Min-Liang Tan : CEO RAZER

Min Liang tan

Profil


Nama : Min-Liang Tan
Lahir : 1977, Singapura
Pekerjaan : Co-Founder, CEO dan Creative Director Razer Inc
Pendidikan : Fakultas Hukum, Universitas Nasional Singapura
Penghargaan : Outstanding NUS Innovator tahun 2011
Kekayaan : $700 M (peringkat #41 versi FORBES)

Riwayat Kehidupan


Min-Liang Tan lahir pada tahun 1997 di Singapura, Tan adalah anak bungsu dari empat bersaudara di keluarganya. Dibesarkan di Singapura, ia fasih berbahasa inggris dan Mandarin. Dua saudara kandung Tan akhirnya menjadi dokter, salah satunya adalah ilmuwan ahli klinis terkenal Min-Han Tan, seorang lagi berkerja sebagai pengacara, dan yang terakhir Tan adalah seorang mantan pengacara. Tan pernah menduduki peringakt 20 besar di kelas pascasarjana pada saat dia lulus pada tahun 2002.

Riwayat Karir


Sebelum mendirikan Razer, Tan adalah seorang advokat dan pengacara untuk Mahkamah Agung Singapura. Pada tahun 1999, Tan dan Robert Krakoff (yang merupakan GM dari karna) bertemu dan bekerja sama untuk merancang mouse gaming pertama di dunia. Pada tahun 2005, Tan dan Robert Krakoff memperoleh ha katas merek Razer dan secara resmi menggabungkan Razer Inc, di San Diego California. Tan mengambil peran sebagai CEO dan Creative Director Razer.

Tan mengarahkan dan mengawasi perancangan dan pengembangan semua produk Razer. Pada tanggal 31 Maret 2015, Tan ditunjuk sebagai anggota dewan Intellectual Property Office Singapura (IPOS). Tan diberi nama “Top 10 Most Influential Leaders in Tech ” pada tahun 2-15 oleh Juniper Research, di depan pemimpin lainya seperti Elon Musk dari Tesla dan Space X dan Jack Ma dari Alibaba, telah dinobatkan sebagai salah satu dari “The 25 Most Creative People in Tech” oleh Insider Bisnis Bersama Jonathan Ive dan Gabe Newell. Tan juga telah menduduki salah satu peringkat dari 40 orang paling berkuasa di industri game oleh Kotaku dalam daftar “The Kotaku Power 40”. Tidak hanya sampai disitu Tan menduduki peringkat no 1 dari 30 pendiri teknologi Asia Tenggara oleh TechinAsia.

Tan dinobatkan sebagai Asian of the Year pada tahun 2016 oleh Straits Times. Tan memulai debutnya pada tahun 2016 di Daftar Rich Singapura Forbes dengan kekayaan bersih sebesar $600 juta. Tan termasuk anggota pendiri platform Open Source Virtual Reality, yang bertujuan untuk menciptakan standar umum desain program VR. Tan berharap Razer dapat menciptakan industry virtual reality keseluruhan, dengan memiliki alasan yang fenomenal dalam aplikasi hiburan, kesehatan dan militer.

Donasi


Tan, pada bulan Maret 2012, menyumbang US $10.000 untuk proyek Wasteland 2 Kuckstarter dimana dia mengaku telah melanggar hak cipta Wasteland saat dia masih kecil. Brian Fargo menjawab bahwa Tan memiliki lebih dari sekedar undian untuk mendownload permainannya.

Pada bulan November 2014, Tan menyumbangkan US$ 10.000 dan melakukan Ice Bucket Challenge dalam upaya untuk mengumpulkan dana bagi ALS. Pada bulan Febuari 2015, Tan menyumbangkan £ 10.000 untuk melawan Motor Neuron Disease. Sumbangan tersebut diilakuka melalui twitch live stream berlangganan ProSyndicate.

Sumber

https://upclosed.com/people/min-liang-tan/

Min-Liang Tian

Min-Liang Tan merupakan orang terkaya ke 41 menurut Forbes’ 50 Richest Singapore dengan estimasi kekayaan $700 juta. Mr Tan, merupakan gamer sejak sekolah dasar dan Mr Robert Krakoff merupakan american gamer yang ia temui online, Pada tahun 2005 meluncurkan razer di san Francisco. Dengan motto”For Gamers. By Gamers.” Awalnya product yang di hasilkan oleh razer merupakan mouse yang diberi nama razer boomslang yang lebih responsive, accurate dan cepat dari mouse-mouse pada saat itu.

