Mengapa masih banyak masyarakat Indonesia yang enggan menggunakan teknologi informasi dan bagaimana cara mengatasinya?

meski kehadiran teknologi sangat memudahkan pekerjaan manusia, namun masih saja ada orang yang tidak mau menggunakannya bahkan tidak ingin tahu, tentunya hal itu sedikit banyak akan menghambat pekerjaan, bagaimana cara mengatasinya?

2 Likes

Banyak faktor, salah satunya pola pikir masyarakat yang masih konservatif.
Walaupun begitu seenggaknya kita harus menyadarkan masyarakat dengan melakukan sosialisasi dan menunjukkan manfaatnya apabila diterapkan teknologi informasi tersebut.

Teknologi memang membawa dampak yang begitu luar biasa bagi kehidupan manusia di dunia, apalagi di era modern saat ini manusia dituntut untuk bekerja secara efektif dan efisien untuk menghadapi persaingan yang ada. Namun masih lumayan banyak masyarakat Indonesia yang belum mengerti tentang teknologi informasi dan manfaatnya. Sebenarnya sudah banyak orang yang menggunakan teknologi informasi di Indonesia, namun mereka hanya menggunakannya sebatas hanya untuk bermain game dan social media saja.

Masyarakat Indonesia belum mampu memanfaatkan teknologi informasi untuk hal-hal yang lebih bermanfaat seperti berdiskusi dalam forum online. Masyarakat Indonesia hanya memanfaatkan teknologi informasi hanya untuk hiburan dan komunikasi saja, padahal masih banyak manfaat lain dari teknologi informasi seperti : membayar tagihan listrik dan air, beraspirasi, berbisnis, e-learning, e-commerce, forum diskusi online, dan masih banyak lagi. Namun ada banyak juga dampak negative dari teknologi informasi, yang paling banyak adalah penipuan dan hoax. Masyarakat Indonesia masih belum siap, karena masyarakat Indonesia belum bisa memilah antara berita yang benar dan salah. Menurut saya pemerintah harus melakukan penyuluhan agar masyarakat Indonesia lebih mengenal tentang teknologi informasi, manfaat dan dampak negative dari teknologi informasi.

Sumber :

Kehadiran teknologi informasi saat ini sangatlah membantu pekerjaan manusia dalam segala aspek, namun meski “memudahkan” ada saja orang yang sangat sulit untuk diajak memanfaatkan kemudahan tersebut dan memilih melakukan segala sesuatu secara manual.

Di era ini ada dua generasi yang saling bertemu yaitu generasi digital immigrant dan generasi digital native. Kedua istilah ini diperkenalkan oleh Marc Prensky di tahun 2001. dia menulis artikel berjudul “Digital native, Digital Immigrant” dia menjelaskan kedatangan teknologi yang berkembang begitu pesat menjadikan orang-orang yang lahir setelah kedatangan teknologi menjadi generasi digital native atau generasi yang menguasai teknologi, sebaliknya orang-orang yang lahir sebelum kehadiran teknologi disebut digital immigrant yang masih terlihat enggan untuk menggunakan teknologi.

Tentunya perbedaan antara kedua generasi tersebut sangatlah jauh, bagi generasi digital immigrant adanya teknologi dianggap sebagai sesuatu yang ribet dan susah untuk dipelajari karena mereka tidak terbiasa dengan kehadiran teknologi itu sendiri, selain itu banyak diantara mereka yang memiliki pola pikir kuno sehingga sulit untuk diajak mengikuti perkembangan zaman dan tetap bertahan dengan keadaan mereka dan apa yang mereka lakukan. Meski sulit namun bukan tidak mungkin untuk mengajak generasi ini melek akan teknologi, dengan cara mengenalkan dan mengajarkan secara perlahan teknologi yang ada.

Sedangkan bagi generasi digital native, tentunya mereka sudah sangat fasih dalam memanfaatkan teknologi yang ada bahkan, bisa dibilang teknologi informasi adalah kebutuhan pokok mereka. Meski begitu, masih ada saja orang generasi ini yang sulit diajak menggunakan kemudahan IT untuk pekerjaan, hal itu bisa saja terjadi karena banyak dari mereka yang hanya memanfaatkan IT untuk social media, dan hiburan sehingga pengetahuan mereka tentang hal-hal yang bersifat memudahkan pekerjaan kurang dan kemungkinan mereka juga enggan mencari tahu. Namun, jika mereka sudah mengetahui mungkin mereka juga akan memanfaatkan teknologi tersebut karena sifat yang dibawa generasi ini adalah ingin segala sesuatu menjadi serba instan dan mudah.

