Mengapa Seorang Backend Developer Lebih Percaya Diri Terhadap Bidangnya Daripada Seorang Frontend Developer?

Pertanyaan ini mungkin dapat menggelitik para programmer baik backend maupun frontend developer. Ada opini mengetakan bahwa seorang backend developer lebih “keren” daripada frontend developer, karena backend developer menangani logika dari aplikasi yang akan dibuat nya, sedangkan frontend hanya mempercantik bagian luar dari aplikasi.

Bagaimana tanggapan Anda tentang opini tersebut? Mari kita bahas dengan cara yang sopan dan tidak mendiskriminatif pihak lain.

1 Like

Menurut saya secara pribadi, pekerjaan sebagai seorang Frontend Dev ataupun Backend Dev sama-sama memiliki kesulitan masing-masing, Nackend bertugas memikirkan logika dan cara kerja dari suatu sistem, sedangkan frontend memikirkan User Interface dari sistem atau aplikasi tersebut.

Khusus pada bidang Frontend Dev, banyak yang mengatakan pekerjaan ini adalah yang paling mudah dari pekerjaan lain di bidang programming. Saya sangat tidak setuju dengan opini ini, men design User Interface atau User Experience adalah pekerjaan yang sulit, karena setiap individu memiliki pandangan berbeda terhadapt desain yang telah dibuat. Ada yang menyukainya dan ada yang tidak, dan tugas seorang Frontend dev adalah bertanggungjawab bagaimana menghasilkan antar muka terbaik yang disukai oleh banyak orang. Inilah salah satu hal mengapa saya berkata sebagai frontend dev tidak semudah yang dibayangkan oleh orang lain. :scream:

Merujuk pada pertanyaan Mengapa Seorang backend dev lebih percaya diri terhadap bidangnya daripada seorang frontend dev.

Saya berpendapat bahwa itu semua kembali ke pribadi masing-masing pekerja. Walaupun dia seorang frontend dev tetapi memiliki kepercayaan diri yg bagus terhadap pekerjaanya. Maka akan baik pula bagi dirinya sendiri dan org sekitrnya.

Sebaliknya walaupun seorang backend dev yetapi tidak memiliki kepercayaan diri yg bagus, makan hasilnya tidak akan maksimal. Semuanya akan bergantung pada pribadi masing2. :hugs:

Saya sedikit mengutip topik yang dibuat oleh @Sandi. Dia beropini bahwa seorang backend dev lebih “keren” daripada frontend dev. Saya tidak sependapat dengan opini tersebut. Karena baik frontend atau backend dev memiliki kesulitan berbeda. Frontend lebih memikirkan antar muka aplikasi yg mana hal ini sangat sulit. Karena desain tidak selalu disukai oleh semua orang. Tetapi tugas seorang frontend membuat UI/UX yg bagaimana caranya dapat disukai oleh pasar. Sama seperti yg diungkapkan oleh @Mithaaryani.

Front-end developer secara istilah tergolong lebih baru dibandingkan dengan back-end developer dimana dahulu front-end developer lebih dikenal sebagai web-designer. Namun saat ini front-end developer memiliki tugas yang lebih kompleks dibandingkan beberapa waktu yang lalu. Kembali ke pertanyaan mengapa backend-developer dianggap lebih percaya diri dibandingkan dengan front-end developer? Ketika ada sebuah project seorang back-end developer mampu menyelesaikan pekerjaan mulai dari mendesain sampai deploy database, koding aplikasi. Sampai disini seorang back-end developer sebenarnya sudah selesai mengembangkan sebuah sistem secara fungsional. Satu hal lagi yang harus dilakukan adalah menyusun UI (baru sebatas UI belum sampai UX). Penyusunan UI saat ini sudah banyak dipermudah karena munculnya framwork UI/UX yang sangat mudah digunakan seperti yang paling populer saat ini adalah Bootstrap. Kembali lagi apa yang menyebabkan pekerjaan front-end developer lebih kompleks? Menurut saya salah satu yang paling simpel dari kompleksitasnya adalah karena seorang front-end developer harus mampu menangani support 12+ system browsers (IE, Firefox, Chrome) and OS (Windows 7, Windows 8, OSX, Ubuntu, etc.).

1 Like

Saat ini seorang front-end dev tidak dapat dikatakan hanya membuat UI atau UX saja. Memang tugas utama dari front-end dev adalah membuat tampilan suatu aplikasi menjadi menarik bagi user yang menggunakannya. Tetapi saat ini seorang front-end dev dituntut memperhatikan bagaimana agar aplikasi menjadi lebih cepat dan efisien ketika digunakan. Menurut saya berprofesi sebagai front-end dev harus memiliki kreativitas tinggi untuk membuat tampilan aplikasi yang menarik bagi user.

tidak hanya tampilan yang menarik (UI) namun juga tampilan dan penataan yang memudahkan pengguna dalam mengoperasikan sebuah software (UX) baik dari segi tata letak, mudah dipahami, mudah digunakan, dan lain sebagainya. :grin: