Mengapa Seseorang Bisa Mudah Pesimis?

27222cce67047248cde7947d8e62fd22

Dalam menjalani kehidupan yang penuh gelombang ini tentu semua orang pernah mengalami perasaan pesimis dalam dirinya. Hal itu wajar dan normal mengingat kita sebagai manusia juga memiliki keterbatasan.

Namun akan menjadi tidak wajar bila sikap pesimis yang kamu rasakan itu bersifat berlebihan hingga kamu kerap kali mudah berpikiran dan bereaksi negatif setiap kali berhadapan dengan situasi atau permasalahan baru. Tentunya ini juga akan memberi dampak kurang baik bagi keberlangsungan hidup kamu ke depannya.

Kra-kira mengapa seseorang bisa mudah pesimis?

(5 Penyebab Seseorang Gampang Merasa Pesimis dalam Menjalani Hidupnya)

Ada banyak faktor selain masalah itu sendiri yang bisa membuat seseorang bersikap lebih pesimis, di antaranya kepribadian, potensi yang dimiliki, dukungan lingkungan, keseimbangan mediator kimiawi dalam otak, konsumsi alkohol, penyalahgunaan obat terlarang, hingga karena gangguan mental tertentu (misalnya gangguan depresif, gangguan bipolar, gangguan siklotimik, skizofrenia, dan sebagainya).

Kebanyakan anak muda sekarang banyak yang mengalami pesimis. Mereka terlalu takut akan masa depan. Karena memang sekarang ini banyak tuntutan untuk standar hidup yang tinggi sehingga membuat kita harus terus berkembang dan berkompetisi dengan orang yang semakin banyak.

Biasanya orang pesimis ini disebabkan oleh lingkungan yang terbiasa aman dan nyaman. Contohnya kita terjebak dalam keinginan yang selalu dituruti oleh orang tua, menyebabkan kita ketergantungan dan ketika kita dihadapkan dengan dunia yang sebenarnya, kita selalu merasa pesimis. Perasaan tersebut muncul karena kita kurang percaya terhadap kemampuan diri kita yang sebenarnya, akrena terbiasa dengan adanya orang tua.

Memiliki mindset yang salah, artinya kita terlalu membiarkan pikiran negatif masuk kedalam diri dan otak kita. Hal itu bisa terjadi dari faktor orang tua yang tidak pernah memberikan asupan bagaimana merespon semua hal yang terjadi dengan pikiran positif. Selain itu, bisa dipengaruhi dari faktor lingkungan. Ketika dia berada di lingkungan yang selalu negatif, minim apresiasi dan memiliki pengalaman yang kurang bagus di masa lampau juga menjadi faktor kita sering merasa pesimis

Dalam menjalani kehidupan yang penuh gelombang ini tentu semua orang pernah mengalami perasaan pesimis dalam dirinya. Hal itu wajar dan normal mengingat kita sebagai manusia juga memiliki keterbatasan. Namun akan menjadi tidak wajar bila sikap pesimis yang kamu rasakan itu bersifat berlebihan hingga kamu kerap kali mudah berpikiran dan bereaksi negatif setiap kali berhadapan dengan situasi atau permasalahan baru. Tentunya ini juga akan memberi dampak kurang baik bagi keberlangsungan hidup kamu ke depannya.

Nah, untuk itu sebaiknya kita ketahui dulu penyebab seseorang mudah sekali merasa pesimis dalam menjalani hidupnya.

