Mengapa suatu risiko harus dikelola dengan baik ?

Risiko merupakan dampak yang kita terima sebelum kita mendapatkan tujuan yang kita inginkan. Banyak dari kita yang melakukan sesuatu hal tanpa memikirkan risiko apa yang akan kita hadapi di kemudian hari ketika kita telah menyepelekan sebuah risiko yang terkecil yang kita miliki. Oleh karena itu, mengapa suatu risiko harus kita kelola dengan baik?

Risiko merupakan hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari baik individual maupun organisasi. Risiko adalah akibat atau konsekensi yang dapat terjadi dari sebuah proses yang sedang terjadi atau yang akan datang. Risiko juga berhubungan erat dengan ketidakpastian karena kurang tersedianya informasi yang cukup sehingga dapat berakibat menguntungkan atau merugikan.

Dalam mengambil sebuah risiko tentunya harus diimbangi dengan pemikiran bahwa akibat risiko yang terjadi itu memerlukan biaya yang tidak sedikit. Seperti contoh jika terjadi suatu kejadian dimana sebuah restoran yang terindikasi menggunakan zat berbahaya dalam pengelolaan produknya dan restoran tersebut telah memiliki cabang yang banyak, maka kecacatan di restoran tersebut biasanya akan tersebar luas dengan cepat di masyarakat. Tentunya hal ini akan merusak nama baik di semua restoran cabang yang juga berakibat menurunnya konsumen dan tidak beroperasinya restoran selama beberapa bulan sehingga menghentikan arus kas pada restoran tersebut.

Namun tidak ada keberhasilan tanpa keberanian untuk mengambil sebuah risiko. Pada kenyataannya tidak ada perusahaan yang kebal terhadap risiko, akan tetapi perusahaan harus mencoba untuk menghadapi risiko. Risiko merupakan kekuatan yang dapat menjadikan usaha perusahaan lebih besar dan lebih produktif dalam pemasarannya. Disisi lain, ketakutan yang berlebihan untuk menghadapi risiko akan menyebabkan usaha perusahaan statis dan berakhir pada kehancuran bisnis itu sendiri.

Referensi :

Risiko adalah konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Risiko merupakan dampak yang kita terima dari proses yang kita lakukan baik itu risiko yang sangat besar maupun risiko yang kecil sekalipun. Risiko dapat kita minimalisir dengan cara mengelola risiko tersebut dengan baik.

Banyak cara dalam mengelola risiko agar tidak terjadi risiko di masa sekarang dan masa yang akan datang. Beberapa cara dalam pengelolaan risiko yang dapat kita lakukan seperti :
1. Penghindaran
Cara paling mudah dalam mengelola risiko yaitu dengan menghindar. Dengan cara menghindar kita dapat mengurangi terjadinya suatu risiko. Tetapi cara ini tidak terlalu optimal dalam pengelolaan risiko.
2. Ditahan (Retention)
Dalam beberapa situasi atau proses, akan lebih baik jika kita menghadapi risiko itu sendiri.
3. Diversifikasi
Diversifikasi berarti menyebar eksposur yang kita miliki. Contohnya adalah kita memiliki aset tidak hanya satu tetapi bermacam-macam aset, jika terjadi kerugian di satu aset maka kita masih mendapatkan keuntungan melalui aset lainnya.
4. Transfer Risiko
Transfer risiko merupakan cara untuk menanggulangi risiko dengan cara mengalihkan risiko tersebut ke tempat lainnya. Contohnya adalah kita membeli asuransi kecelakaan maka jika terjadi kecelakaan , perusahaan asuransi tersebut yag menanggung kerugian dari kecelakaan yang kita alami.
5. Pengendalian Risiko
Pengendalian risiko dilakukan untuk mengurangi terjadinya risiko. Contohnya adalah sebelum terjadi kebakaran, maka kita sebaiknya memasang alarm kebakaran apabila terjadi kebakaran maka alarm tersebut akan membantu dalam mengurangi risiko yang terjadi semakin besar.
6. Pendanaan Risiko
Pendanaan risiko memiliki arti bagaimana kita mendanai apabila suatu risiko telah terjadi. Contohnya adalah jika sudah terjadi kebakaran, bagaimana cara kita untuk mendanai kerugian dari apa yang telah terbakar.

