Mengapa Yik Yak akhirnya ditutup dan menjadi aplikasi yang banyak menimbulkan kontroversi?

Yik Yak merupakan aplikasi smartphone media sosial yang dapat digunakan tanpa harus melakukan registrasi apapun serta tidak ada informasi yang diminta. Aplikasi ini memungkinkan pengguna menggugah konten anonim. Pengguna dapat berbagi ataupun berdiskusi dengan orang-orang yang dekat dengan pengguna. Selain itu, pengguna dapat berkontribusi dengan menulis, merespon ataupun memilih “voting up” dan “voting down”. Yik Yak pada awalnya memiliki pangsa pasar yang cukup besar di Amerika Serikat dan sebagian besar merupakan kalangan muda. Lalu, megapa Yik Yak akhirnya ditutup dan menjadi aplikasi yang banyak menimbulkan kontroversi?

2 Likes

Pengguna di sebagian besar aplikasi dalam smart phone akan di minta setidaknya alamat email, ini menandakan ‘anonymous’ tidak berlaku di aplikasi tersebut. YIK YAK sebuah aplikasi yang bisa di gunakan tanpa harus registrasi apapun dan tidak ada informasi yang di minta, YIK YAK benar-benar sebagai aplikasi Anonymous.

YIK YAK sendiri idenya adalah mengabarkan sesuatu yang terjadi dengan melihat posisi saat pengguna ‘mengabarkan’ sebuah informasi, misalnya ‘Terjadi banjir di daerah XX’, lalu jika kebetulan pengguna YIK YAK yang lain berada di daerah yang berdekatan dengan lokasi tersebut (dengan radius kurang lebih 16 km) , maka akan ada notifikasi tentang kabar tersebut. Sungguh bermanfaat bukan.

Namun bagaimana jika kabar itu Hoax? sudah tentu ini dipikirkan oleh pendiri YIKYAK, Tyler Droll and Brooks Buffington (Furman University). Sebuah informasi akan mempunyai skor, pengguna akan memberi skor jika kabar itu di anggap benar, semakin banyak skor, maka semakin banyak pula pengguna YIKYAK yang membenarkan kabar tersebut.

Namun apa mau dikata, YIK YAK menjadi sarana yang mengarah ‘negatif’, diberitakan di beberapa media, terjadi bully menggunakan YIK YAK, karena membully lewat YIK YAK ini tidak akan diketahui berasal dari siapa penyebar ‘bully’ tersebut, karena kejadian tersebut, Anonymous-nya YIK YAK mendapat julukan BULLY APPS, disayangkan.

Sumber:

Kurangnya perhatian dari Yik Yak dalam menangani model bisnis yang layak serta produk atau pasar yang sesuai dapat menyebabkan Yik Yak gagal dalam masalah persaingan bisnis. Meskipun beberapa produk dari bidang IT dapat berkembang tanpa model bisnis seperti Google dan Facebook, namun mereka berhasil menciptakan arus pendapatan dalam waktu yang tepat. Ketika startup ingin sukses tanpa cara yang jelas untuk menghasilkan pendapatan, maka startup harus memiliki pemahaman yang matang seperti keinginan pengguna, cara mengembangkan basis pengguna, maupun cara mencapai pertumbuhan yang dibutuhkan.

Masalah dari Yik Yak sendiri adalah ketika mengalami penurunan pasar yang tajam Yik Yak segera mengurangi anonimitasnya, sehingga hal ini dapat menjadi salah satu faktor yang jelas bahwa produk tersebut tidak memahami kecocokan produk atau pasarnya dan hanya memperburuk masalah pertumbuhan. Seharusnya ini dapat menjadi tanda bagi Yik Yak bahwa mereka perlu melihat kecocokan produk atau pasarnya dan berusaha memahami hubungan mendasar antara produk dan pasar yang di sajikan.

Sumber : ttps://venturebeat.com/2016/12/12/what-we-can-learn-from-yik-yak/

Yik Yak adalah contoh startup yang menghapus banyak fitur unik dan berkualitas dari aplikasi mereka. Di masalalu Yik Yak sangat berbeda, dengan konsep yang unik dan menjadi sangat populer di kalangan mahasiswa. Sejak tahun 2013 diluncurkan, Yik Yak terus melakukan pembaruan ke arah yang lebih baik samapai mereka mulai merubah fokus aplikasinya. Mereka mulai melakukan perubahan drastis pada inti aplikasi. Awalnya perubahan dilakukan pada fitur chat yaitu seseorang dapat chatting dengan orang lain yang anonymous melalui private chat sehingga tidak diliat oleh orang lain. Selanjutnya perubahan dilakukan pada bagian setting atau plihan. Disini user dapat memilih untuk tidak menjadi anonymous dengan menggunakan username dan orang lain dapat melihat username tersebut, membuat profile, memposting link ke media sosial lainnya dan memiliki short bio. Puncaknya, Yik Yak melakukan pembaruan dengan mewajibkan user untuk posting dan berkomentar hanya dengan 1 akunnya saja. Dengan kata lain tidak ada lagi anonymous posting. User merasa tidak perlu untuk memberitahukan nama asli, memasang media sosial atau mengunggah foto mereka. Username yang telah digunakan pun tidak dapat dihilangkan atau diganti. Alasan-alasan inilah yang membuat Yik Yak tidak lagi diminati user. Yik Yak memaksakan konsep ‘hanging out’ yang membuat user kesal. Sehingga sebagian besar dari mereka memilih untuk menghapus aplikasi.

