Misi Antariksa apa saja yang terbesar dalam sejarah ?

misi antariksa

Beragam misi antariksa sudah dilakukan oleh sejumlah negara maju. Mereka yang menjalankan misi ini, memang punya banyak niat. Termasuk mengeksplorasi kemungkinan kehidupan di planet lain.

  1. Program Space Shuttle NASA

Misi antariksa ini dibentuk pada tahun 1972 dan berakhir pada 2011. Program pesawat ulang-alik ini menggabungkan 135 misi pada enam pengorbit pesawat ulang-alik. Dengan nama resmi Space Transportation System (STS), situs Space.com menyebutkan bahwa total biaya program ini mencapai hampir US$ 200 miliar atau sekitar Rp 2.517 triliun. Biaya tiap peluncuran sekitar US$ 1,2 miliar atau Rp 15 triliun, kemudian mengalami kenaikan menjadi US$ 1,5 miliar atau setara Rp 19 triliun.

  1. International Space Station

Proyek pendirian Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS) memang menjadi salah satu fasilitas antariksa termahal yang pernah ada. Pembangunan ISS merogoh kocek sebesar US$ 150 miliar atau sekitar Rp 1.888 triliun. ISS diluncurkan pada 20 November 1998 dengan dua bagian utama, yaitu Russian Orbital Segment (ROS) dan United States Orbital Segment (USOS). Satelit buatan yang bisa dihuni manusia ini merupakan hasil kolaborasi dari lima badan antariksa, yaitu NASA dari Amerika Serikat, Roscosmos dari Rusia, JAXA dari Jepang, ESA dari Eropa, dan CSA dari Kanada.

3.Project Apollo Space Program

Program Apollo terdiri dari 11 penerbangan antariksa yang dimulai dari Oktober 1968 sampai Desember 1972. Program ini berhasil menghabiskan anggaran akhir sekitar US$ 25,4 miliar atau Rp 329 triliun.

  1. Global Positioning System

Disingkat menjadi GPS, sistem ini merupakan sebuah kelompok dari 24 satelit yang memungkinkan orang-orang menavigasikan lokasi manapun di Bumi. Biaya proyek ini awalnya diperkirakan sekitar US$ 12 miliar atau setara Rp 155 triliun, sementara biaya operasi tahunannya mencapai US$ 750 juta atau sekitar Rp 9,7 triliun.

  1. James Webb Space Telescope

Seringkali disebut JWST atau Webb, teleskop raksasa yang diciptakan oleh NASA, ESA, dan CSA ini menggunakan infra merah dengan cermin utama sepanjang 6,5 meter. Proyek ini menggerus dana kira-kira US$ 8,8 miliar atau sekitar Rp 114 triliun. JWST telah dicanangkan sejak 1996 dan akan diluncurkan pada Oktober 2018 mendatang bersama roket Ariane 5.

  1. Galileo satellite navigation system

Galileo adalah sistem satelit navigasi global milik Eropa yang akan memberikan layanan mengenai lokasi dan posisi secara akurat di bawah pengendali manusia. Biaya yang dibutuhkan untuk mewujudkan proyek ini adalah US$ 6,3 miliar atau setara Rp 81 triliun.

  1. LONASS

Hampir sama dengan Galileo, GLONASS yang memiliki kepanjangan “Global Navigation Satellite System” adalah sistem satelit navigasi global, namun dioperasikan oleh Russian Aerospace Defence Forces. Biaya yang dibutuhkan demi pendirian proyek ini adalah US$ 4,7 miliar atau sama dengan Rp 60 triliun.

  1. Mir Space Station

Stasiun luar angkasa ini dulunya beroperasi dari tahun 1986 hingga 2001. Dimiliki oleh Rusia, proyek ini memakan biaya sekitar US$ 4,2 miliar atau setara Rp 54 triliun.

  1. Cassini-Huygens

Di bawah naungan NASA, ESA, dan badan antariksa Italia, ASI, pesawat antariksa robotik Cassini-Huygens diluncurkan ke planet Saturnus sejak 1997. Biaya produksi pesawat nirawak ini berkisar US$ 3,26 miliar atau sama dengan Rp 42 miliar.

  1. Mars rover, Curiosity

Penjelajah planet merah milik NASA, Curiosity telah diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida pada November 2011 lalu. Pesawat robotik seukuran mobil ini diciptakan dari anggaran sebesar US$ 2,5 miliar atau sekitar Rp 32 triliun.

Sumber :