Mengapa Menelan Ludah Sendiri Tidak Bisa Hilangkan Haus?

http://sains.me/sainsme/wp-content/uploads/2016/04/minum_air-768x436.jpg

Menelan ludah sendiri, sebanyak apapun, rasanya tak bisa menghilangkan haus. Malah membuat haus makin menjadi-jadi.

Air ludah (saliva) terdiri dari 98% air. Tapi ingat, air ludah memiliki tingkat konsentrasi yang lebih tinggi dibanding cairan tubuh. Dengan kata lain, air ludah kita lebih kental. Sedangkan cairan tubuh kita bekerja berdasar hukum osmosis. Singkatnya, osmosis adalah sebuah kondisi yang membuat cairan dengan tingkat konsentrasi lebih kecil akan bergerak mendekat ke cairan lain yang memiliki tingkat konsentrasi lebih tinggi.

Cairan yang lebih encer akan terserap oleh cairan lain yang lebih kental. Air ludah kita lebih kental dari cairan tubuh. Sehingga jika kita dengan sengaja menelannya, cairan tubuh kita yang lebih encer akan terserap oleh cairan ludah itu. Jadi bukannya membasahi sel-sel tubuh yang membutuhkan, cairan tubuh kita malah menjauhi sel menuju air ludah tersebut.

Itulah mengapa di saat haus, air putih segar akan membuat kita merasa lebih baik, karena air putih jauh lebih encer dari cairan tubuh. Sehingga proses osmosis membuat air putih secara perlahan terserap oleh sel-sel tubuh yang sedang membutuhkan. Karena sel tubuh tidak bisa menerima cairan secara langsung dalam jumlah banyak, dengan kata lain harus diserap perlahan.

Untuk kasus dehidrasi parah, tenaga medis akan memasukkan cairan khusus yang sudah dibuat sangat mirip komposisi cairan tubuh dengan tingkat kekentalan yang juga sudah disesuaikan. Sehingga sel-sel tubuh bisa langsung menggunakannya.

Sebagai catatan, air ludah bukanlah cairan paling kental di tubuh. Faktanya, darah dan nanah jauh lebih kental lagi. Dalam kondisi normal, urine berwarna jernih atau sedikit sekali kekuningan (tergantung makanan atau minuman yang baru kamu konsumsi). Saat tubuh kamu mengalami kekurangan cairan, alias dehidrasi, maka urine akan berwarna semakin gelap dan keruh. Itu berarti tubuhmu sedang dalam kondisi “siaga dehidrasi” dan berusaha menghemat cairan, sehingga cairan urine juga ikut mengental.

Sumber:
sains.me