Sumber: https://www.quora.com/Why-is-YikYak-a-failure

Setelah nilai Yik Yak mencapai $400 juta, Tyler dan Brooks menyatakan bahwa Yik Yak berhenti pada tanggal 27 April dan mengatakan bahwa beberapa tim akan bergabung dengan Square yang juga berbasis di Atlanta.

Lalu mengapa Yik Yak gagal, dan apa yang terjadi?

1. Gosip menjadi sangat menfrustasikan

Beberapa mantan Yakkers (nama sebutan bagi pengguna Yik Yak), mengatakan bahwa mereka merasa frustrasi dengan informasi palsu yang begitu cepat menyebar melalui Yik Yak. Dengan Yik Yak orang-orang dapat menyebarkan pesan yang berisi berbagai ancaman, kata-kata yang membenci, gosip dan informasi-informasi yang palsu secara anonim. Dan pesan-pesan tersebut tidak mendapatkan pengawasan dari pihak Yik Yak sendiri yang semakin memberi kebebasan bagi pengguna untuk melakukan hal-hal yang negatif, sehingga dapat menyebabkan rasa frustasi tersendiri bagi Yakkers

2. Tidak ada yang menyukai hal negatif

Dengan anonimitas total, Yakkers merasa sangat bebas untuk melakukan hal yang mereka benar-benar inginkan pada seseorang dan mengeluh tentang segala hal. Dengan adanya kebebasan ini, para Yakkers bisa dengan mudah menujukan pesan secara langsung dengan anonim, contohnya Emmanuel D. Bowden, 21, dituduh membuat laporan palsu atau ancaman terorisme karena memposting pesan di Yik Yak yang berisi “I’m going to shoot every black person I can on campus. Starting tomorrow morning.”. Hal ini tentu meresahkan para pengguna Yakkers dan juga masyarakat. Di Yik Yak juga banyak mahasiswa yang mengeluh tentang dosen atau tugas secara terang-terangan. Meskipun senang memiliki tempat untuk mengeluh tentang kehidupan, bisa juga mengganggu masalah orang lain juga.

3. Tidak ada koneksi di Yik Yak.

Manusia adalah spesies sosial yang artinya setiap manusia cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan manusia lainnya. Para Yakkers ingin membuat koneksi baru dan Yik Yak tidak menyediakannya. Saaat anda menggunakan Yik Yak mungkin anda akan setuju dengan kata-kata dari orang tersebut, upvote post tersebut, tapi lalu apa? Tidak ada. Anda hanya akan terus melakukan menggulir layar smartphone anda.

4. Tingginya tingkat cyberbullying

Salah satu fitur utama yang diandalkan oleh Yik Yak adalah anonimitas, fitur ini dapat memberikan orang-orang kebebasan dalam mengungkapkan perasaan mereka tanpa terkecuali, namun hal ini juga dapat memberikan hal yang negatif, karena kebebasan ini tidak diawasi oleh pihak Yik Yak sendiri, maka pengguna Yik Yak semakin menjadi, beberapa melakukan hate speech dan bullying terhadap satu sama lain, sehingga hal ini membuat pengguna yang dituju merasa tidak nyaman dan takut

Sumber:

Yik Yak awalnya sangat menarik di kalangan mahasiswa karena anonimitasnya. User dapat memposting pesan, lelucon atau panggilan ke user Yik Yak lainnya di daerah mereka tanpa identitas mereka terpasang pada post tersebut.

Aplikasi tersebut sangat populer sampai sebuah update memaksa user membuat handle/username, menghilangkan anonimitas yang memang menarik user untuk menggunakan aplikasi ini.

Developer Yik Yak akhirnya sadar kalau hampir semua user kesal dan pergi/tidak menggunakan aplikasi ini lagi.

Yik Yak telah menambahkan tool yang mengatur komunitas dan cara untuk menandai (flag) rasis, misogynis, dan kiriman yang tidak pantas menggunakan kata kunci dan penargetan nama. Tetapi, tetap saja. Banyak orang yang masih menerima isu pembulian dan kiriman yang kasar di Yik Yak. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa sistem alarm atau tool yang digunakan Yik Yak untuk meredam jumlah kiriman yang tidak pantas tidak berfungsi dengan baik, karena masih banyak kiriman di Yik Yak yang kasar, mengandung bullying, dan rasis.

Referensi