  • Kurangnya rasa percaya diri. Seseorang yang kurang memiliki rasa percaya diri cenderung akan sulit untuk memotivasi dirinya sendiri, itulah sebab kenapa mereka mudah sekali merasa pesimis dalam menjalani hidupnya.
  • Kurang mandiri. Jika seorang anak di masa kecilnya kurang dididik untuk mandiri dan bertanggungjawab pada dirinya sendiri, hal ini kelak dapat membentuk karakter si anak menjadi manja, mudah bergantung pada orang lain dan tidak optimis dalam menjalani hidupnya, sebab sejak dini si anak sudah terbiasa hidup dalam kemudahan. Dampaknya ketika si anak mulai beranjak remaja bahkan dewasa mereka akan cenderung menjadi sosok yang mudah takut dan tidak siap ketika berhadapan pada rintangan hidup yang mungkin akan menjadi bagian dari perjalanan hidupnya di masa depan.
  • Kurang terlibat dalam hubungan sosial. eseorang yang sejak kecil kurang terbiasa membaur dan terlibat komunikasi dengan orang lain, di masa depan mereka akan cenderung menjadi pribadi yang kurang memiliki kepekaan dan keantusiasan untuk membangun hubungan sosial dengan orang-orang sekitarnya.
  • Kurang mendapat dukungan dari orang sekitarnya. Dukungan, pujian dan motivasi dari orang terdekat dan lingkungan sekitar merupakan suatu dorongan yang bisa memberi kekuatan bagi seseorang untuk melakukan hal-hal lebih dalam dirinya. Hal demikian juga dapat membantu seseorang untuk membangkitkan rasa optimis dalam dirinya kembali sehingga bisa menumbuhkan rasa percaya pada kemampuannya sendiri.
  • Kurang memiliki jiwa kompetisi. Belum mencoba tapi sudah gampang dihantui perasaan ragu, cemas dan takut duluan. Tentu hal ini hanya akan menjadi penghalang bagi kita untuk mendapat rasa optimis kembali, terlebih untuk mengejar mimpi-mimpi.

Untuk mengatasinya coba gali kembali potensi diri kita dengan maksimal. Gunakan potensi tersebut untuk mengaktualisasikan diri kita di lingkungan pergaulan. Bila kita ditimpa masalah, yakinkan diri untuk berusaha semaksimal mungkin mengatasi masalah tersebut. Janganlah berfokus pada hasil, melainkan hargai prosesnya. Berdiskusilah dengan orang lain yang kita percaya bisa membantu menyelesaikan masalah kita bila perlu.

Seperti yang dibilang di deskripsi pertanyaan, menurut saya sikap pesimis itu adalah sesuatu yang lazim pada diri manusia mengingat keterbatasan - keterbatasan yang kita miliki. Pesimis adalah kebalikan dari optimis yang artinya orang yang pesimis itu memiliki kecenderungan untuk memikirkan setiap kemungkinan terburuk dari suatu hal. seseorang dapat mengalami pesimis karena faktor lingkungan, gangguan mental tertentu, kepribadian, dan hal lainnya. menjadi seseorang yang pesimis sendiri tentunya memiliki kerugian dan di sisi lain, ada sisi positifnya.

Menjadi orang yang pesimistis membuat kita lebih mudah depresi, kesehatan yang menurun, dan semakin rentan akan stress yang disebabkan karena asumsi - asumsi kita terhadap sesuatu yang kita lihat dari sisi negatif-nya saja tanpa berusaha melihat dari sisi positifnya. tetapi di sisi lain, memiliki sikap pesimistis seperti yang sudah disebutkan diatas memiliki beberapa keuntungan juga seperti antara lain membuat kita lebih berwaspada atau berhati - hati terhadap segala sesuatu dan juga menjadi orang yang lebih siap menerima hasil sehigga orang dengan sikap pesimistis mengerjakan sesuatunya dengan totalitas karena beranggapan hal yang negatif lebih mudah terjadi.

Tetapi kita perlu juga mengetahui jika sikap pesimis yang terlalu berlebihan itu tidaklah baik sehingga, ada beberapa cara untuk mengubahnya seperti membuat daftar kelebihan dan kerugian, belajar dari pengalaman, serta mengubah perspektif.