Sumber :
(Risiko - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)
(Mumtaz | Mumtaz | Mumtaz | Mumtaz | Mumtaz: 1.8 Pengelolaan Risiko)

Secara umum risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau perusaan dimana terdapat kemungkinan yang merugikan. Mengapa suatu risiko perlu dikelola dengan baik? Jawabannya tidak sulit ditebak, yaitu karena risiko mengandung biaya yang tidak sedikit dan bisa menyebabkan kerugian yang sangat besar pada sebuah perusahaan atau organisasi.

Misalnya terjadi suatu kejadian dimana sebuah perusahaan sepatu mengalami kebakaran. Kerugian langsung dari peristiwa tersebut adalah kerugian finansial akibat aset yang terbakar (gedung, material, sepatu yang sudah jadi, dll). Selain itu dapat dilihat dari kerugian tidak langsungnya, seperti tidak bisa beroperasi selama beberapa bulan sehingga menghentikan arus kas. Akibat lainnya adalah macetnya pembayaran hutang kepada supplier dan kreditor karena terhentinya arus kas yang akhirnya akan menurunkan kredibilitas dan hubungan baik perusahaan dengan partner bisnis tersebut.

Risiko dapat dikurangi dan bahkan dihilangkan melalui manajemen risiko. Peran dari manajemen risiko diharapkan dapat mengantisipasi lingkungan cepat berubah, mengembangkan corporate governance, mengoptimalkan strategic management, mengamankan sumber daya dan asset yang dimiliki organisasi, dan mengurangi reactive decision making dari manajemen puncak.

Sumber :
(Makalah Manajemen Resiko | Gaharuchromeblogspot's Blog)

Risiko bukan probabilitas dari suatu kejadian tunggal, tetapi probalitas dari beberapa outcome yang berbeda dari yang diharapkan. Risiko dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya akibat buruk (kerugian) yang tidak diinginkan, atau tidak terduga. Dengan kata lain, kemungkinan itu sudah menunjukkan adanya ketidakpastian.

Risiko dapat terjadi pada pelayanan, kinerja, dan reputasi dari institusi yang bersangkutan. Risiko yang terjadi dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain kejadian alam, operasional, manusia, politik, teknologi, pegawai, keuangan, hukum, dan manajemen dari organisasi.

Suatu risiko yang terjadi dapat berasal daru risiko lainnya, dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Risiko rendahnya kinerja suatu instansi berasal dari risiko rendahnya mutu pelayanan kepada publik. Risiko terakhir disebabkan oleh faktor-faktor sumber daya manusia yang dimiliki organisasi dan operasional seperti keterbatasan fasilitas kantor. Risiko yang terjadi akan berdampak pada tidak tercapainya misi dan tujuan dari instansi tersebut, dan timbulnya ketidakpercayaan dari publik.

Risiko diyakini dapat dihindari. Berkenaan dengan sektor publik yang menuntut transparansi dan peningkatan kinerja dengan dana yang terbatas, risiko yang dihadapi instansi Pemerintah akan semakin bertambah dan meningkat. Oleh karena itu, pemahaman terhadap risiko menjadi keniscayaan untuk dapat menentukan prioritas strategi dan program dalam pencapaian tujuan organisasi.

Risiko sangat tidak bisa dihindari tetapi risiko dapat dikurangi atau dihilangkan dengan pengelolaan risiko. Karena risiko sangat mengandung ketidak pastian, maka dalam menjalankan usaha perlu ditetapkan manajemen risiko maupun pengelolaan risiko, pengelolaan risiko terbagi dalam bermacam-macam metode, mulai dari penghindaran, menahan atau menanggung, diversifikasi, transfer risiko, pengendalian risiko, pendanaan risiko. Dalam metode transfer risiko ada berbagai macam cara, diantaranya adalah asuransi, hedging, dan incorporated.

Sumber:
https://gaharuchromeblogspot.wordpress.com/2010/07/19/makalah-manajemen-resiko/