Merubah Sampah Plastik menjadi Bahan Material Bernilai Guna

Tentang bagaimana merubah sampah plastik menjadi bahan material untuk taman dan pekarangan

Sampah plastik merupakan salah satu jenis sampah yang sulit terurai. Polimer plastik yang memiliki ikatan kuat membutuhkan waktu berjuta tahun agar dapat terurai secara alami. Peningkatan jumlah sampah plastik yang berbanding lurus dengan peningkatan jumlah penduduk menyebabkan masalah yang cukup kompleks akibat pengelolaan sampah yang kurang efektif. Bagaimana tidak, dengan jumlah TPA terbatas namun sampah semakin menggunung, agaknya negara dengan slogan “gemah ripah loh jinawi” ini harus berkreasi dan berinovasi supaya sampah tidak selalu menjadi momok yang menakutkan.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutananan Indonesia mengungkapkan bahwa sampah Indonesia mencapai 67,8 ton pada tahun 2020. Komposisi sampah organik menempati urutan pertama sampah terbanyak dan sampah plastik menempati urutan yang kedua. Angka ini perlu mendapatkan perhatian khusus, bukan hanya pemerintah namun juga masyarakat dan pemuda. Mengutip kata bapak Proklamator Indonesia, “Berikan aku sepuluh pemuda, maka akan aku goncangkan dunia”. Maka,sebagai pemuda, kita harus bisa membuktikan bahwa kita bisa merubah persepsi buruk masyarakat mengenai sampah plastik.

Sampah plastik yang umumnya hanya dibakar atau dibuang di tempat sampah oleh masyarakat kini bisa digunakan sebagai bahan dasar material untuk membangun taman dan pekarangan. Taman dan pekarangan yang hijau merupakan salah satu syarat terpenuhinya kriteria konsep Green City dimana persentase minimal ruang terbuka hijau adalah 30% dari luas area. Salah satu bahan material yang mendukung konsep ini adalah Grass Block . Dengan ruang cukup lebar dibagian tengah memungkinkan rumput untuk tumbuh dan memperbesar aliran air untuk meresap kedalam tanah.

Pembuatan Grass Block berbahan dasar sampah plastik yang tidak hanya mendukung kelanjutan konsep Green City , namun juga mendukung implementasi Zero Waste . Dalam membuat satu Grass Block saja setidaknya dibutuhkan 1 kg sampah plastik dari jenis PVC, PET, ataupun LDPE. Dari hal tersebut bisa dibayangkan berapa sampah yang dapat dikurangi apabila produk ini bisa terus diproduksi bahkan dikomersilkan dalam jumlah besar.

Untuk membuat Grass Block bertekstur, maka dalam proses pembuatannya diperlukan campuran pasir dengan rasio 3:1. Pencampuran dengan rasio ini akan menghasilkan Grass Block dengan Compressive stress sebesar 17,2 Mpa. Memiliki panjang 20cm dan tinggi 60m. Kini, masyarakat harus sadar bahwa pembangunan dan pelestarian lingkungan bisa dilakukan secara bersamaan. Saatnya merubah persepsi masyarakat bahwa sampah plastik bukan hanya perusak lingkungan namun juga bahan yang dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah.