Mengapa profesi perawat harus bersifat caring?

Caring adalah salah satu konsep penting dalam ilmu keperawatan. Mengapa sifat caring ini sangat penting untuk dimiliki perawat? Apa manfaatnya?

Dalam keperawatan, caring merupakan bagian inti yang penting terutama dalam praktik keperawatan.

Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, dan perasaan cinta atau menyayangi.

Caring bukanlah sesuatu yang dapat diajarkan, tetapi merupakan hasil dari kebudayaan, nilai-nilai, pengalaman, dan dari hubungan dengan orang lain. Sikap keperawatan yang berhubungan dengan caring diantaranya adalah:

  • Kehadiran, berarti “ada di” dan “ada dengan”. “Ada di” berarti kehadiran perawat tidak hanya dalam bentuk fisik, melainkan juga komunikasi dan pengertian. Komunikasi yang digunakan dalam keperawatan adalah komunikasi terapeutik yang berarti komunikasi yang bersifat terapi, misalnya penggunaan komunikasi dengan nada suara sopan dan lembut, serta senantiasa memberikan motivasi kepada pasien. Sedangkan “ada dengan” berarti perawat selalu bersedia dan ada untuk pasien. Bersedia mendengar keluh kesah pasien dan memberikan solusi, itulah makna kehadiran perawat bagi pasien.

  • Sentuhan, merupakan salah satu pendekatan yang menenangkan dimana perawat dapat mendekatkan diri dengan klien untuk memberikan perhatian dan dukungan. Ada dua jenis sentuhan, yaitu sentuhan kontak dan sentuhan non-kontak. Sentuhan kontak merupakan sentuhan langsung kullit dengan kulit. Sedangkan sentuhan non-kontak merupakan kontak mata. Melalui kontak mata seorang perawat dapat menunjukan tingkat kepeduliannya pada pasien.

  • Mendengarkan, untuk lebih mengerti dan memahami kebutuhan pasien, mendengarkan merupakan kunci, sebab hal ini menunjukkan perhatian penuh dan ketertarikan perawat. Mendengarkan membantu perawat dalam memahami dan mengerti maksud klien dan membantu menolong klien mencari cara untuk mendapatkan kedamaian.
    Empati

  • Empati adalah suatu perasaan dalam diri seseorang yang sesuai dengan apa yang dirasakan oleh orang lain secara psikologis. Empati memiliki beberapa fungsi yang dapat membantu seseorang dalam bersosial, berinteraksi, berkomunikasi, dan bersikap di lingkungan masyarakat.

Sebagai perawat dibutuhkan kemampuan khusus yang tidak semua orang memilikinya, yaitu kemampuan empati. Perawat yang diharapkan memiliki kemampuan empati, yaitu kemampuan untuk melakukan aksi komunikasi secara sadar kepada pasien sehingga dapat memahami dan merasakan suasana hati pasien tersebut, mampu melihat permasalahan dari sudut pandang pasiean, dan tidak bersikap menghakimi,menyalahkan atau menghina pasien. Perilaku yang muncul dari tiap perawat terhadap pasien berbeda-beda, hal ini terkait dengan kemampuan empati perawat itu sendiri, adapun yang mempengaruhi kemampuan empati, yaitu: pikiran yang optimis, tingkat pendidikan, keadaan psikis (mood), pengalaman, usia, jenis kelamin, latar belakang sosial budaya, status sosial, dan beban hidup. Faktor-faktor tersebut diperlukan untuk menunjang perawat dalam meningkatkan kemampuan empati.

Seperti disebutkan sebelumnya, apabila kondisi fisik seseorang mengalami suatu keadaan sakit, maka akan mempengaruhi kondisi psikisnya pula, dan biasanya pasien akan lebih labil emosinya. Nah, tenaga kesehatan khususnya perawat harus peka dengan keadaan seperti ini, perawat tidak hanya menangani kondisi fisik dari pasien tetapi kondisi psikisnya juga, dengan berempati kepada pasien maka diharapkan pasien dapat sembuh lebih cepat.

Sumber :

Omi Shobrina, Sifat Caring, Empati dan Altruisme bagi Perawat, 2016