Karena, dalam diri manusia terdapat faktor-faktor alamiah yang membutuhkan motivasi dalam melakukan sesuatu kegiatan atau interaksi. Berikut faktor-faktor yang dibutuhkan oleh manusia untuk memiliki motivasi :
Faktor-Faktor Motivasi
Faktor-faktor motivasi menurut Maslow terdiri dari :
Winardi (2004) mengatakan bahwa seorang individu yang tidak memiliki apa-apa dalam kehidupan mungkin sekali akan termotivasi oleh kebutuhan- kebutuhan fisiologikal.
Trisnawati S (2005) mengemukakan bahwa kebutuhan paling dasar dari manusia yang akan memotivasi mereka untuk bekerja adalah kebutuhan fisiologikal. Kebutuhan ini akan terpenuhi manakala seseorang mendapatkan upah minimum yang mereka kehendaki, lingkungan pekerjaan yang nyaman dan lokasi yang penuh dari polusi.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa seseorang bekerja adalah untuk mendapatkan penghasilan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya. Selain itu upah atau gaji merupakan dorongan agar orang bekerja dengan semangat.
- Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan Kerja
Trisnawati S (2005) mengemukakan bahwa kebutuhan keamanan bukan sekedar untuk merasa aman dari berbagai gangguan fisik maupun mental, akan
tetapi juga perasaan aman akan ketidakpastian di masa yang akan datang. Misalnya rencana pascapensiun dari pekerjaan dan tunjangan di hari tua.
Gibson et al (1996) mengatakan bahwa kebutuhan untuk keselamatan dan jaminan lingkungan fisik serta emosional dan kebebasan dari ancaman yaitu untuk kebebasan dari kekerasan dan untuk terciptanya masyarakat yang tertib. Dalam instansi adalah kebutuhan keselamatan merefleksikan akan keselamatan kerja, tunjangan tambahan dan jaminan kerja.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa keamanan dan keselamatan kerja adalah suatu kondisi di mana para pegawai merasa aman dan tentram, bebas dari rasa takut akan penghidupan di masa yang akan datang, adanya jaminan akan pekerjaannya bila terjadi sesuatu atas dirinya.
Koonts et al (1996) berpendapat bahwa karena manusia adalah mahluk sosial, mereka membutuhkan pergaulan dengan orang lain dan untuk diterima sebagai bagian dari yang lain.
Trisnawati S (2005) mengemukakan bahwa kebutuhan untuk berinteraksi dan diterima oleh lingkungan sosial. Kebutuhan ini dapat terpenuhi melalui penciptaan kondisi yang memungkinkan para pegawai untuk berinteraksi satu sama lain dalam pekerjaannya secara lebih fleksibel dan terbuka.
Dari kedua pendapat di atas, dapat dikemukakan bahwa kebutuhan sosial yaitu kebutuhan akan rasa cinta dan kepuasan dalam menjalin hubungan dengan orang lain, kepuasan dan perasaan memiliki serta diterima dalam suatu kelompok dengan rasa kekeluargaan, persahabatan dan kasih sayang.
Gibson et al (1996) mengatakan bahwa kebutuhan ini berhubungan dengan hasrat untuk memiliki kesan positif dan menerima perhatian, pengakuan dan apresiasi dari orang lain. Dalam instansi, kebutuhan penghargaan merefleksikan motivasi untuk pengakuan, peningkatan tanggung jawab, status yang tinggi dan penghargaan bagi kontribusi pada instansi.
Winardi (2004) mengatakan bahwa keinginan atau hasrat kompetitif untuk menonjol dan melampaui prestasi orang-orang lain boleh dikatakan sebuah sifat universal manusia. Kebutuhan pokok akan penghargaan ini apabila dimanfaatkan secara tepat dapat timbulnya prestasi instansi yang luar biasa.
Dari pendapat-pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa kebutuhan pengahargaan adalah merupakan pemberian penghargaan oleh pimpinan atas prestasi kerja dalam menjalankan pekerjaanya. Dan pemenuhan kebutuhan penghargaan ini dapat tercermin dari adanya pemberian pujian, kepercayaan dan tanggung jawab.
- Kebutuhan Aktualisasi Diri
Winardi (2004) mengatakan bahwa kebutuhan individu untuk merealisasi potensi yang ada pada dirinya untuk mencapai pengembangan diri secara berkelanjutan dan untuk menjadi kreatif dalam arti kata seluas-luasnya.
Trisnawati S (2005) mengemukakan bahwa kebutuhan untuk menempatkan diri individu dalam lingkungan dan untuk pengembangan diri. Kebutuhan ini dapat berupa adanya tuntutan untuk pengembangan karier yang jelas, pekerjaan menantang dan terpenuhi melalui pemberian promosi bagi pegawai yang menunjukkan prestasi atau melalui keterlibatan sesering mungkin pegawai dalam berbagai proyek atau kegiatan yang memiliki tantangan.
Dengan dapat disimpulkan bahwa aktualisasi diri adalah merupakan kebutuhan untuk mewujudkan kemampuan serta mengembangkan diri pegawai yang bersangkutan di tempat di mana ia bekerja serta kesempatan untuk mendapatkan promosi.