Mengenal manfaat teknologi nano-komposit

Dewasa ini, nano-komposit telah diaplikasi dalam berbagai macam bidang, terutama dalam hal pengemasan pada industri makanan. Pada pengemasan nano-komposit digunakan dalam sistem pengemasan tanpa refrigerasi sehingga dapat mempertahankan kesegaran pada makan untuk beberapa tahun. Selain itu nano-komposit memiliki pencegahan (barrier) terhadap gas luar untuk kontak terhadap bahan makanan di dalamnya, termasuk gas oksigen dan karbondioksida. Hal ini dikarenakan, struktur partikel nano-komposit yang saling menutup dengan pola batu bata.

Secara umum nano-komposit mememiliki keuntungan dalam sifat-sifat kimia, mekanis dan fisiknya. Mengenai sifat-sifat mekanis nano-komposit, telah dikenal luas bahwa nano-komposit memiliki kelebihan dalam stabilitasnya terhadap panas sehingga tidak mengalami distorsi yang signifikan, selain itu tidak menghasilkan emisi gas saat terjadi pembakaran. Nano-komposit juga memiliki ketahanan atau konduktifitas listrik yang baik. Pada bahan kimia, nano-komposit memiliki resitensi terhadap beberapa zat kimia untuk tidak mengalami korosi.
Dengan kelebihan pada sifat-sifat yang dimiliki oleh nano-komposit tersebut, tentu akan memberikan keuntungan dalam aplikasinya dalam pengemasan selain sebagai barrier gas. Dengan resistensinya terhadap panas serta tidak mudah rapuh, memberikan kemampuannya dalam proses pada mikrowave, pasterisasi, serta sterilisasi yang membutuhkan suhu yang tinggi.

Sumber: Teknologi Nanokomposit Pada Proses Pengemasan Makanan - Kompasiana.com

dari yang sudah dijelaskan diatas, apakah hubunganya dengan teknik material dan metalurgi? adakah contoh dari penggunaannya?

Komposit merupakan salah satu jenis dari material yang definisinya adalah material yang tersusun atas campuran dua atau lebih material dengan sifat kimia dan fisika berbeda, dan menghasilkan sebuah material baru yang memiliki sifat-sifat berbeda dengan material-material penyusunnya.
Nano-komposit sendiri merupakan salah satu jenis komposit. Nano-komposit merupakan perkembangan dari material komposit yang memanfaatkan teknologi nanomaterial.
Untuk contoh aplikasinya sendiri seperti yang sudah dijelaskan di atas yaitu dapat dimanfaatkan untuk teknologi pengemasan makanan. Dengan menggunakan nanomaterial sebagai material utamanya, kemasan akan memiliki properti yang jauh lebih baik dari properti yang bukan nanomaterial. Dan ini sangat berpegaruh terhadap daya tahan dari kemasan itu sendiri. Selain itu, bila nanomaterial tersebut memiliki sifat antimikrobial juga, maka nanokomposit ini juga akan berperan sebagai surface biocides

Nanokomposit dapat dianggap sebagai struktur
padat dengan dimensi berskala nanometer yang berulang
pada jarak antar-bentuk penyusun struktur yang berbeda.
Material-material dengan jenis seperti itu terdiri atas
padatan inorganik yang tersusun atas komponen organik.
Selain itu, material nanokomposit dapat pula terdiri atas
dua atau lebih molekul inorganik/organik dalam beberapa
bentuk kombinasi dengan pembatas antar keduanya
minimal satu molekul atau memiliki ciri berukuran nano.
Contoh nanokomposit yang ekstrim adalah media
berporos, koloid, gel, dan kopolimer.
Ikatan antar partikel yang terjadi pada material
nanokomposit memainkan peranan penting pada
peningkatan dan pembatasan sifat material. Partikelpartikel yang berukukuran nano tersebut memiliki luas
permukaan interaksi yang tinggi. Semakin banyak partikel
yang berinteraksi, semakin kuat pula material. Inilah yang
membuat ikatan antar partikel semakin kuat sehingga sifat
mekanik material bertambah.

Contoh pemanfaatan nanokomposit:
Sebagian besar aplikasi nanokomposit adalah untuk properti khusus atau multifungsi.
Dalam pabrikan mobil, ketika struktur terutama plastik dicat, catnya seperti plastik. Ini non-konduktif, dan ada masalah statis. Jadi mereka harus memasukkan beberapa partikel konduktif [dibuat dengan nanomaterial] ke dalam cat sehingga akan membuatnya menjadi anti-statis.

Nanokomposit juga dapat digunakan dalam produk kelas atas, seperti barang olahraga. Klub golf berkinerja tinggi memiliki tabung nano yang dapat meningkatkan sifat mekanik.
Responnya lebih baik, jadi saat pemain mengayunkan tongkatnya mereka bisa memukul bola lebih jauh. Demikian pula, pemain tenis profesional menggunakan raket yang disempurnakan dengan nano. Kekakuan raket tersebut diyakini akan lebih baik, sehingga pemain bisa memukul bola dengan lebih baik, dengan kecepatan yang lebih tinggi.