Di tahun- tahun berikutanya razer menemukan perangkat-perangkat yang lebih menarik lain seperti headset, keyboard, Razer edge gameing tablet computer dan rzor blade laptops. Razer juga meluncurkan software. Razer telah mengirimkan lebih dari 10 juta dari produknya. Razer juga mempromosikan pemain eSports, Razer adalah salah satu perusahaan pertama yang mensponsori gamers, yang secara langsung memberikan kontribusi terhadap pro-gamer yang muncul pada waktu itu . Tidak karena produknya gaming gear, tapi karena mereka elite team razer group, yang telah merekrut lebih dari 300 professional eSport athletes dari 34 negara. Produk Razer yang umumnya ditargetkan untuk para gamer. Sebagian besar produk Razer ini adalah untuk PC termasuk mouse, keyboard, mousepads dan gamepads. Sebagian besar produk Razer dinamai predator atau hewan beracun, mulai dari ular (mouse), serangga (mouse mat), arakhnida (keyboard) atas makhluk laut (audio) ke kucing (konsol peripheral).

Pada acara Consumer Electronics Show 2011, Razer meluncurkan Switchblade Razer prototipe perangkat game genggam seperti Nintedo DS. yang berhasil memenangkann penghargaan CES 2011. CEO Razer Min-Liang Tan bersama dengan CO founder Robert Krakoff dan perwakilan dari Intel yang dalam video ditampilkan peluncuran.Prototipe yang ang masing-masing menampilkan fitur layar multi-sentuh dan dengan 45 tombol danlayar LCD yang beradaptasi secara dinamis untuk permainan apa pun.Prototipe dilengakapi/mendukung 3G dan Wi-Fi untuk memungkinkan akses online dalam jangkauan yang luas. Perangkat ini sudah memakai USB 3.0, mini-HDMI, dan standar headphone dan jack mikrofon. Agustus 2011, “Razer membuat sebuah situs singkat mengklaim bahwa game PC tidak mati”. Pada tanggal 26 Agustus 2011 Situs yang dilanjutkan ke homepage untuk , memperkenalkan laptop pertama Razer,yaitu Razer Blade laptop ini diklaim sebagai “first true gaming laptop”. Desain ini menampilkan touchpad di sisi kanan untuk membuat penggunaan laptop lebih nyaman untuk permainan, dan sepuluh tombol touchscreen dengan ikon yang telah disesuaikan. Blade disambut dengan review yang positif.

Mr. Tan memulai mesponsori gamers karena ia mempercaya industri eSports akan lebih besar, melihat saat itu ada banyak orang menonton final dari kejuaraan League of Legends. Dan ia tidak salah dan pasar global market berkembang sampai $1.1 miliyar dari uang yang didapatkan dari barang-barang, tiket event, sponsor, dan pengiklanan

Sumber

Min Liang Tan,Inovasi untuk kesuksesan masa depan


Tan Min-Liang, CEO Singapura dan direktur kreatif perangkat keras game Razer.
Mantan mahasiswa hukum di National University of Singapore, Tan berubah dari seorang pengacara menjadi kepala sebuah perusahaan berkantor pusat di California yang mempekerjakan sekitar 500 orang di sepuluh kota.salah satu produk yg menjadi saksi bisu perjalanan karirnya adalah razer nabu.

Razer Nabu, sebuah band pintar yang merupakan hibrida smartwatch dan band kebugaran.dia memiliki bakat untuk disain dan tetap terhubung dengan penggemar Razer melalui tweet dan update status di Facebook dan Weibo China. Tan sangat kontras dengan pendahulunya Singapura seperti Simmy Sim Wong Hoo dari Creative Technology, perusahaan yang meluncurkan salah satu MP3 player pertama di dunia pada tahun 1999 namun gagal memimpin pasar karena kelemahan desain dan pemasaran, kalah dari Steve Jobs yang merilis iPod 2001.

