Mengapa Manusia Menyerah?

menyerah

Hal-hal apa yang membuat manusia menyerah?

Dalam ilmu psikologi, mudah menyerah ditentukan dari kecerdasan Adversity (Adversity quotient)

Adversity quotient adalah kecerdasan seseorang dalam menghadapi rintangan atau kesulitan secara teratur.

Adversity quotient membantu individu memperkuat kemampuan dan ketekunan dalam menghadapi tantangan hidup sehari-hari seraya tetap berpegang teguh pada prinsip dan impian tanpa memperdulikan apa yang sedang terjadi.

Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi Adversity quotient. Faktor-faktor tersebut antara lain :

  • Daya saing
    Seligman (Stoltz, 2000: 93) berpendapat bahwa adversity quotient yang rendah dikarenakan tidak adanya daya saing ketika menghadapi kesulitan, sehingga kehilangan kemampuan untuk menciptakan peluang dalam kesulitan yang dihadapi.

  • Produktivitas
    Penelitian yang dilakukan di sejumlah perusahaan menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif antara kinerja karyawan dengan respon yang diberikan terhadap kesulitan. Artinya respon konstruktif yang diberikan seseorang terhadap kesulitan akan membantu meningkatkan kinerja lebih baik, dan sebaliknya respon yang destruktif mempunyai kinerja yang rendah.

  • Motivasi
    Penelitian yang dilakukan oleh Stoltz (2000: 94) menunjukkan bahwa seseorang yang mempunyai motivasi yang kuat mampu menciptakan peluang dalam kesulitan, artinya seseorang dengan motivasi yang kuat akan berupaya menyelesaikan kesulitan dengan menggunakan segenap kemampuan.

  • Mengambil resiko
    Penelitian yang dilakukan oleh Satterfield dan Seligman (Stoltz, 2000:94) menunjukkan bahwa seseorang yang mempunyai adversity quotient tinggi lebih berani mengambil resiko dari tindakan yang dilakukan. Hal itu dikarenakan seseorang dengan adversity quotient tinggi merespon kesulitan secara lebih konstruktif.

  • Perbaikan
    Seseorang dengan adversity quotient yang tinggi senantiasa berupaya mengatasi kesulitan dengan langkah konkrit, yaitu dengan melakukan perbaikan dalam berbagai aspek agar kesulitan tersebut tidak menjangkau bidang-bidang yang lain.

  • Ketekunan
    Seligman menemukan bahwa seseorang yang merespon kesulitan dengan baik akan senantiasa bertahan.

  • Belajar
    Menurut Carol Dweck (Stoltz, 2000: 95) membuktikan bahwa anak- anak yang merespon secara optimis akan banyak belajar dan lebih berprestasi dibandingkan dengan anak-anak yang memiliki pola pesimistis.

Beberapa kriteria manusia apabila dilihat dari kecerdasan Adversity-nya adalah Quitter, Camper dan Climber. Oleh karena itu, tiap orang pastinya mempunyai alasan-alasan tersendiri mengapa dia menjadi orang yang mudah menyerah.

Menyerah adalah sebuah sifat yang sejatinya hanya dimiliki oleh mereka bermental lemah.

Sebagai manusia, sebenarnya wajar-wajar saja jika kita mengalami keadaan paling terpuruk dan berkata untuk menyerah dalam menghadapi kenyataan hidup ini.

image

Beberapa kondisi yang dapat membuat manusia cepat sekali menyerah antara lain :

  1. Maunya Cepat Sukses
  2. Hilang Percaya Diri
  3. Ingat Masa Lalu
  4. Mengulang Kesalahan
  5. Takut Akan Masa Depan
  6. Menolak Perubahan
  7. Tidak Percaya Pada Kemampuan Sendiri
  8. Menganggap Dirinya Lemah
  9. Merasa Dunia Berhutang Padanya
  10. Lebih Takut Gagal Daripada Sukses
  11. Tidak Pernah Membayangkan Apa “Yang Mungkin”
  12. Merasa Akan Kehilangan Sesuatu
  13. Bekerja Berlebihan
  14. Merasa Cuma Dia Yang Punya Masalah
  15. Melihat Kegagalan Sebagai Tanda Untuk Mundur
  16. Mengasihani Diri Sendiri

Ada sedikit perbedaan antara orang yang mudah menyerah dengan orang-orang yang terpaksa untuk menyerah. Mereka yang mudah menyerah cenderung tak ingin mencoba dan menunggu hasil sambil bekerja keras. Mereka ingin semuanya cepat berhasil. Tapi sayangnya, tak mau menunggu dan bekerja lebih keras.

