Mengapa seseorang tidak dapat menerima kebenaran Al-Quran ?

Al-Qur’an

Al-Qur’an sebagai wahyu yang diturunkan Allah sekaligus merupakan pemecah persoalan-persoalan kemanusiaan di berbagai segi kehidupan, baik yang berkaitan dengan masalah kejiwaan, jasmani, sosial, ekonomi maupun politik, dengan pemecahan yang peuh bijaksana, karena ia diturunkan oleh yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji. Mengapa seseorang tidak dapat menerima kebenaran Al-Quran ?

Kebenaran Al Quran sejatinya dapat diterima oleh seluruh umat manusia, bahkan Abu Jahal, musuh besar Rasulullah, sampai tidak jadi membunuh Nabi karena mendengar surat adh-Dhuha yang dibaca Nabi. Tetapi, sampai sekarangpun, tetap masih ada manusia yang menolak, bahkan menentang, kebenaran Al Quran.

Seperti yang dinyatakan didalam Al-Qur’an, bahwa sebab seorang tidak dapat menerima kebenaran Al-Qur’an sebagai wahyu Ilahi adalah salah satu diantara dua sebab, yaitu :

  • Tidak berpikir dengan jujur dan sungguh-sungguh.

  • Tidak sempat mendengar dan mengetahui Al-Qur’an secara baik.

Oleh Al-Qur’an, kondisi tersebut, disebut Al-Maghdhub (dimurkai Allah) karena tahu kebenaran tetapi tidak mau menerima kebenaran itu, dan disebut adh-dhollin (orang sesat) karena tidak menemukan kebenaran itu.

Sebagai jaminan bahwa Al-Qur’an itu wahyu Allah, maka Al-Qur’an sendiri menantang setiap manusia untuk membuat satu surat saja yang senilai dengan Al-Qur’an. Sebagai pedoman hidup, Al-Qur’an banyak mengemukakan pokok-pokok serta prinsip-prinsip umum pengaturan hidup dalam hubungan antara manusia dengan Allah dan mahluk lainnya.