Mengapa seseorang bisa lebih rupawan di foto ketimbang aslinya?

cakep

Sebuah Foto yang bagus itu adalah relatif, dan foto yang jelek adalah mutlak. Kesimpulan. Fotografi adalah adalah kegiatan seni, dan jenis fotografi ada bermacam-macam. Untuk itu dibutuhkan seorang fotografer yang betul-betul mengerti seni dan jenis fotografi yang ada pada dirinya.

Fenomena ini sangat luas kita temui di sosial media, di mana seringkali hal ini membuat kita ‘curiga’ jika kita melihat seseorang yang tak kita kenal, memiliki foto yang rupawan. Mengapa hal ini terjadi?

Hal ini terdiri dari beberapa faktor, dan yang paling mendasari adalah bagaimana struktur wajah kita berbentuk. Jika Anda mengamati secara detil ketika bercermin, Anda akan mendapati wajah Anda tak simetris, dan ini ternyata cukup normal. Wajah yang ternyata miring, dagu yang bengkok, gigi yang tak sejajar garis wajah, dan banyak yang lainnya.

Hal ini tiba-tiba menjadi penting ketika kita mengenal budaya foto dan selfie. Hal ini bisa dijelaskan oleh sebuah efek bernama ‘mere-exposure’ yang dipaparkan psikolog bernama Robert Zajonc para 1968 silam. Teori ini menjelaskan bahwa seseorang akan bereaksi baik kepada seseorang yang dilihat lebih sering. Karena kita sering bercermin, kita tahu sudut mana dari wajah kita yang terlihat menarik, dan kita menyukai wajah kita dengan sudut tersebut. hal ini berimbas kepada kebiasaan foto dan selfie, yang mungkin tak disadari oleh seseorang.

Namun hal ini berkebalikan dari apa yang orang lain lihat. Seringkali, ‘sudut’ yang dilihat oleh orang lain ke wajah kita, tidak sesuai dengan sudut yang ditampilkan di foto. Sehingga, tak heran kita tak pernah terlihat semenawan di foto.

References

Pertanyaan Sederhana yang Kita Tak Tau Jawabannya, Tapi Sains Tau! | KASKUS