Mengapa plankton merupakan faktor penting bagi kehidupan ikan?

Plankton merupakan organisme yang hidup melayang atau mengapung di dalam air. Kemampuan geraknya kalaupun ada sangat terbatas hingga organisme tersebut selalu terbawa arus.


Plankton merupakan organisme yang hidup melayang atau mengapung di dalam air. Kemampuan geraknya kalaupun ada sangat terbatas hingga organisme tersebut selalu terbawa arus. Berdasarkan daur hidupnya, plankton terbagi dalam dua golongan yaitu holoplankton yang merupakan organisme akuatik dimana seluruh hidupnya bersifat sebagai plankton, golongan ke dua yaitu meroplankton yang hanya sebagian dari daur hidupnya bersifat sebagai plankton (Nybakken, 1992).

Menurut ukurannya, plankton dibagi ke dalam beberapa kelompok, yaitu makroplankton (lebih besar dari 1 mm), mikroplankton (0,06-1mm) dan nanoplankton (kurang dari 0,06mm) meliputi beberapa jenis fitoplankton. Diperkirakan 70% dari semua fitoplankton di laut terdiri dari nanoplankton dan inilah yang memungkinkan terdapatnya zooplankton sebagai konsumen primer (Sachlan, 1982).

Plankton secara langsung maupun tidak langsung merupakan faktor yang begitu penting bagi kehidupan ikan dan segala macam biota yang hidup di dalam air, baik itu air tawar, payau maupun air laut, karena plankton khususnya phytoplankton merupakan primary producer atau organisme penghasil makanan yang pertama dalam siklus rantai makanan, dikatakan pula oleh Nybakken, 1992 bahwa plankton dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu fitoplankton terdiri dari tumbuhan laut yang bebas melayang dan hanyut dalam laut serta mampu berfotosintesis dan zooplankton ialah hewan-hewan laut yang planktonik.

Fitoplankton umumnya terdapat di dalam laut, fitoplankton yang berukuran besar dan biasanya tertangkap oleh jaring plankton terdiri dari dua kelompok besar, yaitu diatom dan dinoflagelata. Sedangkan zooplankton merupakan anggota plankton yang bersifat hewani,sangat beraneka ragam dan terdiri dari bermacam larva dan bentuk dewasa yang yang mewakili hampir seluruh filum hewan. Dari sudut ekologi hanya satu golongan zooplankton yang sangat penting artinya, yaitu subclass copepoda (klas Crustacea, filum Arthropoda). Copepoda ialah Crustacea holoplanktonik berukuran kecil yang mendominasi zooplankton di semua laut dan samudra. Hewan-hewan kecil ini sangat penting artinya bagi ekonomi ekosistem-ekosistem bahari karena merupakan herbivora primer dalam laut, sehingga copepoda berperan sebagai mata rantai yang amat penting antara produksi primer fitoplankton dengan para karnivora besar dan kecil (Nybakken, 1992).

Kelimpahan fitoplankton di suatu perairan dipengaruhi oleh beberapa parameter lingkungan dan karakteristik fisiologisnya. Komposisi dan kelimpahan fitoplankton akan berubah pada berbagai tingkatan sebagai respon terhadap perubahan-perubahan kondisi lingkungan baik fisik, kimia, maupun biologi (Reynollds et al, 1984 dalam Simarmata,P, 2012). Dikatakan pula bahwa faktor penunjang pertumbuhan fitoplankton sangat komplek dan saling berinteraksi antara faktor fisika-kimia perairan seperti intensitas cahaya, oksigen terlarut, stratifikasi suhu, dan ketersediaan unsur hara, nitrogen dan fosfor, sedangkan aspek biologi adalah adanya aktifitas pemangsaan oleh hewan, mortalitas alami, dan dekomposisi.