Mengapa terkadang ada film bagus tetapi memiliki rating yang rendah?

image

Sering kali ketika kita ingin menonton film maka kita melihat ratingnya terlebih dahulu sebagai acuan penilaiaan awal. Tetapi sering kali terdapat film yang bagus tetapi ratingnya tidak bagus mengapa demikian?

Pertama kita harus memahami darimanakah ratting tersebut diperoleh. Contoh ada dua situs yang memberikan ratting film yaitu IMDb dan Rotten Tomatoes.
Kita lihat saja pertama IMDb ia memperoleh ratting dari penonton dan yang ia anggap dapat digunakan ratting adalah registered users saja. Kemudian IMDb punya perhitungannya sendiri untuk hal ini. IMDb akan menghitung rating lewat jumlah users secara keseluruhan, jadi bukan berarti rating yang kalian berikan tidak mempunyai pengaruh. Sistem yang digunakan oleh IMDb biasa dikenal dengan nama weighted average, sistem ini memiliki banyak parameter penilaian, hal ini dilakukan karena IMDb ingin menghindari kecurangan pemberian rating oleh users pada sebuah film.
Jika IMDb menggunakan sisitem weighted average, maka berbeda dengan Rotten Tomatoes yang punya cara pemberian rating lebih unik. Pemberian rating dalam Rotten Tomatoes terbagi atas tiga katagori; rotten (untuk film dengan rating 59% ke bawah), fresh (untuk film dengan rating 60% ke atas, dan certified fresh (untuk film dengan nilai 75% ke atas namun dengan syarat harus mendapat 80 review dan 5 diantaranya adalah top review. Rotten Tomatoes memiliki dua sumber, yaitu users dan juga kritikus film. Oleh sebab itu ada dua rating yang muncul pada situs Rotten Tomatoes untuk sebuah film. Tomatometter untuk rincian rating yang diberikan para kritikus dan reviewer, dan Audience Score untuk rating yang diberikan oleh users.

Sehingga apabila ada film yang menurut kita bagus hingga merajai box office tetapi rattingnya jelek bisa saja karena bergai faktor. Bisa juga karena tidak memperoleh review yang bagus dari para kritikus.