Mindset atau Modal, Manakah yang Lebih Penting?

Modal adalah pondasi awal yang akan memperkokoh dan mendukung perkembangan bisnis diatasnya. Modal sendiri dibagi menjadi dua jenis menurut Jaringan Prima (2021), yaitu modal tangible (yang berwujud misal, uang) dan modal intangible (berwujud mindset). Mindset adalah sekumpulan cara berpikir atau kepercayaan seorang pebisnis untuk menentukan masa depan bisnisnya.

Modal yang berwujud uang, tidak dapat dipisahkan dalam dunia bisnis. Namun, uang juga bukan segalanya kalau kita tidak memiliki mindset yang bagus dalam berbisnis. Mindsset tidak kalah penting juga dengan uang lho! Menurut Jaringan Prima (2021) pebisnis sejati memiliki mindset berani ambil resiko karena keluar dari zona nyaman itu perlu. Lalu mereka juga jeli dalam mencari atau bahkan menciptakan peluang.

Oleh karena itu, sebagai pemula, manakah yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu?

1 Like

Saya pernah mendapat mata kuliah kewirausahaan di kampus, menurut saya, pebisnis itu tidak bisa mendominasi antara mindset atau finansial karena kedua jenis modal tersebut saling memiliki hubungan atau saling ketergantungan. Modal tanpa finansial, sudah pasti tidak akan berjalan karena finansial ibarat pondasi untuk sebuah perusahaan. Dan modal tanpa mindset, pasti juga tidak akan berjalan dengan maksimal karena menjalankan semua bisnis harus memakai pola pikir yang logis dan sudah barang tentu mengandalkan kekuatan mindset dari pebisnis.

Oleh karenanya, modal mindset dan modal finansial tidak bisa dipilih mana yang lebih penting. Kedua modal tersebut memiliki kedudukan yang sama yaitu sama-sama penting untuk pebisnis dalam menjalankan usahanya.

1 Like

saya sangat setuju dengan kak ajeng.

Menurut pengalaman pribadi saya ketika membuka bisnis, 2 hal itu saling mempunyai keterkaitan, ketika kita mempuyai modal tanpa mindset makan bisnis kita tidak berjalan dengan maksimal, begitupun sebaliknya jika kita mempunyai mindset tanpa mempunyai modal ya tidak akan berjalan. Maka dari itu jika kita ingin memulai bisnis, persiapkan dan maksimalkanlah kedua hal tersebut agar berjalan dengan baik.

1 Like

Saya setuju dengan kak ajeng kalau hal tersebut saling berkaitan.
Akan tetapi karena pertanyaanya mana yang lebih penting. Menurut saya mindset bisnis. Karna banyak orang yang memiliki modal atau usaha, tidak berjalan baik bahkan seringkali mudah menyerah. Selain itu sumber dana bisa didapat dari banyak cara seperti investor atau bank.

Menurut rambe (2017) “Orang selalu berpikir bahwa untuk memulai suatu bisnis harus ada dana besar agar bisa berhasil. Sebenarnya, modal berupa uang itu adalah 10% dari semua modal yang dibutuhkan oleh seorang entrepreneur untuk menjalankan bisnisnya. Modal berupa uang hanya menentukan size usaha atau bisnis, selebihnya bukan itu.”

Referensi

http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/1029/130502086.pdf?sequence=1&isAllowed=y

1 Like

Saya setuju dengan Kak Deden, jika Saya disuruh memilih Saya juga akan memilih mindest bisnis.

Memiliki mindset yang baik sebagai pengusaha merupakan hal yang perlu, karena tidak ada yang tahu nantinya bagaimana perjalanan lika-liku usahanya. Mindset ini penting karena merupakan salah satu motivasi pebisnis untuk terus melangkah maju dan membuat usahanya semakin baik kedepannya.

Meskipun modal berupa uang penting, namun hal ini bisa dicari. Entah dengan meminjam, mencari investor dan lain-lain. Orang yang memiliki modal uang jika tidak memiliki mindset untuk berbisnis pastinya ya tidak akan membuka usaha apapun. Berbeda dengan orang yang memiliki mindset, meskipun mereka tidak mempunyai modal uang mereka akan tetap mencari solusi sampai apa yang ingin mereka capai bisa terjadi. Karena, orang yang memiliki mindset bisnis ini pastinya orang yang mampu mengambil resiko untuk mencapai mimpinya.

2 Likes

Terimakasih kak deden sudah menanggapi pendapat saya.

Karna banyak orang yang memiliki modal atau usaha, tidak berjalan baik bahkan seringkali mudah menyerah.

