Mengapa saya sangat malas?

rasa malas

Sifat malas sangat mengganggu buat saya. Saya sangat ingin berhenti dari sifat pemalas saya. Karena sifat malas saya sudah menjadi kebiasaan saya sehingga sangat susah merubah pola hidup saya. Saya juga kadang merasa heran kenapa sifat malas itu datang ke diri saya. Menurut kalian dari manakah sifat malas itu berasal?

1 Like

Tidaklah mudah menghilangkan sebuah kebiasaan yang sudah menjadi kebiasaan atau bahkan menjadi sebuah karakter.

Karena seperti sebuah ungkapan bijaksana yang saya sebutkan di artikel pertama tersebut bahwa :

“Pola Pikir membentuk Kebiasaan. Kebiasaan membentuk Karakter. Karakter membentuk Nasib. Nasib menguatkan Pola Pikir kembali.”

Kisah tentang ibu yang saya ceritakan sebelumnya hanyalah satu dari sekian banyak kasus permasalahan yang bersumber dari penundaan.

Penundaan adalah sebuah problem yang dialami banyak orang. Beberapa orang menyadarinya, sementara lainnya tidak menyadari kalau ia punya masalah tersebut. Yang biasanya lebih menyadari adalah orang di sekitarnya yang menjadi korban dari penundaan yang terjadi.

Dampak dari kebiasaan menunda-nunda bisa menyebabkan seseorang kehilangan peluang emas, tekanan mental atau stress, pekerjaan yang menumpuk dan membingungkan, perasaan bersalah, kesedihan dan kekecewaan pada diri sendiri serta penyesalan yang mendalam.

Apakah Anda ingin mengalami hal-hal tidak enak ini? Tentu saja tidak bukan?

Mengapa kebiasaan penundaan bisa terjadi dan bagaimana melepaskan diri dari kebiasaan buruk ini?
Jika Anda memiliki kebiasaan menunda-nunda, coba cek dan pelajari, mana yang kira-kira diantara 8 penyebab yang dibahas berikut ini yang jadi penyebab dari masalah penundaan Anda.

Kadang mengetahui penyebab dari masalah penundaan sudah akan membuat Anda jadi bisa menentukan strategi untuk mengatasi kebiasaan ini.

Kebiasaan menunda bisa terpicu melalui berbagai cara dan kejadian. Jadi saat Anda menunda melakukan sesuatu, sebabnya bisa berbeda.

Terkadang Anda menunda karena bingung dengan tumpukan pekerjaan yang banyak, namun di lain saat Anda bisa menunda karena stress atau mungkin juga karena pengalaman buruk masa lalu atau karena ingin melarikan diri dari sebuah pekerjaan.

Nah marilah kita mengeksplorasi sebab-sebab penundaan yang paling sering muncul dan cara sederhana untuk mengatasinya:

1. Stres

Saat seseorang stres, kuatir, cemas atau gelisah maka sangatlah susah untuk bisa bekerja dengan produktif. Dalam situasi tersebut menunda sering kali menjadi salah satu pilihan yang sering diambil.
Namun ini bukanlah cara yang bijak mengingat hal tersebut hanyalah bersifat sementara. Menunda hanyalah menghilangkan sementara stres namun ia tidak menyelesaikan masalah dan juga malah membuat pekerjaan menumpuk.

Cara yang bijak adalah menghilangkan penyebab stres atau paling tidak menurunkan kadarnya kalau memang belum bisa dihilangkan secara total.

Jika belum bisa dihilangkan secara total cobalah sediakan waktu untuk menyenangkan bagi Anda seperti pergi ke pantai, nonton bioskop, membaca buku, bersepeda, berenang, memancing, atau melakukan kegiatan yang merupakan hobi adalah salah satu untuk menyeimbangkan emosi Anda.

