Menurutmu, bagaimana etika generasi muda saat ini?

Melihat zaman saat ini banyak orang tua atau orang dewasa yang mengeluhkan bahwa anak muda saat ini dari segi kreativitas memang lebih tinggi namun rata-rata dalam segi etika mereka kurang. Mungkin melihat perubahan zaman saat ini yang sudah tercampur dengan globalisasi jadi banyak budaya-budaya luar yang dilihat oleh anak muda saat ini, dan ada beberapa yang di praktikan. Padahal budaya di Indonesia dengan diluar tentu berbeda.

Kalau menurut pandangan kamu bagaimana mengenai etika generasi muda saat ini?

Bisa dibilang sekarang ini sedang krisis etika untuk generasi muda ya. Hal tersebut sudah bukan rahasia umum lagi dan kita bisa sering menemui di keseharian kita. Contohnya ketika melewati orang tua, tidak membungkuk dan mengucap “permisi”. Malah bersikap acuh saja langsung nyelonong didepannya. Hal tersebut terkesan sangat sepele tapi sebenarnya itu lah yang membentuk etika di kehidupan kita. Kenapa hal tersebut bisa terjadi?

Menurut aku, ada 2 faktor. Faktor keluarga dan faktor lingkungan. Jika dilihat dari faktor keluarga, bagaimana orang tuanya mendidik generasi muda ini. Tak jarang juga kita melihat orang tua sekarang lebih banyak menghabiskan waktunya bersama gawai daripada bersama anaknya. Jadi kepekaan dan kepedulian sosial dari anak menjadi kurang. Contoh yang diberikan orang tua pun juga tidak sepenuhnya terdelivery dengan baik kepada anak. Ketika orang tua juga sibuk bekerja, anak juga tidakk mendapat didikan etika yang maksimal. Apapun yang dilakukan anak pasti meniru orang tua, karena orang tua lah role model pertama mereka. Ketika orang tua memberikan contoh beretika ketika bertemu orang, pasti anak juga akan menerapkannya dikemudian hari.

Selanjutnya faktor lingkungan. Faktor dimana anak tersebut dibesarkan, bisa sekolah, tempat les, circle pertemannya. Sebenarnya jika di amati secara langsung, pasti ada perbedaan etika anak yang tumbuh di sekolah kota-kota besar dengan yang tumbuh di sekolah pedesaan. Karena gaya lingkungan mereka juga sangat berbeda. Anak yang tumbuh di lingkungan perkotaan akan lebih cenderung banyak bersikap acuh terhadap lingkungannya, sedangkan yang tumbuh di lingkungan pedesaan, akan cenderung bnyak memiliki rasa kepedulian sosial yang tinggi. Hal itu dipengaruhi oleh budaya di masing-masing tempat tersebut. Orang desa kalau bertemu cenderung menyapa, kalau ada yang salah langsung ditegur untuk diingatkan, sangat aware terhadap kesopanan

1 Like

Etika generasi muda saat ini menurut saya mengalami krisis apabila dibandingkan dengan anak muda zaman dulu. Banyak faktor yang menyebabkan krisis etika anak muda saat ini seperti faktor lingkungan sekitar, keluarga, pertemanan, teknologi juga. Bisa dibilang anak muda saat ini kurang memiliki kesopanan terutama pada orang dewasa. Hal itu kerapkali saya lihat di lingkungan saya. Sehingga sungguh miris melihat kejadian tersebut, padahal Indonesia sendiri membutuhkan generasi muda yang memiliki etika dan moral yang bagus, sehingga peran orang tua tentunya sangat penting dalam menumbuhkan etika yang baik. Bukan hanya orang tua kandung, namun orang dewasa juga berperan dalam hal ini.

Jadi apa yang harus kita lakukan untuk meningkatkan moralitas, terutama sebagai calon orang tua?

  • Lebih menghormati orang tua yang lebih terpenting
  • Refleksi diri dan pengendalian diri
  • Pahami situasi orang-orang di sekitar kita yang membutuhkan bantuan
  • Renungkan lebih sering pada perilaku mulia orang dahulu
  • Belajar banyak dari pengalaman
  • Jaga ucapan dan tindakan
  • Berusaha menjadi pribadi yang lebih baik

Berdasarkan lingkungan dan penglihatan saya, Menurut saya etika pada generasi muda saat ini tidak begitu krisis, bahkan mungkin dapat dibilang biasa saja. Pada dasarnya kita pasti pernah melihat atau menemukan anak-anak muda yang tidak beretika. Namun jika dibilang generasi muda krisis etika, saya kurang sependapat.

