Menhan Terima Kabar ISIS Ikut Demo 4 November

Dikutip dari CNN Indonesia - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengaku memperoleh informasi bahwa simpatisan kelompok militan ISIS bakal ikut aksi pada 4 November mendatang. Dia menyatakan, pihaknya siap mengantisipasi hal terburuk pada demonstrasi nanti.

“Ya, ada sih (infonya), kami siap, kalau bicara Kemhan, ya TNI semua, menteri pertahanan pasti tentara,” kata Ryamizard saat ditemui di sela acara pameran alat pertahanan Indo Defence, Jakarta, Rabu (2/11).

Ryamizard menuturkan nalurinya sebagai prajurit tentara selalu mengantisipasi setiap ancaman terhadap keutuhan NKRI. Kelompok mana pun yang berusaha memancing kerusuhan dan memecah belah bangsa menjadi perhatiannya.

“Saya kan ada nalurinya, tapi tak perlu diungkapkan, nanti orang bilang mana?’” kata Ryamizard.

Menurutnya, ada pihak yang berusaha membuat keributan dalam aksi tersebut. Kelompok itu, kata Ryamizard, merupakan musuh negara. Jika terbukti ada kelompok ISIS ikut demonstrasi lusa, dia memerintahkan untuk segera ditangkap.

“Kemungkinan ada (ISIS) ya ada. Tentara itu memperkirakan segala kemungkinan, sedikit pun dia harus dianalisa, kalau enggak terjadi enggak apa, kalau terjadi kami siap,” katanya.

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat era Presiden Megawati Soekarnoputri ini tak melarang penyampaian pendapat di muka umum. Hal itu merupakan hak setiap warga negara yang dijamin undang-undang.

Namun dia mengimbau agar aksi dilakukan secara tertib dan damai. Para peserta aksi yang melakukan perusakan akan ditindak tegas oleh aparat keamanan.

“Kalau terjadi (keributan) kelompok itu adalah musuh negara,” katanya.

Sebelumnya, Rois Syuriah Pengurus Besar NU Ahmad Ishomuddin meminta masyarakat berhati-hati ketika mengikuti aksi 4 November mendatang. Menurutnya, aksi yang mengatasnamakan agama Islam itu berpeluang ditunggangi kelompok teroris seperti ISIS.

Pengamat terorisme Sidney Jones juga menyampaikan pendapat yang sama. Dia menduga ada pihak lain di belakang aksi 4 November yang siap menyokong dana.

Direktur Institute for Policy Analysis of Conflict ini mengaku mendapat informasi bahwa aksi 4 November akan diperkuat dengan keterlibatan ISIS. Sidney mengatakan, pelaku aksi diperintahkan untuk bisa memanfaatkan 4 November untuk membuat kerusuhan.

Aksi tersebut merupakan kelanjutan dari unjuk rasa sebelumnya dengan tuntutan yang sama. Demonstrasi bertajuk Aksi Bela Islam itu menuntut calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diproses secara hukum karena diduga telah melakukan penistaan agama Islam.

Pantauan Densus 88

Di sisi lain, Polisi belum melihat potensi kelompok radikal seperti Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ikut membonceng pada aksi unjuk 4 November.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan, polisi lewat Detasemen Khusus 88 Antiteror akan terus memantau dan mengambil langkah tegas apabil ada pihak yang ingin memanfaatkan aksi unjuk rasa itu untuk melakukan aksi teror.

“Polri akan menindak tegas pihak yang memanfaatkan situasi unjuk rasa damai untuk kepentingan teror,” kata Boy di Markas Besar Polri, Rabu (2/11).

Menurutnya meski bertugas mengantisipasi ancaman terorisme, namun dalam demo 4 November Densus 88 tidak akan diikutsertakan.

“Kami mengedepankan upaya-upaya persuasif, preventif,” katanya.