Mengapa perusahaan besar lebih memilih membeli startup padahal mereka sendiri mampu membuatnya?

Startup

Saat ini perusahaan startup sangat banyak bermunculan dengan ide-ide kreatif yang mereka tawarkan. Startup di Asia Tenggara pada tahun 2015 kurang lebih 5000 perusahaan.

Seiring berkembangnya startup, perusahaan besar pun semakin gencar dalam membeli startup yang memiliki masa depan cerah. Terbukti dengan pendanaan yang di investasikan kepada perusahaan startup di Asia Tenggara yang Mencapai angka Rp8,46 triliun.

Dikutip dari Tech In Asia, Menurut Jason, Head of Business Development Techlist, ada 93 startup di Asia Tenggara yang memperoleh pendanaan pada kuartal pertama tahun 2015. Angka tersebut naik sekitar 19,3 persen dibanding kuartal sebelumnya yang berjumlah 75 startup. Ia menambahkan bahwa total nilai investasi startup teknologi di kuartal ini mencapai USD650 juta (Rp8,46 triliun).

Pada kuartal ini, MatahariMall berhasil menjadi startup yang mendapat pendanaan terbesar, yakni USD500 juta (Rp6,51 triliun) pada Februari lalu. Sementara itu, rata-rata jumlah pendanaan yang diterima startup (tanpa MatahariMall) di kawasan ini mencapai USD1,6 juta (Rp20,83 miliar) dengan nilai valuasi rata-rata USD6 juta (Rp78,13 miliar).

Kembali ke Pertanyaan diatas, melihat dari trend dan angka-angka yang digelontorkan perusahaan kepada statup mengapa perusahaan besar yang dikatakan sudah matang lebih memilih untuk berinvestasi kepada startup? Apakah kelebihan dan kekurangan dari berinvestasi ke perusahaan startup?

1 Like

Menurut saya karena Startup lah yang menjadi cikal bakal sebuah perusahaan baru yang akan berjaya dimasanya, jadi perusahaan-perusahaan besar tidak ragu menanamkan uangnya dalam startup, yang notabennya jika startup itu memliki peluang, akan sukses dan uang yang ditanam akan berkembang pesat di starup tersebut.

dan pada akhirnya perusahaan tersebut tidak usah repot-repot dalam hal mengakuisisi karena uang yang ditanam dalam startup biasanya akan menjadi saham, dan mudah untuk mengatur atau mengendalikan startup tersebut