2. Terjebak dalam tumpukan tugas dan jadwal

Terkadang dalam satu waktu Anda mungkin memiliki tugas lebih banyak dari waktu yang tersedia sehingga tiba-tiba saja Anda merasakan kekurangan waktu untuk menyelesaikan tumpukan tugas yang makin lama makin bertambah. Akhirnya Anda merasa terjebak dalam tumpukan jadwal dan tugas yang seakan tiada akhir.

Dalam situasi seperti ini, secara logika mungkin kita berpikir apa bukannya jadi tambah fokus dan semangat kerjanya agar bisa menyelesaikan tumpukan pekerjaan?

Ternyata tidak semua orang seperti itu. Kadang melakukan penundaan menjadi reaksi yang yang tidak Anda sadari. Anda tidak bermaksud menunda sebenarnya tetapi toh itu terjadi.

Dalam situasi seperti ini maka kadang penyelesaiannya yang sederhana adalah :

  • Menghilangkan hal-hal yang ingin dilakukan yang sebenarnya kurang bernilai untuk dilakukan.
  • Mendelegasikan beberapa tugas, dan
  • Menegosiasikan kembali batas waktu dari pekerjaan

3. Rasa malas

Terkadang seseorang menunda karena terlalu letih secara fisik dan emosi. Akibatnya kita mengambil waktu untuk istirahat sejenak. Dan disinilah jebakannya.

Ketika kita berhenti maka kecenderungan untuk bergerak lagi menjadi makin berat karena hukum fisika menunjukkan bahwa sebuah benda yang berhenti cenderung lebih berat bergerak lagi daripada kalau benda tersebut sudah bergerak walaupun perlahan.

Akibatnya adalah munculnya rasa malas untuk bertindak menyelesaikan suatu tugas. Ketika rasa malas muncul maka makin beratlah untuk memulai sesuatu karena telah berada di zona nyaman.

Bagaimana mengatasinya?

Bergeraklah! Bangkitlah dari Kursi Anda! Lakukan olahraga kecil, lakukan tindakan kecil. Jangan biarkan diri Anda diam tak melakukan apapun!

Ingatlah bahwa seseorang dengan tubuh yang bugar lebih mampu mengatasi berbagai rintangan dalam sebuah pekerjaan.

4. Kurangnya motivasi

Kita semua pernah mengalami sedikit rasa malas dan ogah-ogahan. Hal itu wajar jika dalam kadar sedikit dan tidak sampai membuat kita menunda-nunda.

Namun jika Anda memiliki motivasi rendah dan merasa bahwa yang Anda kerjakan membosankan serta kurang bisa memuaskan batin walau mungkin uangnya banyak maka hal ini harus segera diatasi.

Selama motivasi Anda masih rendah maka Anda akan memiliki kecenderungan untuk menunda pekerjaan. Jadi solusinya bisa dengan mencari manfaat/keuntungan yang bisa membuat Anda termotivasi untuk melakukan hal yang diperlukan.

Atau Anda harus segera mencari tahu apa yang sebenarnya bisa membuat Anda merasa berharga, berguna , dan bergairah dalam hidup ini. Temukan tujuan hidup Anda dan pekerjaan apa yang bisa memenuhi hal itu.

5. Kurangnya disiplin

Walaupun motivasi kita tinggi namun seringkali kita tetap masih harus mengerjakan tugas yang kita kurang sukai namun diperlukan.

Dalam situasi seperti ini maka disiplin diri memegang peranan penting sebagai pendukung motivasi diri. Jika disiplin kita rendah maka penundaan akan menyelinap masuk dan menguasai diri kita.

Oleh karena itu Anda harus benar-benar meniatkan diri untuk menyelesaikan tugas, tidak peduli apakah itu menyenangkan atau tidak. Tanamkan dalam diri Anda bahwa justru hal-hal tidak enaklah yang akan membuat Anda sukses.

Memang mudah mengerjakan hal-hal yang kita suka namun kesuksesan seringkali menuntut kita harus mengerjakan hal yang kita kurang sukai namun diperlukan untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai.

