Apa Itu Perang Dingin?

Perang Dingin adalah persaingan ideologi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet memperebutkan pengaruh negara-negara lain.

Namun, tak seperti dua perang dunia, Perang Dingin tak melibatkan serangan militer.
Keduanya bersaing dalam politik, ekonomi, dan propaganda. Bagaimana awalnya kedua negara yang bersekutu ini bisa bersaing?

Dikutip dari Encyclopaedia Britannica (2015), sejumlah teori meyakini Perang Dingin dipicu langkah yang diambil Amerika Serikat dan Uni Soviet menjelang berakhirnya Perang Dunia II.

Lewat Tentara Merah-nya, Uni Soviet membebaskan negara-negara Eropa Timur dari pendudukan pasukan Nazi Jerman. Namun usai membebaskan, Uni Soviet berusaha menancapkan pengaruh komunismenya di negara-negara itu.

Langkah Uni Soviet mengkhawatirkan sekutu dekat Amerika Serikat, Inggris. Kedua negara barat itu khawatir pengaruh komunisme Uni Soviet bakal mengganggu demokrasi yang ditegakkan di Eropa Barat. Uni Soviet memang berusaha menyebarkan ideologi komunismenya ke seluruh dunia.

Di Eropa Timur dan Eropa Tengah, Uni Soviet juga menguasai negara-negara bekas jajahan Jerman untuk menjaga potensi dari ancaman Jerman.

Langkah Uni Soviet direspons AS dan Inggris dengan membuat Blok Barat untuk menyaingi Uni Soviet dan Blok Timur-nya.

Blok Barat dikenal dengan nama North Atlantic Treaty Organization (NATO).

Sementara Uni Soviet punya Pakta Warsawa yang menyatukan Uni Soviet dengan Albania, Bulgaria, Cekoslowakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia, dan Rumania.

Gimana menurut youdics, apakah saat ini perang dingin masih terjadi di negara tersebut? Mari berdiskusi

Referensi

Perang Dingin: Faktor, Persaingan, dan Dampaknya Halaman 2 - Kompas.com

1 Like

Sepertinya tidak, karena Amerika Serikat dan Russia saat ini sudah menjalin beberapa kerjasama dan beberapa kali mengadakan pertemuan.

Terima Kasih atas artikelnya. Saya tidak tahu masih bisa menyebut kini perang dingin atau tidak, tapi menurut saya mereka sama-sama selalu berlomba menciptakan teknologi mutakhir.

Perang dingin pada saat itu berdampak besar bagi negara-negara dunia ketiga yang terjebak dalam perebutan kekuasaan. Baik yang dimenangkan oleh komunis ataupun liberal sama-sama menyisakan kerusakan baik struktural maupun sosial, membuat dunia terjebak dalam krisis kemanusiaan baru yang sulit untuk ditangani. Vietnam, Korea, negara-negara Afrika, termasuk salah satunya negara bawahan Soviet juga mengalami kekacauan ekonomi. Beberapa negara kesulitan melakukan kontrol sehingga terjadi konflik-konflik baru seperti pecahnya Yugoslavia, Afghanistan, dan lainnya. Amerika Serikat sebagai pemenang perang dingin berhubungan dengan puluhan negara, memiliki ratusan ribu tentara di luar negeri, serta pangkalan-pangkalan militer yang ada di berbagai tempat. Bagi Soviet, perang dingin menghancurkan ekonomi karena porsi militer yang sangat besar atas PDB, menciptakan pengangguran yang sangat tinggi dan berakhir pada lepasnya negara-negara Pakta Warsawa.

Menurut saya perang dingin semacam ini masih terjadi sampai sekarang, hanya bentuknya saja yang berbeda. Jika dulu Amerika Serikat berselisih dengan Rusia, sekarang Amerika sering berselisih dengan Cina. Menurut Robert D.Kaplan dalam tajuk utama di The Atlantic , “Bagaimana Kita Akan Memerangi Cina.” Di sana dituliskan bahwa, “Kontes militer Amerika Serikat dengan Cina akan menentukan abad kedua puluh satu dan Cina akan menjadi musuh yang lebih tangguh daripada Rusia.”.

1 Like

cold war atau perang dingin itu perebutan hegemoni atau pengaruh dari ajaran US vs USSR. tentu dampaknya sangat terasa sampai sekarang pun masih terjadi indikasi walaupun terselubung, pada era saat itu banyak aktor cerdas yang memainkan peran kunci dalam mendoktrin negara yang ingin ditarget mereka agar berafiliasi.

Menurut say sendiri untuk saat ini tidak ada perang dingin tapi ada yg menyerupi perang dingin contohnya Bentrokan ambisi geopolitik antara AS-China yg memicu persaingan bisa lebih berbahaya dan menimbulkan lebih banyak dampak daripada perang dingin.