Pernyataan yang dikatakan oleh kak deden diatas sangat menarik. Bagaimana jika saya membuat pernyataan “Banyak yang memiliki mindset yang bagus, tapi kendala di finansial?”
sebenernya hal tersebut hanya dibolak-balik saja. Variable dalam bisnis itu penting semua, termasuk finansial dan mindset. Jadi agak sulit untuk menentukan mana yang lebih penting. Ibaratnya finansial itu mesin dan mindset adalah pelumas. Jika bekerja secara bersama akan menghasilkan produk yang bagus.

1 Like

Sepertinya untuk pernyataan kak ajeng sudah terjawab di reply saya sebelumnya.
Kendala finansial bisa dicari dari banyak tempat misalnya investor atau bank, mau itu kecil atau besar, itu hanya menentukan size usaha kita.
Atau misal usaha online ? kita bisa menggunakan konsep reseller. Bisa meminimalisir modal atau bahkan tanpa modal.
Bukan berarti modal tersebut tidak penting, akan tetapi menurut saya mindset bisnis itu lebih penting.

1 Like

Saya sangat menyetujui argumentasi dari kak @ajengmeilani12. Dimana mindset dan modal memiliki keterkaitan dalam membangun bisnis. Apabila dalam bisnis hanya menggunakan mindset saja tanpa modal tidak akan berjalan secara maksimal, meskipun dalam bisnis modal bukan segalanya. Akan tetapi, modal sebagai alat untuk menunjang suatu bisnis. Sedangkan, apabila modal tanpa mindset, pasti tidak akan berjalan dengan maksimal, karena untuk membangun suatu bisnis perlu memakai pola pikir. Maka, modal dan mindset sangat penting dan tidak dapat dipisahkan apabila diimplementasikan untuk membangun bisnis, agar dapat berjalan maksimal dan sesuai rencana yang telah ditetapkan.

1 Like

Menurut saya pribadi, mindset dan modal merupakan sesuatu yang penting, keduanya bersifat fundamental dalam merencanakan dan merintis sebuah usaha. Pola pikir (mindset) merupakan sesuatu sangat krusial bagi siapapun yang ingin meraih sukses dalam bisnis. Pola pikir akan berpengaruh besar pada pikiran secara keseluruhan, dan pikiran inilah yang nantinya menentukan tindakan yang ambil nantinya, dengan berbekal mindset yang positif ini akan berpengaruh terhadap kesuksesan bisnis yang dijalankan. Sedangkan modalpun menjadi sesuatu yang penting, karena dengan adanya modal akan membiayai keseluruhan operasional.

Menurut saya modal utama dari seorang pebisnis itu adalah finansial. Karena finansial atau uang adalah dasar yang penting dalam membuka suatu bisnis. Jdi finansial itu kita ibaratkan seperti rumah, dan finansial sebagai fondasi awal yang akan memperkokoh serta mendukung perkembangan suatu (bisnis) yang kita bilang tadi fondasi yang mau dibangun diatasnya sebagai rumah.

Untuk mempermudah kita dalam mengenal, mana yang paling penting untuk dilakukan seorang pebisnis disini finansial (modal) dalam suatu usaha itu dibagi menjadi dua jenis, yaitu modal tangible atau yang berwujud (finansial) yang biasanya di kenal dengan aset riil berupa uang, dan modal intangible yaitu modal yang tak berwujud seperti mindset . Dua jenis modal ini kerap kali menjadi modal dalam pembuatan bisnis, terkait soal yang mana yang lebih penting atau utama dalam menunjang bisnis.

Finansial (Uang) sebagai modal dalam bisnis
mulai dari bisnis mikro hingga makro, finansial nampaknya menjadi jenis suatu modal dasar yang tak dapat dipisahkan dalam suatu bisnis. karena, meski kita tidak mengeluarkan uang secara langsung, alat atau inventaris yang kita gunakan untuk menunjang suatu bisnis bisa dipastikan berasal dari uang. Tapi dalam bisnis uang bukan menjadi segalanya, karena sekalipun kita memiliki modal usaha (finansial) yang besar, bisnis tetap tidak akan berjalan baik kalau kita tidak mampu mengelola arus kas atau cash flow modal tesrbut. Sehingga, bagi kita yang saat ini sedang berencana atau tengah membangun usaha, finansial atau mengumpulkan modal uang dan mempelajari cara untuk mengatur arus kas suatu bisnis sejak dini seperti memisahkan keuangan pribadi dan bisnis, melakukan perencanaan keuangan bisnis, membuat laporan laba rugi, dan lainnya.

Mindset dalam membangun suatu bisnis, adalah suatu hal yang tidak kalah penting juga dengan finansial atau modal uang. Karena dalam membangun suatu bisnis, kita semua perlu melakukan penyesuaian secara fisik, dan menyingkirkan asumsi terkait ketakutan-ketakutan yang muncul sewaktu membangun suatu bisnis. Semua itu tergantung dari konteksnya saja.

