Sebelum membahas mengapa risiko itu penting untuk dipelajari dalam mengelola suatu perusahaan, ada baiknya untuk mengetahui Risiko apa saja yang terdapat di perusahaan, berikut penjelasan mengenai Risiko-Risiko yang ada di perusahaan
1. Berdasarkan kerugian yang dapat diakibatkan, Resiko Usaha dikategorikan menjadi 2, yaitu Risiko Spekulatif dan Risiko Murni (Pure Risk)
-
Risiko Spekulatif adalah resiko yang memiliki kemungkinan terjadinya dua peluang. (untung dan Rugi) Contoh dari resiko spekulatif yaitu pembelian saham di bursa efek. Pembelian saham di bursa efek memiliki resiko spekulatif, karena akan ada dua peluang kemungkinan yang terjadi. Peluang pertama adalah peluang keuntungan(mendapatkan pembagian keuntungan dari perusahaan yang menerbitkan saham tersebut(dividen)). Dan peluang kedua adalah peluang kerugian (perusahaan yang menerbitkan saham yang Anda beli mengalami kebangkrutan).
-
Resiko Murni adalah resiko yang apabila terjadi pasti memberikan. Tetapi jika resiko ini tidak terjadi ia tidak akan menimbulkan kerugian ataupun suatu keuntungan. akibat yang muncul dari terjadinya resiko ini yaitu terjadinya kebangkrutan atau terjadinya break event. Contoh dari resiko murni yaitu, pencurian, bencana alam, kebakaran atau kecelakaan.
2. Berdasarkan kontrol, Resiko Usaha dapat dikategorikan menjadi berikut:
-
Resiko yang dapat dikendalikan yaitu risiko yang masih dapat diatasi dan dikendalikan sebelum kerugian yang didapat oleh perusahaan semakin membengkak. Contohnya pada kasus distribusi pangan, saat sebuah perusahaan membuat produk baru maka produk tersebut dipasarkan tetapi Setelah berbulan-bulan produk tersebut berada dipasaran, perusahaan tak kunjung memperoleh keuntungan atau pengembalian atas modal dari produk tersebut. Selanjutnya untuk mengatasi risiko yang fatal Perusahaan dengan segera mencari tahu apa yang menjadi penyebab produk tersebut tidak laku dipasaran, kemudian perusahaan dapat merevisi produk tersebut.
-
Resiko yang tidak dapat dikendalikan merupakan risiko yang disebabkan karena kejadian-kejadian tersebut merupakan kejadian yang tidak dapat diprediksi dan diduga sebelumnya, serta resiko dari terjadinya kejadian tersebut merupakan resiko-resiko yang tidak dapat dikendalikan oleh manusia. Contohnya seperti kebakaran, penipuan serta bencana alam
Menurut Godfrey (1996) terdapat sumber risiko yang harus diketahui dan diidentifikasi sebagai langkah permulaan menangani risiko, yaitu :
1. Risiko Produksi yaitu risiko yang disebabkan karena adanya cacat saat proses produksi. Hal ini banyak ditemui pada usaha dibidang industry baju, karena proses pembuatannya yang otomatisasi dan menggunakan mesin maka tidak sedikit dari barang produksi yang cacat sampai ke tangan konsumen. Sedangkan satu complain dari pelanggan dapat berakibat fatal bagi perusahaan jika satu pelanggan tersebut membicarakannya kepada calon pembeli yang lain.
2. Risiko Pemasaran merupakan sebuah risiko yang berkaitan dengan proses marketing, yang mana kita harus mampu memasarkan produk dengan efektif dan efisien agar produk dapat diterima oleh konsumen. Masalah yang sering mucul yaitu tidak sedikit dari pengusaha yang tidak mampu menguasai Teknik marketing dengan baik segingga pemasaran perusahaan tersebut menurun drastis
3. Risiko Sumber Daya Manusia disebabkan karena sifat pekerja yang kurang baik sehingga menimbulkan dampak negatif bagi perusahaan. misalnya sifat dan sikap seperti malas bekerja, kurang bertanggung jawab, tidak jujur, dan lain sebagainya. Hal ini dapat dicegah dengan cara lebih selektif dalam memilih pekerja agar risiko ini tidak muncul dalam perusahaan anda.
4. Risiko Finansial dalam hal ini pendapatan perusahaan merupakan sumber utama bagi kehidupan para pekerjanya, karena banyak risiko yang dapat memberikan kerugian bagi perusahaan maka anda harus menyiapkan langkah cadangan untuk mencegah kerugian yang akan diakibatkan bagi perusahaan.
5. Risiko Lingkungan merupakan risiko yang mana kita harus memikirkan lingkungan sekitar kita, Buatlah sebisa mungkin agar lebih ramah lingkungan dan tidak merugikan lingkungan sekitar. Contohnya jika anda memiliki jenis usaha perusahaan yang bergerak di bidang makanan, maka Anda harus memikirkan limbah pabrik yang dihasilkan dari perusahaan anda tidak mengganggu atau bahkan merugikan lingkungan sekitar
6. Risiko Teknologi, Masalah yang sering muncul adalah waktu pemakaian alat yang harus selalu dipantau. Jika pemakaian alat terlalu lama dan tidak dilakukan service secara berkala, maka kemungkinan alat akan rusak dan tidak dapat dipergunakan. Hal ini merupakan kerugian bagi perusahaan Anda, maka dari itu perawatan alat, mesin dan teknologi benar-benar harus diperhatikan.
