The Great Wall of China atau Tembok Cina merupakan suatu fenomena yang terkenal di dunia. Tembok ini semenjak abad ke-20 sudah menjadi simbol nasional bangsa Tiongkok. Legenda-legenda indah pun muncul dari antara batu-batu kokoh Tembok Besar, cerita-cerita yang memberi kehidupan ke dalam sosok tembok yang tinggi dan dingin. Cerita-cerita tentang jatuhnya suatu dinasti, kepintaran seorang rakyat biasa, sampai cerita cinta yang menyentuh hati. Para pengunjung Tembok Jiayuguan juga dapat menemukan batu yang berada di belakang gerbang Xiwong. Bagaimanakah kisah keberadaan batu ini dan untuk apakah satu batu yang tertinggal ini?
Kisah batu di tembok cina ini yaitu konon pada jaman Dinasti Ming(1368- 1644) seorang pekerja yang bernama Yi Kaizhan adalah ahli matematika. Dia mengkalkulasikan bahwa pembangunan Tembok Jiayuguan akan membutuhkan 99,999 buah batu. Pengawasnya tidak percaya dan mengatakan jikalau kalkulasinya salah meskipun dengan satu buat batu saja maka dia dan seluruh pekerja akan dihukum dengan kerja keras selama tiga tahun. Setelah pembangunan selesai, si pengawas sangatlah senang ketika dia melihat satu batu masih tertinggal di belakang gerbang Xiwong. Yi Kaizhan mengatakan bahwa batu itu ditaruh disitu oleh makhluk supranatural untuk menstabilkan tembok, dan jika dipindah satu inci pun seluruh Jiayuguan akan runtuh.
