Menurutmu, Apa Makna Manusia adalah Makhluk Hidup Yang Berakal?

Manusia adalah Makhluk Hidup Yang Berakal aka

الإنسان حيوان ناطق

“Manusia adalah makhluk hidup yang berakal”

Manusia sebagai makhluk kultural terlihat dalam pernyataan Al-Qur’an menujukkan bahwa manusia punya penglihatan, pendengaran dan budi sehingga mereka dapat memperoleh pengetahuan meski dilahirkan tidak tau sama sekali dalam Q.S An-Nahl ayat 78.

makna nya adalah manusia adalah makhluk hidup yang istimewa dan sempurna diciptakan oleh Allah SWT, yaitu diberinya kelebihan berakal agar manusia dapat berpikir dan beribadah kepada Allah SWT

Dalam Alqur’an, Allah telah menjelaskan bahwasannya manusia adalah makhluk adalah yang paling sempurna di antara makhluk ciptaan yang lain. Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia teletak pada “akal” yang diberikan oleh Allah SWT. Akal manusia membuat mereka bisa membedakan mana perbuatan yang baik dan mana perbuatan buruk. Tak hanya itu, dengan akal, manusia dapat menciptakan sesuatu di dunia.

Namun, meskipun manusia telah dikaruniai akal oleh Allah, untuk hidup di dunia, manusia masih perlu adanya tuntunan atau pedoman hidup. Maka dari itu, Allah turunkan wahyuNya melalui Nabi Muhammad SAW untuk menuntun manusia ke jalan yang benar. Nabi Muhammad tidak hanya mendoktrin umat manusia, namun juga mengajak mereka untuk berfikir dan berdiskusi menggunakan akal mereka. Maka seorang muslim dalam bertindak maupun berbicara sudah sepatutnya menggunakan akalnya yang dituntun oleh wahyu.

Dalam ajaran Islam, konsep bahwa manusia merupakan makhluk hidup yang berakal sangatlah mendalam dan memiliki banyak dimensi. Konsep ini tidak hanya mengacu pada kemampuan berpikir atau berlogika, tetapi juga berkaitan erat dengan tanggung jawab moral dan spiritual yang diemban manusia.

Makna bahwa manusia adalah makhluk hidup yang berakal mencakup beberapa aspek penting sebagai berikut,

Kemampuan untuk Membedakan Baik dan Buruk

Islam mengajarkan bahwa manusia diberi kemampuan berakal untuk membedakan antara yang baik dan yang buruk. Akal ini memungkinkan manusia untuk memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran Allah SWT, seperti yang tertuang dalam Al-Qur’an dan Hadis. Dengan akal, manusia dapat memilih untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, berbeda dengan makhluk lain yang bergerak secara instingtif.

Tanggung Jawab Moral dan Spiritual

Berakal menjadikan manusia sebagai makhluk yang memiliki tanggung jawab moral dan spiritual. Mereka dituntut untuk menggunakan akalnya dalam melakukan amal perbuatan yang baik dan menghindari yang buruk. Dalam Islam, akal tidak hanya dianggap sebagai alat untuk berpikir atau menghasilkan pengetahuan, tetapi juga sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah, muhasabah (introspeksi), dan amal saleh.

Kemampuan untuk Belajar dan Berkembang

Akal memberikan manusia kemampuan untuk belajar, berinovasi, dan berkembang. Dalam konteks ini, Islam mengajarkan umatnya untuk terus menerus mencari ilmu dan meningkatkan pemahaman tentang dunia ini dan akhirat sebagai bagian dari ibadah. Pendidikan dan pengetahuan dihargai tinggi dalam Islam, dengan banyak ayat Al-Qur’an dan Hadis yang mendorong umatnya untuk belajar dan berfikir.

Kebebasan Memilih

Manusia diberikan kebebasan untuk memilih jalannya sendiri, baik itu menuju kebaikan atau keburukan. Kebebasan ini adalah manifestasi dari kemampuan berakal yang diberikan Allah kepada manusia. Meskipun demikian, Islam mengajarkan bahwa setiap pilihan memiliki konsekuensi, dan manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas semua pilihan dan tindakannya di hadapan Allah pada hari kiamat.

Kemampuan untuk Berinteraksi dan Berkomunikasi

Dengan akal, manusia mampu berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain, membangun peradaban, dan menciptakan norma serta sistem sosial yang kompleks. Interaksi ini tidak hanya terbatas pada sesama manusia, tetapi juga dengan alam sekitar dan penciptanya. Islam menekankan pentingnya menjalin hubungan baik dengan sesama makhluk hidup dan lingkungan sebagai bagian dari ketaatan kepada Allah.


Kesimpulannya, manusia sebagai makhluk hidup yang berakal dalam Islam menempatkan manusia dalam posisi yang unik dan mulia, sekaligus memberikan tanggung jawab besar. Akal bukan hanya tentang kemampuan berpikir, tetapi juga tentang bagaimana menggunakan kemampuan tersebut untuk kebaikan, mengembangkan diri, menjalankan peran dan tanggung jawab moral serta spiritual, dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat.

Oleh karena itu, mengembangkan dan memanfaatkan akal dengan cara yang benar adalah bagian penting dari kehidupan seorang muslim.