7. Risiko Permintaan Pasar dalam risiko ini Anda harus memperhatikan kebutuhan pasar untuk tahun-tahun kedepan. Mungkin pada saat ini permintaan pasar pada prosuk yang Anda hasilkan cukup besar, namun apakah ada jaminan bahwa 5 atau 10 tahun ke depan pasar masih menginginkan produk Anda? Maka dari itu Anda harus selalu memikirkan inovasi-inovasi produk yang dapat dilakukan dan melihat peluang apa yang harus Anda pertimbangkan untuk jenis usaha berikutnya.
8. Risiko Perbaikan, Jika Anda ingin melakukan perubahan atau perbaikan bagi bisnis Anda, maka sebaiknya lebih berhati-hati. Anda harus melihat banyak faktor-faktor seperti kebutuhan pasar, inovasi prosuk apakah yang akan dilakukan, dan lain sebagainya. Karena bukan tidak mungkin perbaikan yang ingin Anda lakukan bisa berakibat buruk dan negatif bagi perusahaan Anda.
9. Resiko Kerjasama, dalam hal ini Anda harus memilih partner bisnis Anda secara tepat dan hati-hati. Mulailah dengan tidak langsung mempercayai orang yang Anda kenal kemudian Anda jadikan mitra bisnis Anda. Anda harus mengenal terlebih dahulu orang tersebut dengan lebih baik. Hal ini diperlukan agar dikemudian hari Anda terhindar dari resiko penipuan, dan partner yang kurang baik sehingga berdampak merugikan perusahaan Anda.
10. Resiko Peraturan Pemerintah, Terkait dengan usaha yang dijalankan, kita juga harus mempertimbangkan usaha kita tersebut aman. Pemerintah biasanya selalu memberikan peraturan yang mana peraturan tersebut harus kita lakukan sebagai seorang pelaku bisnis. Pastikan jenis usaha yang Anda jalankan tidak melanggar peraturan pemerintah sehingga Anda akan mendapatkan jaminan usaha yang baik.
11. Resiko Pengembangan Asset, Anda harus berhati-hati untuk mempertimbangkan jenis pengembangan apa yang akan Anda dan perusahaan Anda lakukan. Terutama Anda harus berhati-hati jika ingin mengembangkan asset Anda. Usahakan untuk melihat, memperkirakan, serta menghitung kembali resiko apa saja yang kemungkinan akan muncul. Sehingga jika Anda telah mengetahui hal tersebut dari awal, Anda dapat menyipakan langkah yang tepat untuk mengatasinya.
Setelah anda mengetahui Risiko - risiko yang terdapat pada sebuah perusahaan, maka saya akan menjelaskan mengapa risiko itu penting untuk dipelajari dalam mengelola suatu perusahaan. berikut penjelasan dari para ahli
Manajemen risiko adalah seperangkat kebijakan, prosedur yang lengkap, yang dipunyai organisasi, untuk mengelola, memonitor, dan mengendalikan eksposur organisasi terhadap risiko (SBC Warburg, The Practice of Risk Management, Euromoney Book, 2004)
Enterprise Risk Management adalah kerangka yang komprehensif, terintegrasi, untuk mengelola risiko kredit, risiko pasar, modal ekonomis, transfer risiko, untuk memaksimumkan nilai perusahaan (Lam, James, Enterprise Risk Management, Wiley, 2004)
Enterprise Risk Management (ERM) adalah suatu proses, yang dipengaruhi oleh manajemen, board of directors, dan personel lain dari suatu organisasi, diterapkan dalam setting strategi, dan mencakup organisasi secara keseluruhan, didisain untuk mengidentifikasi kejadian potensial yang mempengaruhi suatu organisasi, mengelola risiko dalam toleransi suatu organisasi, untuk memberikan jaminan yang cukup pantas berkaitan dengan pencapaian tujuan organisasi. (COSO, COSO Enterprise Risk Management – Integrated Framework. COSO, 2004) .
Jadi kesimpulan yang dapat diambil yaitu, Manajemen risiko merupakan salah satu elemen penting dan harus dipelajari dalam mengelola sebuah bisnis, dengan pengelolaan resiko yang baik maka sebuah lembaga bisnis dapat terhindar dari kerugian. Terhindar dari resiko yang merugikan merupakan tujuan hampir semua orang, baik itu kerugian harta milik pribadi ataupun kerugian aset milik lembaga usaha. Banyak yang tidak menyadari pentingnya manajemen atau pengelolaan resiko bagi sebuah lembaga usaha, padahal ada banyak manfaat yang menguntungkan dan memudahkan proses manajemen lembaga usaha secara keseluruhan jika pihak pengelola sudah mampu melakukan identifikasi dan pengendalian dari resiko – resiko yang mungkin dialami oleh sebuah lembaga usaha.
Referensi :
-
https://cstn.files.wordpress.com/2009/11/control-of-risk-a-guide-to-the-systematic-management-of-risk-from-construction1.pdf
-
http://repository.ut.ac.id/4789/1/EKMA4262-M1.pdf