Mengapa startup sekelas Reblood belum bisa dikatakan startup yang memperoleh profit?

redblood

Aplikasi reblood yang dikembangkan oleh Leonika mahasiswi ITS saat ini sudah dapat terus berjalan dan memenangkan banyak penghargaan dari dalam hingga luar negeri seperti google. namun hingga saat ini Reblood belum bisa dikatakan menjadi startup yang memperoleh profit? mengapa bisa begitu?

Mungkin karena pada dasarnya pendiri Reblood memiliki tujuan utama memang bukan untuk mencari profit tapi lebih fokus pada ingin membantu masalah pada PMI mengenai stok darah yang selalu kurang dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam partisipasi pada acara donor darah. Jadi saat ini Leonika mungkin lebih fokus dalam mengenalkan Reblood untuk dikenal masyarakat Indonesia secara luas terlebih dahulu. seperti yang beliau paparkan ketika diwawancarai yaitu ingin “menumbuhkan trend donor darah pada masyarakat Indonesia ini”. Dilihat dari hal tersebut beliau sepertinya memang benar benar berfokus pada visi menumbuhkan trend donor darah terlebih dahulu.

Startup Reblood dibuat untuk membantu pelayanan donor darah di masyarakat. Dari pernyataan tersebut jelas Reblood bukan startup commercial yang mengutamakan profit, tetapi lebih mengedepankan value dari aplikasi tersebut. Untuk saat ini Reblood mungkin belum memperoleh profit atau sekedar balik modal. tetapi tidak ada yang tau jika bisa jadi dikemudian hari Reblood berkembangan dengan sangat pesat sehingga menarik para investor untuk bergabung.

Menurut saya, mungkin startup ini merupakan startup yang memang berfokus pada bagaimana dia bisa memberikan manfaat kepada masyarakat. Jadi mereka tidak memikirkan bagaimana caranya startup ini bisa menghasilkan uang untuk mereka. Tetapi ini merupakan contoh startup dimana sebuah startup haruslah memiliki solusi - solusi dari permasalahan yang ada dan dapat bermanfaat bagi masyarakat. Profit tidak harus selalu dinilai dengan uang, startup ini saja sudah bisa berjalan dan berguna saja sudah merupakan profit yang tidak ternilai bagi mereka.

menurut saya, tujuan awal dibuatnya reblood ini untuk tujuan sosial serta mengubah pola pikir masyarakat tentang donor darah dan mengajak masyarakat untuk donor darah secara rutin. Leonika sari sendiri sebagai founder reblood memiliki mimpi sederhana yaitu “There will be no more Indonesians suffering because of delayed blood transfusions. That’s what i will be working on in the future.” sehingga menurut saya Leonika lebih berfokus pada mengubah kebiasaan masyarakat Indonesia dan meningkatkan nilai dari startup ini.

Dari sudut pandang saya, mungkin mbak Leo mengarahkan startupnya sebagai startup non-profit. Artinya startup tersebut sebagai gerakan sosial yang tidak berfokus pada keuntungan mencari uang. yang lebih diutamakan oleh mbak Leo dalam menjalankan Reblood adalah untuk membuat orang Indonesia menjadi gemar donor darah dan menjadikan Reblood sebagai sarana untuk mempermudah orang mencari suplai darah yang mereka butuhkan