Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa social distancing, penggunaan masker, dan pelindung mata dapat mengurangi penyebaran Covid-19. Tinjauan tersebut menemukan, menjaga jarak setidaknya satu meter dengan orang lain bisa mengurangi risiko terpapar virus hingga 82 persen, dan menjaga jarak sampai dua meter akan lebih efektif mencegah penularan. Selain itu, mengenakan masker dan pelindung mata seperti kacamata juga dapat mencegah penularan Covid-19. Namun pada kenyataannya sendiri peraturan tersebut sering diabaikan oleh para petinggi negara yang lalai bahkan dengan entengnya lupa membawa masker ketika keluar rumah.
Pemerintah juga membuat program wajib masker ketika menjalani aktivitas diluar rumah, untuk beberapa waktu kebijakan tersebut benar diterapkan dengan baik dan konsisten. Namun, jika ditinjau lebih jauh lagi justru kebijakan tersebut yang dibarengi dengan sanksi. Seolah-olah menjadi sebuah himbauan belaka yang tidak digubris lagi oleh masyarakat awam dan mengambil sikap untuk acuh tak acuh terhadap sanksi yang diberikan oleh pemerintah sendiri. Adapun yang perlu diubah adalah konsisten dari pemerintah sebagai contoh pemimpin negara agar tetap mempertahankan Peraturan maupun kebijakan pemerintah ini agar tetap efektif di lapangannya dengan memperbaiki sarana dan prasarana, penegak hukum, serta dinas-dinas terkait dalam menjalankan peran dan fungsinya. Perlu menambahkan koordinasi yang kuat antara instansi terkait dalam menjalankan tugas penegakan eraturan maupun kebijakan ini dengan tetap menjaga koordinasi, memperkuat sintergritas instansi agar memperkuat kerja sama yang telah dilakukan selama ini oleh Pemerintah Daerah, TNI, dan Polri. Serta memberikan pemahaman melalui sosialisasi lebih ke masyarakat yang masih belum patuh atau tidak mengerti dengan penggunaan masker sebagai protokol kesehatan tentang bahayanya virus menular corona ini dan efeknya terhadap kesehatan individu serta pengaruhnya terhadap kesehatan orang banyak.
Nah, menurut kalian gimanasih sudah efektif apa belum kebijakan pemerintah untuk dipatuhi ?
Referensi :