6. Buruknya manajemen diri karena kebiasaan buruk.

Apakah Anda pernah terlambat menghadiri rapat karena bangun kesiangan?
Ini adalah salah satu contoh kebiasaan buruk yang menandakan jeleknya manajemen diri.
Hal ini bisa mengakibatkan kita menunda pekerjaan karena waktu yang kacau membuat kita harus mendahulukan pekerjaan yang sudah didepan mata sehingga akhirnya mengorbankan pekerjaan lain yang sudah kita rencanakan.

Akibatnya penundaan kecil semacam ini bisa menyebabkan tertumpuknya suatu tugas. Dan saat tugas-tugas itu jatuh tempo secara bersamaan maka kita akhirnya merasakan kekurangan waktu.

Padahal itu dikarenakan penundaan kecil yang sering kita lakukan dan manajemen diri yang buruk.

7. Kurangnya keterampilan yang dibutuhkan.

Seseorang juga mungkin menunda-nunda karena ketidakmampuan secara teknis. Kurangnya keterampilan ataupun pengetahuan yang dibutuhkan membuat seseorang segan dan ragu untuk memulai sesuatu.

Jika Anda menyadari hal ini maka segera cari buku, training atau kursus singkat yang bisa menutupi kekurangan ini. Atau Anda delegasikan tugas tersebut.

8. Perfeksionis

Salah satu sebab penundaan yang cukup sering adalah ingin perfeksionis yaitu keinginan untuk melakukan segala sesuatu setelah semuanya sempurna yang akhirnya membuat kita menunda melakukan rencana-rencana kita untuk menunggu ‘waktu yang tepat’.

Ingatlah bahwa tidak ada yang sempurna karena segala sesuatu pasti bisa dibuat lebih baik. Kesempurnaan adalah resep utama untuk stres!!

Berikan ijin pada diri Anda untuk mentoleransi beberapa kesalahan dan jadilah manusia normal.

Sumber : http://www.ariesandi.com/personal-success/8-penyebab-mengapa-orang-suka-menunda-dan-bagaimana-mengatasinya/

Malas adalah suatu perasaan di mana seseorang akan enggan melakukan sesuatu karena dalam pikirannya sudah memiliki penilaian negatif atau tidak adanya keinginan untuk melakukan hal tersebut. Berikut ini mungkin merupakan penyebab kamu malas :

1. Sulit memahami soal atau pelajaran
Permasalahan satu ini sering dijadikan alasan untuk malas belajar, karena kalau sudah sulit dengan soal dalam mata pelajaran kita jadi dipusingkan dengan pelajaran tersebut. Untuk mengatasi permasalahan tersebut kita bisa belajar bersama-sama dengan teman atau kita sering sebut belajar kelompok, dengan belajar kelompok kita bisa sharing berbagai soal yang sulit dengan teman kita.

2. Lingkungan sekitar
Lingkungan sangatlah berpengaruh dalam hal ini. Apabila Lingkungan kita tidak nyaman maka secara otomatis kita akan malas belajar, Untuk mengatasi permasalahan tersebut hendaknya kita menciptakan lingkungan se-nyaman mungkin.

3. Nge-game
Apabila kita keseringan nge-game maka kita secara otomatis akan malas belajar karena kita sudah nyaman dengan game yang kita mainkan dan “sangat” berat meninggalkan game yang kita mainkan. untuk beranjak belajar. untuk mengatasi permasahan tersebut hendaknya kita atur waktu belajar dan bermain kita.

4. Mood
Mood adalah sesuatu yang sangat berpengaruh dalam hal ini. Apabila kita sedang tidak mood, kita akan sangat sangat malas belajar. untuk mengatasi permasalahan tersebut hendaknya kita ciptakan mood yang enak untuk belajar.