Nabu, yang diberi nama berdasarkan tuhan kebijaksanaan kuno, memenangkan penghargaan Best of CES 2014 Readers 'Choice dan diperkirakan akan memasuki pasar ritel akhir bulan ini. Tan mengatakan bahwa Nabu melakukan beberapa hal dengan sangat baik yang mana bisa memecahkan masalah waktu makan malam karena menyebarkan semua pemberitahuan dari smartphone seseorang sehingga jika ada panggilan, pesan Facebook atau e-mail muncul, pemberitahuan muncul di layar Nabu yang ramping sehingga pengguna merasa nyaman. Nabu juga melakukan tugas sebagai band kebugaran karena mengumpulkan semua jenis data seperti kalori yang terbakar, langkah-langkah berjalan dan berjam-jam tidur dalam sehari. Selanjutnya, Nabu menawarkan aspek sosial yang bisa bertukar data dan menambahkan pertemanan di jejaring sosial.

Menjelang akhir ini Razer telah menciptakan Nabu untuk beroperasi pada platform terbuka. Perusahaan sedang dalam perjalanan untuk menyambut pengembang pihak ketiga untuk membangun aplikasi untuk smartband-nya.mereka juga berfokus perusahaan yang kuat pada obsesi litologi R & D.Tan bekerja sama dengan para perancang industri dalam segala hal, bukan hanya Nabu, baik itu untuk sebuah poster di Polandia, sebuah rak ritel di A.S. atau sesuatu yang memberi hadiah di Asia.Semua kegiatannya terpantau penuh oleh dia walau tekontrol secara aneh.

Berkat perjuangannya,Tan tak lupa sempat berbicara dengan sekelompok siswa dari Universitas Nasional Singapura (NUS) pada bulan Agustus 2013.Inti pembicaraannya ialah :

  1. Tidak masalah membuang waktu
    Tan diberitahu sepanjang waktu bahwa game komputer itu mengerikan dan ini adalah aktivitas yang tidak akan banyak jumlahnya. Ternyata hobi ini menjadi asetnya yang paling berharga. Dia berkata:Pada setiap titik waktu saya menyia-nyiakan waktuku, aku sedang belajar sesuatu, melakukan sesuatu yang benar-benar konstruktif untuk masa depan.

  2. Tidak apa-apa untuk mendapatkan ‘F’.
    Tan mengamati bahwa orang bisa terlalu terpengaruh dengan hasil dan metrik buatan. Di sekolah, siswa diberi tahu bahwa mereka harus lulus ujian, dan gagal akan menghancurkan hidup mereka.Tan membawa sikap ini ke Razer, di mana mereka sering merancang produk gila dengan risiko kegagalan. Perusahaan tersebut memasuki bisnis laptop karena Tan tidak dapat menemukan laptop gaming yang hebat untuk dirinya sendiri.Keputusan itu tidak masuk akal bisnis, dan mereka kehilangan uang dengan setiap unit yang mereka jual.Tapi dengan setiap iterasi, laptop menjadi lebih baik, dan versi terbaru mendapat ulasan positif.

  3. Jangan bekerja terlalu keras.
    Dia menemukan bahwa jika Anda berjuang untuk bekerja sangat keras dalam sesuatu, itu berarti Anda tidak menyukai apa yang Anda lakukan, atau Anda tidak terlalu ahli dalam hal itu.Tan menikmati menghabiskan waktu merancang produk, mendapatkan warna, sudut, dan presisi yang sempurna dari ciptaannya.Sementara menjadi CEO melibatkan perawatan aspek perusahaan yang tidak disukainya, ia juga memberinya kemewahan untuk mempekerjakan orang-orang untuk melakukan hal-hal yang tidak dia sukai.Tan memastikan bahwa perusahaannya memiliki peran yang tepat untuk setiap orang yang dipekerjakannya. Tidak semua orang tergabung menjadi pendiri atau manajer,mungkin ada beberapa insinyur yang ingin fokus pada peran teknis semata, jadi Razer mencoba memenuhi kebutuhan itu.

source :
https://www.techinasia.com/razer-ceo-tells-students-waste-time-f


Tan sangat suka dan bahkan sangat terobsesi dengan video game sejak ia kecil, ia yang merupakan anak bungsu dari empat bersaudara bermain game di komputer milik ayahnya. Video game yang ia mainkan pertama kali adalah Lode Runner ketika berusia 6 tahun. Ketika beranjak menjadi remaja ia bermain game counter strike, Tan juga terkadang bermain World of Warcraft selama 3 hari berturut-turut. Bahkan ketika ia telah lulus dari kuliahnya dan bekerja sebagai pengacara, ia masih sering bermain game setelah urusan kantornya selesai.