Menurutku modal dan midset adalah dua hal yang berjalan bersamaan, jadi tidak bisa dimenangkan salah satunya. Ketika memiliki modal, midset sangat diperlukan untuk mengelola modal itu dengan baik. Begitu juga sebaliknya, ketika memiliki mindset, modal juga sangat diperlukan untuk menunjang kebutuhan perusahaan agar bisa terus berjalan.

1 Like

Menurut saya keduanya harus berjalan beriringan, bisnis tak akan berjalan baik tanpa pola pikir yang baik dan modal juga memudahkan kita jika ingin mengembangkan bisnis kita.

Namun hal pertama yang harus kita miliki adalah mindset karena dalam menjalankan bisnis kita memiliki kewajiban untuk mengembangkan mindset agar bisnis bisa bertahan dan bertumbuh. Ibaratnya Mindset adalah modal utama kita dalam berbisnis.

Terimakasih kak, pendapatnya berbeda dengan saya.
Tapi saya juga setuju menjadikan finansial sebagai dasar khususnya pada seseorang yang baru memulai usaha, karena sering juga terjadi tumbuhnya mindset bisnis yang berasal dari memulai usaha atau meneruskan usaha keluarganya, serta experience yang didapat.

1 Like

Oke kak, saya respect dengan jawaban kak deden meskipun berbeda perspektif dengan saya. Saya berpendapat seperti itu karena untuk apa memilih mana yang lebih penting padahal jika dikerjakan secara bersama lebih bagus hasilnya.

tapi pernyataan kak deden yang diatas membuat saya tertarik kembali, usaha apa yang berjalan tanpa modal ? apakah ada ?

sebagaimana telah disampaikan oleh kak @Deden_ImamBuchori diatas, saya membenarkan memang sumber dana usaha bisa didapatkan melalui dua cara itu. akan tetapi menurut saya hal tersebut tentu saja tidak mudah, khususnya bagi seorang pemula yang akan menjalankan usaha kecil-kecilan terlebih dahulu.

seperti contohnya apabila mau melakukan pinjaman dana usaha ke bank, ada penilaian terlebih dahulu mengenai usahanya sudah berjalan berapa lama? produktif atau tidak? hal tersebut sebagai pertimbangan kelayakan sebuah bank untuk bisa memberikan pinjaman dana usaha tersebut.

dalam pertanyaannya diatas sebagai pemula, yang bisa saya tangkap yang dimaksudkan disini adalah seseorang yang baru mau akan membuka usahanya maka kemungkinan untuk diberikan pinjaman oleh bank menurut saya kecil.

yang kedua, terkait investor.
apabila kita ingin mencari investor untuk usaha kita, yang pasti harus menyiapkan dengan matang konsep bisnisnya akan seperti apa? rincian kebutuhan keuangannya bagaimana? perlu modal seberapa banyak? bagaimana sistem pembagian hasil usahanya?

menurut saya apabila ingin mencari investor itu selain butuh mindset bisnis yang terpenting adalah mental. tentu saja mencari investor itu tidak mudah apalagi untuk seseorang yang baru memulai bisnisnya, bahkan menurut saya akan lebih sulit dari meminjam dana usaha melalui bank.

pertama kita harus bisa menjelaskan bisnis kita bagaimana kepada seorang investor yang tentu saja sudah lebih dulu masuk ke dunia usaha daripada kita. Hal tersebut membutuhkan mental keberanian dan kepercaya dirian yang sangat besar.

berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Eka Giovani Asti menyatakan bahwa

Mental wirausaha berpengaruh terhadap motivasi berwirausaha dengan arah positif, semakin tinggi mental yang dimiliki pelaku usaha maka akan meningkatkan motivasi untuk berwirausaha

oleh karena hal diatas menurut saya mental wirausaha itu sangat perlu untuk dimiliki oleh pemula pelaku usaha. karena seringkali saya menemukan disekitar saya orang dengan ilmu bisnis yang baik dan sudah memiliki modal usaha yang cukup tetapi mental wirausahanya kurang dan berakhir menjalankan usahanya dengan bermalas-malasan maka hasil usahanya menjadi kurang maksimal.

Referensi

Eka Giovana Asti, Pengaruh Mental Wirausaha dan Kreativitas Terhadap Motivasi Berwirausaha Pada Pengusaha Rumah Makan di Bekasi, 2018, (Just a moment...)

