Metode apa saja yang dapat dilakukan untuk melakukan aerasi ?

Aerasi

Aerasi adalah proses pengelolaan air dengan cara mengontakkan air dengan udara. Apa saja metode-metode aerasi yang bisa diterapkan ?

Terdapat 6 metode yang dapat dilakukan dalam melakukan aerasi, antara lain :

1. Waterfall aerator

Waterfall aerator

Susunannya sederhana dan tidak mahal serta memerlukan ruang yang kecil. Jenis aerator terdiri atas 4-8 tray dengan dasarnya penuh lubang-lubang pada jarak 30-50 cm. Melalui pipa berlubang air dibagi rata melalui atas tray, dari sini percikan-percikan kecil turun ke bawah dengan kecepatan kira-kira 0,02 m­ /detik per m2 permukaan tray. Tetesan yang kecil menyebar dan dikumpulkan kembali pada setiap tray berikutnya.

2. Cascade Aerator

Cascade Aerator

A adalah air baku, B adalah air yang sudah diaerasi, C adalah inlet, D adalah lubang pembersih dan E adalah out let. Aerasi ini penangkapan udaranya terjadi pada saat air terjun dari lempengan-lempengan trap yang membawanya. Oksigen kemudian dipindahkan dari gelembung-gelembung udara ke dalam air. Total ketinggian jatuh kira-kira 1,5 m dibagi dalah 3-5 step. Kapasitas bervariasi antara 0,005 dan 0,5 m3/det per meter.

3. Sumberged Cascade Aerator

Sumberged Cascade Aerator

4. Multiple Plat Form Aerator

Multiple Plat Form Aerator

Lempengan-lempengan untuk menjatuhkan air guna mendapatkan kontak secara penuh terhadap air

5. Spray Aerator

Multiple Plat Form Aerator

Terdiri atas nosel penyemprot yang tidak bergerak (Stationary nozzles) yang dihubungkan dengan kisi lempengan yang mana air disemprotkan ke udara di sekeliling pada kecepatan 5-7 m /detik. Piringan melingkar ditempatkan beberapa centimeter di bawahsetiap ujung pipa, sehingga bisa berbentuk selaput air tipis melingkar yang selanjutnya menyebar menjadi tetesan-tetesan yang halus.

6. Aerator Gelembung Udara (Bubble aerator)

Aerator Gelembung Udara (Bubble aerator)

A adalah out let, B adalah gelembung udara, C adalah pipa berlubang untuk udara, D adalah inlet air baku dan E adalah bak air. Jumlah udara yang diperlukan untuk aerasi gelembung tidak banyak, tidak lebih dari 0,3-0,5 m3 udara/m3 air dan volume ini bisa dengan muda dinaikkan melalui penyedotan udara. Udara disemprotkan melalui dasar bak air yang akan diaerasi.

Sumber