Referensi :
Pesimis adalah Sifat yang Tak Melulu Merugikan, Ini Buktinya

Pesimis merupakan suatu bentuk perasaan tidak yakin terhadap dirinya sendiri akan suatu hal tertentu. Sementara berdasarkan KBBI, pesimis adalah orang yang bersikap atau berpandangan tidak mempunyai harapan baik dan orang yang mudah putus harapan. Menurut Sari, et al., (2019), individu yang memiliki pola pemikiran pesemis cenderung tidak memiliki kemampuan untuk bertahan dalam situasi sulit dan penuh tekanan. Sehingga tidak jarang, banyak sekali orang yang pesimis hingga mengalami depresi. Pernyataan tersebut sesuai menurut Saam & Wahyuni (2012) dalam Sari, et al., (2019), bahwa pikiran pesimis dapat menimbulkan perasaan depresi seseorang. Sehingga individu cenderung akan menyalahkan diri, orang lain, dan lingkungan.

Aku yakin bahwa setiap orang pasti pernah merasakan hal tersebut. Sebab seringkali kita merasa memiliki banyak sekali keterbatasan dalam melakukan banyak hal, sehingga munculah perasaan pesimis. Sebetulnya merasa pesimis terhadap diri sendiri merupakan hal yang wajar, namun jika hal ini dibiarkan terus menerus maka akan berdampak buruk seperti kecemasan yang berlebihan.

Perasaan pesimis dapat muncul pada siapapun karena beberapa hal seperti rasa kurang percaya diri. Seseorang yang merasa kurang percaya diri cenderung mengklaim dirinya kurang mampu untuk menghadap persoalan mereka, sehingga hal ini akan menghambat seseorang untuk sukses. Kemudian, perasaan pesimis juga dapat terjadi karena kurangnya hubungan sosial dengan orang lain sehingga seseorang akan cenderung kurang antusias untuk membangun hubungan dengan orang lain. Selain itu, seseorang yang sering pesimis juga dapat terjadi karena kurang memiliki jiwa kompetisi dalam dirinya.

Sumber

Sari, Dera Lukita. Widiani, Esti. Trishinta, Sirli Mardianna. 2019. Hubungan Pola Pikir Pesimisme Dengan Resiko Depresi Pada Remaja. 4(1)

5 Penyebab Seseorang Gampang Merasa Pesimis dalam Menjalani Hidupnya

Dalam menjalani kehidupan yang penuh gelombang ini tentu setiap orang pernah mengalami perasaan pesimis dalam dirinya. Hal itu wajar dan normal mengingat kita sebagai manusia juga memiliki keterbatasan. Namun akan menjadi tidak wajar bila sikap pesimis yang dirasakan itu bersifat berlebihan hingga kerap kali mudah berpikiran dan bereaksi negatif setiap kali berhadapan dengan situasi atau permasalahan baru. Tentunya ini juga akan memberi dampak kurang baik bagi keberlangsungan hidup ke depannya. Ada beberapa penyebab seseorang merasa pesimis, seperti :

  • Kurangnya rasa PD
    Seseorang yang kurang memiliki rasa percaya diri cenderung akan sulit untuk memotivasi dirinya sendiri, itulah sebab kenapa mereka mudah sekali merasa pesimis dalam menjalani hidupnya. Padahal kurangnya memiliki rasa percaya diri bisa menjadi penghambat dalam meraih kebebasan, kesuksesan dan kebahagiaan sejati.

  • Kurang mandiri
    Jika seorang anak di masa kecilnya kurang dididik untuk mandiri dan bertanggungjawab pada dirinya sendiri, hal ini kelak dapat membentuk karakter si anak menjadi manja, mudah bergantung pada orang lain dan tidak optimis dalam menjalani hidupnya, sebab sejak dini si anak sudah terbiasa hidup dalam kemudahan. Dampaknya ketika si anak mulai beranjak remaja bahkan dewasa mereka akan cenderung menjadi sosok yang mudah takut dan tidak siap ketika berhadapan pada rintangan hidup yang mungkin akan menjadi bagian dari perjalanan hidupnya di masa depan. Dirinya cenderung akan sulit berjuang dalam menghadapi masalahnya.