1 Like

Saya mencoba menjawab sepengetahuan orang awam. Menurut saya modal itu penting, bahkan tidak ada bisnis tanpa modal. Kalau bisnis tanpa modal, itu artinya bukan bisnis kita sendiri. Misalnya reseller, itu artinya cuma partner bisnis orang atau bahasa kasarnya ya staf sales / marketing. Lalu muncul pertanyaan, gimana mulai bisnis kita sendiri? Dari pengalaman reseller itu, terkumpul modal dan muncul mindset. Setelah ada mindset dan modal yang cukup, barulah mencoba buat bisnis sendiri. Intinya sih dalam membangun bisnis sendiri, modal yang utama. Mindset itu proses sebelum berpikir akan membuat bisnis sendiri. Mungkin yang baca akan pusing, sama saya juga pusing mengetik ini.

1 Like

Terimakasih kak @herry sudah menanggapi pertanyaan saya. Saya sendiri juga mempunyai jawaban atas pertanyaan tersebut. Saya setuju dengan kak herry, bahwa saya hingga saat ini belom pernah menemukan pengusaha yang menjalankan usahanya tanpa modal. Saat saya belajar teori kewirausahaan pun, meminimalisir modal bisa dilakukan atau bahkan dianjurkan untuk mendapatkan keuntungan namun untuk usaha tanpa modal, saya rasa belum tepat.

Iya saya sangat setuju jika dikerjakan bersamaan akan lebih baik. Akan tetapi dalam melakukan bussines plan diperlukannya skala prioritas untuk menentukan mana sih yang lebih krusial dan perlu didahulukan ? Bahkan kalau misal ditanya makan atau minum mana yang lebih penting? dua-duanya penting, akan tetapi yang lebih penting atau yang akan saya dahulukan adalah minum, karena kalau tenggorokan saya kering, saya susah makan.

Disini kita tidak membahas mana yang tidak penting ? tapi mana yang lebih penting ? Bahkan jika menurut @ajengmeilani12, modal hanya 1% lebih penting dari mindset atau sebaliknya. Itu bisa jadi masukan bagi saya. Jadi bukan “hanya dengan modal mindset, bisnis bisa berjalan tanpa finansial”.

Saya ambil contoh alm Bob Sadino, saat beliau menjadi kuli, ia melihat adanya peluang bisnis, bisnis ternak ayam dan telur ayam negeri. Dengan modal pinjaman tetangganya, akhirnya Bob mulai menjalankan bisnis tersebut. Awalnya, Bob menawarkan sendiri dagangannya dari rumah ke rumah di wilayah sekitar tempat tinggalnya, terutama kepada para ekspatriat, di bilangan Kemang, Jakarta Selatan.

Bisnis telurnya tersebut akhirnya berbuah manis dan ia mengembangkan sayap dengan menjual daging dan sayuran hidoponik. Berkat keuletannya, bisnis tersebut sukses dan ia pun mendirikan Kem-Chicks, supermarket ternama yang menjual berbagai macam produk peternakan dan pertanian. Meski sudah sukses, ia tetap tampil sederhana dan kerap kali melayani sendiri para pelanggannya seperti keluarganya sendiri
image

Tidak kak @herry, saya bisa mengerti kok, saya senang dengan tanggapannya.
Sangat setuju, kasus seperti ini memang sering sekali terjadi dimana mindset tumbuh setelah kita memulai usaha atau menjadi partner usaha orang lain. Menurut saya juga ini merupakan salah satu hal praktis dalam mengembangkan mindset bisnis seseorang. Tidak mudah juga kan untuk memiliki mindset bisnis, makanya banyak fresh graduate memilih bekerja dulu.

Apalagi khususnya untuk seseorang yang baru memulai usahanya ya. Akan tetapi kalau orang tersebut sudah memiliki mindset, lalu mencari modalnya melalui pinjaman atau investasi gimana ?

Lalu sedikit tambahan dari saya, jika yang diutamakannya adalah finansial, khawatir tidak ada mindset bisnis yang tumbuh. Sehingga larinya ke investasi.

saya membenarkan memang untuk mindset bisnis tidak mudah untuk dipelajari dan dipahami apalagi dalam proses implementasinya juga harus membangun mental wirausaha yang baik.

tetapi saya merasa dengan kalimat

ini seperti menyatakan bahwa fresh graduate bekerja itu merupakan suatu opsional seperti plan B karena belum bisa membuka wirausaha sendiri.

berdasarkan pandangan yang ada di sekitar saya seorang fresh graduate bekerja itu memang karena niat dan kemauannya sendiri bahwa setelah lulus pendidikan ia harus mencari pekerjaan dan bekerja. Selain itu, tidak semua orang mau menjadi seorang wirausaha, untuk itu saya rasa pernyataan tersebut perlu diperbaiki agar maknanya jelas.

mungkin seperti “oleh karena itu, banyak orang yang ingin melakukan wirausaha memilih untuk bekerja yang lain terlebih dahulu sembari ia menyiapkan mindset dan modal usahanya”

1 Like