Sumber :

Perkembangan teknologi informasi di bumi ini sudah dapat di pungkiri lagi. Setiap tahu, setiap bulan, bahkan setiap hari Teknologi terus berkembang tanpa henti. Di Indonesia ini juga ikut mengalami kemajuan dalam teknologi informasi. Dari kalangan muda hingga yang sudah tua pun juga merasakan permkembangannya. Segala sesuatu sudah mulai di moderenisasikan dengan alat - alat yang lebih canggih agar informasi - informasi yang tersebar di seluruh dunia ini dapat ditangkap.

Hanya saja semua yang memiliki dampak positif juga memiliki dampak yang negatif. Hal ini sepertinya yang dipikirkan orang Indonesia terhadap perkembangan dari perkembangan teknologi informasi. Bila ingin mendapatkan informasi yang banyak, maka alat yang digunakan harus canggih pula. Dan alat yang canggih membutuhkan biaya yang besar pula. Hal ini adalah hal yang mendasar bagi masyarakat Indonesia untuk malas dalam memanfaatkan perkembangan teknologi informasi.

Padahal bila mereka mengetahui cara untuk mendapatkan informasi yang luas dengan harga yang murah maka seluruh masyarakat Indonesia dapat berkembang baik dari softskill hingga hardskill dengan pemanfaatan teknologi informasi. Memang bila dilakukan sosialisasi masalah ini sedikit demi sedikit dapat diatasi, namun terdapat masalah lain yang mengambat penyelesaian masalah pertama tadi. Yaitu adalah tidak meratanya perkembangan teknologi informasi di Indonesia ini. Hal ini adalah faktor utama dalam penghambatan penggunaan teknologi informasi di Indonesia ini.

salah tiga sumber :

https://staff.blog.ui.ac.id/harrybs/2009/04/24/kendala-penerapan-it-dan-solusinya/

Seperti yang kita ketahui Indonesia adalah salah satu Negara dengan pengguna internet yang begitu besar,hampir seluruh lapisan masyarakat di Indonesia ini menggunakan teknologi informasi atau internet untuk berbagai macam alasan dan kegiatan.

Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat pada saat ini memang telah banyak digunakan oleh sebagian besar masyarakat indonesia karena dianggap menguntungkan untuk memudahkan pekerjaan mereka. Namun, tidak sedikit masyarakat Indonesia yang masih belum bisa memaksimalkan fungsi teknologi informasi dengan baik sehingga benar-benar bisa bermanfaat bagi diri sendiri mereka.

Rata-rata orang pada saat ini menggunakan teknologi informasi hanya untuk membuat mereka merasa terhibur dan bahagia sesaat saja namun tidak begitu banyak mempunyai manfaat yang berarti. Masyarakat pada saat ini belum bisa mengoptimalkan manfaat penggunaan teknologi informasi karena mereka masih belum merasa terbiasa dan merasa malas untuk memulai membiasakan. Dan masih belum banyak aplikas yang mereka ketahui yang sebenarnya bisa bermanfaat bagi mereka.

Sebenarnya banyak sekali aplikasi-aplikasi maupun website yang telah tersedia di Internet dan gadget kita yang bisa kita manfaatkan untuk memudahkan kegiatan kita sehari-hari menjadi lebih efisien dan menjadi lebih produktif.

Berikut adalah beberapa aplikasi yang begitu banyak manfaatnya namun masih sering diabaikan oleh masyarakat adalah :

  1. Google Scholar
    Salah satu layanan terbaik Google yang mempermudah kita untuk mencari artikel ilmiah, jurnal, dan karya ilmiah lainnya.

  2. Google Business View
    Digunakan untuk memantau kantor dari tempat dimanapun anda berada melalui gadget anda.

  3. Google Classroom
    Google Classroom diciptakan untuk mempermudah interaksi antara guru dan murid. Layanan terbaik Google ini memudahkan para pengajar untuk memberikan tugas, memberikan feedback, dan berkomunikasi dengan kelas yang dia ajar.

Dan masih bayak lagi contoh aplikasi dan website yang bisa kita gunakan untuk memudahkan kita dalam melakukan bisnis, melakukan forum diskusi online yang bermanfaat, e-learning, dan lain sebagainya.

Cara mengatasi agar bisa membuat para masyarakat lebih bisa menggunakan teknologi informasi dengan semaksimal mungkin adalah dengan cara memulai untuk membiasakan diri untuk menggunakan dan mempelajarinya.

https://www.siantarnews24jam.co.id/2017/10/16/siapkah-masyarakat-menerima-perkembangan-teknologi/