5. Sarana yang tidak mendukung
Sarana yang tidak mendukung merupakan salah satu faktor penyebab kemalasan dalam belajar. Jika sarana tidak atau kurang mendukung untuk belajar kita akan malas belajar. Untuk mengatasi permasalahan tersebut hendaknya kita mempunyai sarana yang cukup mendukung untuk belajar misalnya buku ,ballpoint, pensil, meja belajar, kursi, buku pelajaran dll.

6. Keadaan fisik yang kurang sehat
Apabila kita sakit jangankan belajar mau makan pun kita malas maka dari itu kita syukuri anugrah sehat yang telah diberi Allah dengan cara kita menjaga kesehatan. dengan keadaan fisik yang sehat kita akan semangat belajar.

Karena malas, seseorang seringkali tidak produktif bahkan mengalami stag. Badan terasa lesu, semangat dan gairah menurun, ide pun tak mengalir. Akibatnya tidak ada kekuatan apapun yang membuat Anda bisa bekerja. Kalau dibiarkan saja, penyakit malas ini akan semakin ‘kronis’.

Pada era globalisasi, perilaku malas sangat merugikan. Sebab, pada era ini berlaku nilai siapa yang mampu dan produktif, dialah yang akan berhasil. Tapi tentu saja, perilaku ini bukanlah kartu mati yang tidak bisa diubah.

Menurut pakar psikologi, seseorang berperilaku malas terhadap pekerjaan atau suatu kegiatan disebabkan karena dia tidak memiliki motivasi yang kuat setiap kali mengerjakan sesuatu. Oleh karena itu perlu adanya kiat atau cara mengatasi penyakit malas ini.

Seorang yang malas bekerja, motivasinya terhadap pekerjaan tersebut sangat rendah. Sikapnya terhadap pekerjaan itu cenderung negatif akibat persepsi yang diberikannya terhadap pekerjaan itu kurang baik. Ini lantaran sistem nilai yang ada dalam dirinya membuat dia berperilaku malas untuk melakukan pekerjaan itu. Sementara terhadap pekerjaan lainnya mungkin tidak begitu. Jadi, perilaku malas merupakan hasil suatu bentukan.

Artinya, perilaku itu bisa dibentuk kembali menjadi baik atau tidak malas. Pembentukan kembali perilaku seseorang tadi sebetulnya sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya seperti, orang tua, teman, atau orang lain di sekitarnya. Jadi, dalam mengubah perilaku seseorang, yang paling mendasar adalah mengubah persepsinya.

Untuk itu, perlu mempelajari dan mengambil sistem nilai yang bisa mengubah persepsinya atau memberikan sistem nilai lain yang baru baginya. Menurut Dollard & Miller, psikolog asal AS, perilaku manusia terbentuk karena faktor ‘kebiasaan’. Jika seseorang terbiasa bersikap rajin dan bersemangat maka ia akan selalu rajin dan bersemangat, begitu juga sebaliknya. Sehingga jika Anda tergolong pemalas, jalan untuk merubahnya adalah dengan membiasakan diri untuk melawan sikap malas. Dollard & Miller menambahkan, ‘teori belajar’ juga cocok untuk merubah sikap malas.
Belajar disini dijabarkan ‘memberikan stimulus (rangsangan) agar terbentuk respons sehingga menimbulkan drive atau dorongan untuk berperilaku. Dan kalau berhasil, Anda akan mendapatkan reward atau imbalan.

Rasa malas jelas merugikan. Obat mujarabnya adalah menumbuhkan kebiasaan disiplin diri dan menjaga kebiasaan positif tersebut. Sekalipun seseorang memiliki cita-cita atau impian yang besar, jika kemalasannya mudah muncul, maka cita-cita atau impian besar itu akan tetap tinggal di alam impian. Jadi, kalau Anda ingin sukses, jangan mempermudah munculnya rasa malas.

A post was merged into an existing topic: Bagaimana cara ampuh membunuh rasa malas ?