Budaya kita adalah budaya yang menjunjung tinggi nilai-niai etika dalam kehidupan sosial. Menghargai dan menghormati orang yang lebih tua merupakan nilai yang kita anut. Mungkin saja, nilai etika yang dianut oleh orang dewasa berbeda dengan yang dianut oleh anak muda. Hal itu terkadang membuat orang yang lebih dewasa melihat generasi muda menjadi tidak beretika. Berdasarkan pengalaman saya sebagai anak muda, saya dituntut untuk menghargai orang dewasa atau orang yang lebih tua, namun orang yang lebih tua justru lupa untuk menghargai anak muda. Mereka cenderung merasa memiliki pengalaman dan wawasan yang lebih dari anak muda sehingga anak muda kadang diremehkan.

Etika perlu dan wajib dianut dan diterapkan oleh semua orang dalam menjalankan kehidupan sosial, bukan hanya generasi muda saja. Menurut saya setiap orang harus memiliki etika dalam berinteraksi dan berperilaku di depan umum. Namun, jika menemukan pelanggaran etika oleh anak muda, bukan berarti anak muda krisis etika.

1 Like

Menurut aku etika generasi mudah saat ini mulai meredup. Mungkin dipengaruhi juga oleh globalisasi yang semakin lama semakin banyak perubahan muali dari pola pikir, kebudayaan, pendidikan dan bahkan teknologi dan menjadikan etika masyarakat saat ini menjadi berubah juga. Banyak orang yang beranggapan bahwa memudarnya etika itu hal yang tidak perlu dikhawatirnya, padahal sebenarnya itu menjadi hal yang perlu diperhatikan lebih lagi. Dengan tidak adanya etika yang baik, maka perkembangan bangsa juga akan menjadi tidak baik. “Data Unicef tahun 2016 lalu menunjukkan bahwa kekerasan kepada sesama remaja bahkan kepada orang tua di Indonesia diperkirakan mencapai 50 persen”. Dari data tersebut menunjukkan betapa miris dan krisisnya etika dikalangan pemuda Indonesia di era globalisasi seperti sekarang ini.

Faktor yang menyebabkan terjadinya etika yang memudar, selain dipengaruhi oleh globalisasi juga dipengaruhi oleh :

  1. Kurangnya perhatian dan kepedulian dari orang tua akan pentingnya beretika.
  2. Adanya teknologi yang membuat pola pikir menjadi serba instan dan bahkan tidak peduli dengan sekitar.
  3. Lingkungan masyarakat yang tidak memiliki kepedulian dan tidak membentuk kepribadian setiap orang.

Dari hal-hal tersebutlah seharusnya kita sebagai generasi muda bisa membawa atau mencontohkan hal-hal baik untuk setiap orang terutama anak-anak yang nantinya akan melanjutkan menajdi penerus bangsa. Hal yang bisa kita lakukan mungkin dengan menggunakan teknologi dengan bijak dan bertanggung jawab, memilih lingkungan yang benar dan yang mampu membawa dampak positif.

Perkembangan teknologi saat ini yang ditandai hadirnya zaman modern termasuk di Indonesia diikuti oleh gejala kemerosotan moral dan etika yang benar-benar berada pada taraf yang memprihatinkan. Akhlak mulia seperti kejujuran, kebenaran, keadilan, tolong menolong, toleransi, dan saling mengasihi sudah mulai terkikis oleh penyelewengan, penipuan, permusuhan, penindasan, saling menjatuhkan, menjilat, mengambil hak orang lain secara paksa dan sesuka hati, dan perbuatan-perbuatan tercela yang lain.

Kemerosotan moral sekarang ini tidak hanya melanda kalangan dewasa, melainkan juga telah menimpa kalangan pelajar yang menjadi generasi penerus bangsa. Orang tua, guru, dan beberapa pihak yang berkecimpung dalam bidang pendidikan, agama dan sosial banyak mengeluhkan terhadap perilaku sebagian pelajar yang berperilaku di luar batas kesopanan seperti mabuk-mabukan, tawuran, penyalahgunaan obat terlarang, pergaulan dan seks bebas, hedonis, dan sebagainya. Dengan begitu, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi juga memiliki konsekuensi terciptanya kondisi yang mencerminkan kemerosotan moral dan etika.

Biasanya hal ini disebabkan oleh kebutuhan hidup yang semakin meningkat, rasa individualistis dan egois, persaingan dalam hidup, keadaan yang tidak stabil, dan terlepasnya pengetahuan dari nilai-nilai agama. Kemudian masyarakat saat ini tengah mengalami krisis moral dan kejiwaan sebagai akibat dari krisis materialisme. Tradisi hidup materialistik tidak menjadikan moralitas sebagai anutan, akan tetapi kekayaan yang dijadikan ukuran kemuliaan dan kehormatan.

setuju, etika seseorang terbentuk dari lingkungan dan keluarga. Jadi, setiap orang memiliki etika yang berbeda-beda, begitu pula dengan generasi muda. :slight_smile: