Mengapa objek yang di foto tidak fokus tetapi latar belakangnya fokus?

foto tidak fokus

Masalah fokus adalah masalah yang sering ditemui dalam melakukan pengambilan foto. Mengapa Objek yang difoto tidak fokus tetapi latar belakangnya fokus ?

Banyak orang pernah mengalami kejadian seperti yang ditanyakan, model atau objeknya terlihat buram namun latar di belakangnya terlihat cukup fokus dan jelas. Dalam hal ini ada dua kemungkinan yang mungkin terjadi saat pemotretan. Kemungkinan tersebut harus dianalisa terlebih dahulu dengan kondisi yang muncul dalam foto hasil pemotretan.

Kemungkinan pertama adalah bila hasil yang terfoto menampilkan model atau objek tersebut buram, terlihat besar dan cukup dekat jarak pengambilannya, serta umumnya sebagian besar frame foto terisi dengan si objek tersebut, maka kemungkinan yang terjadi dengan kondisi yang terfoto saat itu adalah objek tersebut berada terlalu dekat dengan lensa kamera pada saat pemotretan terjadi, sehingga dengan jarak tersebut semua objek tidak bisa fokus, karena lensa kamera memiliki jarak minimum agar objek didepannya bisa fokus.

Untuk lebih memahami kondisi tersebut akan lebih mudah bila seorang fotografer memahami karakter dari tipe lensa dalam fotografi.

  • Lensa sudut lebar atau wide, merupakan lensa yang bisa memotret dengan bidang bagian yang lebih luas dari jarak pandang sebelah mata manusia pada umumnya. Biasanya jangkauan pemotretan yang luas membuat lensa ini dipakai untuk memotret interior, arsitektural atau bidang yang ingin terfoto dengan luas, contoh lensa ini adalah lensa yang memiliki focal length berukuran dibawah 50mm seperti lensa 10-22mm, 24mm, 35mm.

  • Lensa tele, merupakan lensa dengan kemampuan membuat objek yang jauh terlihat lebih dekat dan terlihat lebih besar. Lebih sering dipakai dalam pemotretan model, pemotretan balap mobil, atau pemotretan yang objeknya berjarak cukup jauh dari fotografer, contoh lensa ini berukuran diatas 50mm: 70-200mm, 180mm, 135mm.

  • Lensa normal adalah lensa dengan bidang pandang yang sesuai dengan jarak pandang mata manusia pada umumnya, lensa normal ini berukuran antara 40-55mm. Lensa makro, merupakan lensa yang dapat memotret suatu benda dengan jarak yang cukup dekat dan fokus. Efek yang dihasilkan mampu menangkap detail suatu objek dari jarak dekat, biasanya dipakai untuk memotret benda yang kecil atau membutuhkan detail tekstur.

Setelah mengetahui beberapa informasi umum tentang tipe lensa yang tersebut diatas, maka dapat dianalisa penyebab objek foto tersebut tampak buram atau tidak fokus, karena tipe lensa yang digunakan dalam pemotretan bukan tipe lensa makro, sehingga karena jarak yang cukup dekat dengan lensa, objek tersebut tidak bisa fokus. Untuk mengatasi masalah ini, bila memakai kamera saku, fotografer dapat mengaktifkan fitur pemotretan makro, bila tersedia dalam kameranya, yang biasanya ditandai dengan simbol bunga, maka lensa kamera tersebut bisa menyesuaikan fokus dengan jarak objek ke lensa yang cukup dekat. Namun tentu saja masih ada jarak fokus minimal saat fitur ini diaktifkan. Untuk fitur makro ini, sayangnya masih belum didapati pada kamera telpon genggam. Namun kesalahan tersebut masih dapat diatasi dengan mengatur kembali jarak pengambilan foto agar objek tidak terlalu dekat jaraknya dengan lensa kita.

Posisi Objek terlalu Dekat dan Hasil Foto Objek Blur dengan Lensa Kamera
Gambar Posisi Objek terlalu Dekat dan Hasil Foto Objek Blur dengan Lensa Kamera

Kondisi kedua bila objek foto terlihat buram, tapi latar belakang fokus, bila tampilan foto dianalisa, objek tersebut tidak terlalu dekat dengan kamera dan bahkan bisa terlihat cukup utuh dalam bidang foto, maka yang terjadi dalam kondisi tersebut adalah objek yang terekam dalam foto saat itu, sedang bergerak. Sehingga situasi saat pemotretan adalah saat menekan tombol kamera, diafragma terbuka dengan shutter speed yang lebih lambat dibanding gerakan objek sehingga saat pengambilan foto, objek yang sedang terfoto, terekam beserta gerakannya, sehingga menghasilkan gambar yang bertumpuk sesuai gerakan objek dan hasilnya terlihat buram, tidak fokus atau tidak tajam. Karenanya latar belakang yang terekam terlihat tajam atau fokus karena latarnya diam tidak bergerak. Misalnya dalam kasus, ada anak kecil sedang lari didepan sebuah pohon, karena anaknya melakukan gerakan maka dia terlihat bergeser, sedangkan pohonnya tetap diam dan jelas.

Saat pemotretan, model sedang bergerak dan Hasil foto blur berlapis
Gambar Saat pemotretan, model sedang bergerak dan Hasil foto blur berlapis

Untuk mengatasi masalah ini, bila menggunakan kamera yang shutter speed-nya bisa diubah, fotografer cukup mengatur agar waktu yang dibutuhkan saat pemotretan berlangsung bisa lebih cepat atau sama dengan kecepatan gerak si objek. Namun bila kamera yang dipakai tidak memiliki fitur tersebut, dibutuhkan kerjasama dengan model yang berpose, untuk diam sesuai waktu pengambilan gambar, terutama dalam penggunaan kamera telpon genggam. Sehingga bisa diakui bahwa kekurangan dari kamera-kamera otomatis adalah sulit mengabadikan momen saat objek utama, cukup aktif bergerak. Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan memakai flash sehingga cahayanya yang cukup terang dan muncul sesaat itu bisa merekam satu momen gerakan model dengan cahaya kilat itu. Sehingga gerakan lain dari model tidak terlalu jelas terekam dalam kamera, namun hanya satu momen saat flash tersebut menyala.

Sumber : Agnes Paulina Gunawan, Menjadi fotografer dengan kamera sederhana, Bina Nusantara University