Mie Instan Terbuat dari Lilin? Mitos atau Fakta?

Siapa yang tidak tahu dengan mie instan? Mie instan adalah salah satu makanan cepat saji yang menjadi favorit banyak kalangan karena proses memasak yang mudah dan rasanya yang lezat. Apalagi saat ini semakin banyak inovasi-inovasi rasa dari mie instan sendiri.

Namun, dibalik kepopuleran mie instan masih banyak isu yang beredar tentang bahaya mengkonsumsi mie instan. Salah satu isu bahaya mie instan adalah mie instan diduga terbuat dari lilin. Benarkah mie instan mengandung lilin?

Tidak benar. Pada kasus ini, banyak orang beranggapan bahwa mi instan dilapisi dengan lilin supaya awet, dan dapat dibuktikan dengan adanya globula pada air rebusan mi.

Secara logika, mi instan adalah suatu produk pangan yang diciptakan agar dapat disajikan dengan cepat dan praktis. Waktu perebusannya hanya 3-4 menit, bahkan ada mi instan yang hanya perlu diseduh air panas tanpa direbus. Dalam proses perebusan atau penyeduhan, terjadi proses gelatinisasi, yaitu proses pemerangkapan air ke dalam struktur pati. Sedangkan jika mi instan dilapisi lilin, maka air akan sulit untuk masuk melalui pori-pori pada mi instan, dan gelatinisasi sulit terjadi. Ketika lilin benar-benar digunakan untuk melapisi mi instan, maka mi instan tersebut sudah kehilangan sifat instannya.

Lalu, soal globula. Mengapa bisa terbentuk? Sudah sewajarnya, karena mi instan pun mengandung lemak. Selain itu, kompleks pati juga dapat terlepas selama proses gelatinisasi, dan membentuk kompleks baru bersama lemak, yang tidak dapat menyatu dengan air. Karena massa jenis pati dan lemak yang terlepas dari mi instan lebih kecil dari air, kompleks tersebut mengapung di atas permukaan air rebusan.