bagian dari neokarteks yang terletak di sebelah atas belakang otak kita).

Area 39 adalah situs yang paling canggih dan paling berkembang (highly evolved) dalam otak kita. Jika ada kerusakan pada bagian ini, orang akan mengalami kesulitan dalam pencitraan abstrak, mengingat, perhatian dan kesadaran diri. Secara garis besar mereka akan kesulitan dalam membaca, mengenali huruf, mengeja atau menghitung. Mereka juga akan kesulitan dalam menyatupadukan masukan yang diperoleh melalui penglihatan, pendengaran atau perbuatan. Pendeknya, bila area 39 ini rusak orang akan kehilangan banyak potensi intelektualnya. Sel spesial yang terdapat dengan jumlah yang sangat banyak pada area 39 otak Einstein ini adalah sel glian. Bagi Dr. Diamond, inilah temuannya yang paling penting. Sel glian sebetulnya sangat umum terdapat dalam otak. Bahkan glian adalah sel ”bagian rumah tangga” bukan “sel pemikir”. Tugasnya adalah mendukung proses metabolisme neuron-neuron “pikiran”. Oleh karena itu, area 39 di dalam otak Einsten inilah yang diduga membuat ilmuwan ini menjadi sangat jenius.

baca artikel