Mengapa software berbasis open source mempunyai peminat sedikit?

Software Open Source saat ini sedang berkembang pesat. Hal ini disebabkan karena pesatnya perkembangan komunitas peminat basis software ini dan juga karena software open source ini kebanyakan gratis serta kita sebagai user juga dapat memodifikasi software tersebut sehingga cocok dengan kebutuhan kita.

Namun jika dibandingkan dengan software yang berbayar atau dikemas hasil jadinya saja tanpa adanya akses ke engine software tersebut kenapa penggunanya sangat sedikit?

Perlu diketahui bahwa open source yang bersifat bebas bukan bebas yang sebebas-bebasnya akan akan tetapi bebas disini adalah bebas untuk digunakan, dikembangkan, disebarkan ulang dengan mempertanggungjawabkan secara bersama dan tidak menghilangkan hak cipta pembuatnya.
Open Source sendiri juga mempunyai kekurangan tersendiri yang membuat sedikit yang meminatinya :

  1. Karena bagi kaum awam user interfacenya masih rumit dan sulit untuk instalasi dan penggunaaan open source
  2. Software yang berbayar masih jauh berkualitas disbanding open source
  3. untuk mengganti biaya gratis beberapa software open source menggantikannya dengan biaya cd,biaya instalasi ataupun biaya pelatihan

Open Source Software adalah istilah yang digunakan pada sebuah software atau perangkat lunak yang bisa digunakan oleh siapa saja dengan membuka atau membebaskan source code-nya (sumber kode program) sehingga dapat mengetahui dengan jelas cara kerja software tersebut, selain itu siapa saja dibebaskan untuk mengubah ataupun memperbaiki jika ditemukan kelemahan-kelemahan pada software tersebut.

Software open source identik dengan software gratis, anggapan tersebut tidaklah salah. Namun pada beberapa kasus yang mengharuskan seseorang membayar untuk sebuah software open source. Biasanya harga yang harus dibayar ini adalah untuk biaya layanan, seperti biaya ganti copy CD, biaya instalasi, ataupun biaya pelatihan dan bukan untuk biaya lisensi atau kekayaan intelektual source code tersebut. Karena hal ini, peminat dari software berbasis open source sedikit dan banyak yang memilih freeware.

Sesuai yang anda sebutkan dalam pernyataan anda. “kita sebagai user jugatdapat memodifikasi software tersebut sehingga cocok dengan kebutuhan kita”. Kebanyakan dari end user tidak mengerti bagaimana cara memodifikasi sebuah program. Jangankan itu, sekedar memberikan masukan yang sangat informatif bagi pihak develper saja masih banyak yang tidak memberikannya.

Memang kebanyakan software open source itu gratis namun dalam interface dan user experience dari software berbasis open source menyulitkan bagi mereka yang baru mempelajari menggunakan program. seperti contoh software Blackmagic yang punya berbagai opsi untuk memberikan color grading yang baik dalam mengolah file video Raw. namun untuk yang baru belajar color grading memakai Blackmagic merupakan sebuah software yang sangat sulit untuk digunakan karena hampir semua presetnya diatur secara manual.

Yang terakhir disebabkan karena marketing. Untuk mengurangi pengeluaran semaksimal mungkin. Penyebaran software baru dilakukan di dalam komunitas software open source. kemudian dari user disana menyebarkannya ke dunia sebagai seorang fan. bagi orang yang tidak terlalu melek teknologi informasi mengenai software tersebut tidak akan sampai dalam waktu yang singkat.