  • Kurang mendapat dukurang moral dari orang disekitar
    Dukungan, pujian dan motivasi dari orang terdekat dan lingkungan sekitar merupakan suatu dorongan yang bisa memberi kekuatan bagi seseorang untuk melakukan hal-hal lebih dalam dirinya. Hal demikian juga dapat membantu seseorang untuk membangkitkan rasa optimis dalam dirinya kembali sehingga bisa menumbuhkan rasa percaya pada kemampuannya sendiri.

  • Kurangnya jiwa kompetisi
    Dan terakhir, alasan yang bikin orang mudah merasa pesimis karena ia kurang memiliki daya saing dalam dirinya. Belum mencoba saja sudah gampang dihantui perasaan ragu, cemas dan takut duluan. Tentu hal ini hanya akan menjadi penghalang untuk mendapat rasa optimis kembali, terlebih untuk mengejar cita cita.

Itulah beberapa penyebab seseorang mudah merasa pesimis dalam menjalani hidupnya. Sifat pesimis juga dapat menghambat kenyamanan dan kebahagiaan. Maka dari itu, ubah mindset dan mulai biasakan untuk selalu berpikir lebih positif. Hal ini perlahan dapat membantu untuk membangkitkan jiwa optimisme kembali.

Dalam menjalani kehidupan yang penuh gelombang ini tentu semua orang pernah mengalami perasaan pesimis dalam dirinya. Hal itu wajar dan normal mengingat kita sebagai manusia juga memiliki keterbatasan.
Namun akan menjadi tidak wajar bila sikap pesimis yang kamu rasakan itu bersifat berlebihan hingga kamu kerap kali mudah berpikiran dan bereaksi negatif setiap kali berhadapan dengan situasi atau permasalahan baru. Tentunya ini juga akan memberi dampak kurang baik bagi keberlangsungan hidup kamu ke depannya.

Ada banyak faktor selain masalah itu sendiri yang bisa membuat seseorang bersikap lebih pesimis, diantaranya kurangnya rasa percaya diri, dan juga kurangnya dukungan moril dari orang orang disekitarnya

Seseorang menjadi mudah pesimis karena begitu banyak kegagalan yang ia alami namun ia tidak mengambil pembelajaran dari setiap kegagalan yang telah dilaluin, ia hanya menyalahkan dirinya terus menerus akibat kegagalan tersebut sehingga untuk memulai hal baru ia sangat takut untuk sekadar memulainya karena takut akan kegagalan lagi. Adanya juga faktor eksternal seperti trauma akibat kecelakaan yang berkaitan dengan kegagalan yang lalu maupun tidak ada dukungan dari orang sekitar

Pesimisme bukan hanya sekadar berpikir negatif. Ilmu kepribadian telah mengungkapkan bahwa pesimisme juga mencakup sikap berfokus pada tujuan -– sesuatu yang diperkirakan akan terjadi di kemudian hari.

Bedanya, orang yang optimistis banyak berharap mendapat hasil positif, orang yang pesimistis justru menduga hasil negatif cenderung akan terjadi.

Ada tipe-tipe pesimisme tertentu, seperti “pesimis defensif” menggunakan pikiran negatif dengan cara yang sangat berbeda dan justru untuk mencapai tujuan-tujuan mereka.

Penelitian telah menunjukkan bahwa cara berpikir seperti ini tidak hanya membantu dalam meraih kesuksesan, tapi juga memberikan manfaat-manfaat yang tak terduga.

Akan tetapi ada tipe-tipe lain pesimisme, termasuk di dalamnya menyalahkan diri sendiri yang memiliki lebih sedikit dampak positif.