Dengan obsesi yang ia miliki terhadap video game, Tan mulai berpikir untuk memulai sesuatu yang lebih bermanfaat daripada hanya menjadi penikmat dan bermain video game. Awalnya Tan mendirikan firma hukum bersama teman-temannya, akan tetapi Tan meninggalkan hal itu demi berangkat ke San Diego untuk mengambil kesempatan menjadi entrepeneur dan memulai bisnis yang berhubungan dengan bidang game. Dia membeli tiket berangkat ke California dan menghubungi Robert Krakoff yang merupakan senior dalam bidang teknologi. Pada tahun 2005, Tan dan Krakoff akhirnya bekerjasama mendirikan “Razer Inc” dan mulai merintis bisnis yang berfokus dalam pembuatan mouse komputer yang didesain untuk para gamers. Produk mouse yang dikeluarkan bernama “Razer Bommslang”.

Razer Inc yang berkantor pusat di California, dimana Tan menjadi CEO atau Kepalanya memperkerjakan sekitar 500 orang di 10 kota. Razer yang awalnya hanya berfokus pada produk mouse gaming, memperluas cakupan bisnisnya dengan mengeluarkan produk untuk keperluan gaming lainnya seperti keyboard, software bahkan juga produk pakaian. Razer telah menjual sekitar 16,1 juta perangkat. Razer juga telah memiliki user yang terdaftar berjumlah sekitar 13,5 juta di seluruh dunia.

“We are the fathers of the whole gaming-peripherals industry” kata Tan secara tegas. Ia mengatakan demikian karena memang Razer Inc yang didirikannya menjadi perusahaan pelopor yang menciptakan keperluan alat para gamer di seluruh dunia. Tan mampu mengembangkan kerajaan bisnis sesuai dengan passion yang ia rasakan seak kecil. Walupun dengan cara harus keluar dari pekerjaan awalnya sebagai pengacara yang bisa dikatakan lebih terjamin daripada membuat alat gaming yang belum begitu populer pada masa itu.

Sesuai dengan slogan perusahaan “For Gamers. By Gamers”, semua produk didesain khusus untuk membuat para gamer lebih nyaman dan mudah untuk mengembangkan kemampuan gaming. Para pelamar yang ingin bekerja di Razer ditanyakan dengan pertanyaan “Apakah kamu seorang gamer?” dan jawabannya yang diberikan oleh pelamar haruslah “Iya”, karena hanya para gamer yang akan diterima sebagai pekerja. Hal ini karena yang tahu betul apa keinginan dan kebutuhan para gamer tidak lain dan tidak bukan merupakan gamer itu sendiri. Kondisi demikian juga didasari karena background Tan yang merupakan orang yang sangat terobsesi terhadap video game. Selain itu, pelamar juga akan ditanya tentang pertanyaan hipotesis berdasarkan skenario seperti salah satunya “Istri anda baru saja melahirkan, tetapi kami membutuhkan anda untuk tetap disini dan menyelesaikan pekerjaan”, ini bertujuan untuk mengetahui tingkat fokus dan kesanggupan mereka ketika berkerja nanti. Karena pada perusahaan Razer terdapat budaya hyper-fokus yang membuat Razer terus berkembang dan dapat menyaingi para pesaing yang muncul.

Pada Razer sendiri, produk yang akan mereka luncurkan akan melewati proses penyeleksian yang sangat ketat. Bahkan dari 4 produk yang diciptakan, mereka hanya memilih 1 yang paling layak untuk dipasarkan. Hal demikian bukan karena sebuah kesalahan atau kegagalan, tetapi karena memang tidak mudah untuk menciptakan produk yang bisa bersaing secara kuat dipasar teknologi yang begitu ketat persaingannya.


Sumber : http://thepeakmagazine.com.sg/interviews/tan-min-liang-gaming-guru/
https://www.techinasia.com/razer-ceo-tells-students-waste-time-f
https://www.techinasia.com/razer-ceo-reveals-secret-to-his-companys-success-hyper-focus