Sementara, orang yang terpaksa memilih untuk menyerah sedikit berbeda. Mereka sebenarnya mampu untuk mencapai keberhasilan. Tapi ada beberapa alasan kuat yang membuat mereka untuk berhenti. Berhenti berusaha, bekerja keras, dan berharap. Kenapa?

  1. Yakinlah, mereka yang memilih untuk menyerah bukannya belum berusaha sekuat tenaga. Berbagai percobaan, cara, dan taktik untuk meraih keberhasilan sudah mereka lakukan. Tapi, semuanya gagal. Terlalu banyak gagal membuat mereka takut kembali mengalami hal yang sama.

  2. Rasa takut itu lantas membunuh rasa percaya pada dirimu sendiri. Kamu tak lagi percaya kalau kamu sebenarnya mampu untuk bangkit dan mencobanya kembali. Tapi tanpa kepercayaan, semuanya sulit untuk diraih. Termasuk mimpi.

  3. Ada juga yang takut dengan masa lalu. Kejadian pahit yang menyakiti mereka dulu masih saja menghantui hingga sekarang.

  4. Ada juga yang beralasan terlalu banyak hal yang harus mereka lakukan. Seperti contohnya pekerjaan menumpuk di meja kantor dan tak lagi sanggup menjalankan rutinitas sehari-hari;pergi gelap, pulang saat mentari baru mau muncul.

  5. Sementara itu, sebagian orang lain menyerah karena tak tahu harus melakukan apa. Mereka bahkan tak tahu apa yang mereka inginkan, tapi terus saja mengeluhkan keadaan dan jalan hidup.

Sumber : Bintang.com

Diambil dari Geniusbeauty, berikut ini beberapa alasan untuk tidak menyerah.

  1. Semua mungkin terjadi selama kita masih hidup
    Satu-satunya alasan yang dapat menghentikan langkah adalah kematian. Selama masih hidup, Anda memiliki banyak pilihan untuk mencoba mencapai keberhasilan tertinggi.

  2. Jadilah realistis
    Kesempatan untuk menguasai sesuatu membutuhkan waktu. Jika Anda melakukan kesalahan, belajarlah dari kesalahan tersebut. Jadikan kesalahan sebagai pengalaman.

  3. Anda kuat
    Anda lebih kuat dari apa yang Anda pikirkan. Sebanyak 1.000 kegagalan tidak akan mampu mencegah Anda untuk meraih kesuksesan.

  4. Pembuktian diri
    Anda perlu melakukan pembuktian diri bahwa Anda bisa melakukannya. Tunjukkan diri pada dunia bahwa Anda mencapai apa yang Anda inginkan.

  5. Percaya pada mimpi
    Jangan mengkhianati diri sendiri. Jika ada banyak orang yang mengatakan Anda tidak bisa melakukannya, jangan dengarkan mereka. Jangan biarkan orang lain merusak impian Anda.

image

  1. Keluarga dan teman
    Biarkan orang yang Anda cintai menjadi inspirasi. Biarkan mereka membantu Anda bergerak maju. Mungkin Anda bisa melihat dan menemukan sudut pandang lain dari mereka untuk belajar.

  2. Banyak orang yang lebih lemah
    Jangan menyerah hanya karena berpikir Anda lemah. Masih banyak orang yang lebih lemah dari Anda. Apakah Anda menyerah berlari 5 kilometer? Pikirkan tentang orang-orang yang tidak mampu berjalan.

  3. Anda berhak untuk bahagia
    Anda berhak untuk sukses dan bahagia. Jangan menyerah sampai Anda mencapai tujuan.

  4. Ciptakan terobosan baru
    Jika Anda merasa berada dalam kondisi ingin menyerah, berpikirlah untuk ciptakan terobosan besar. Dengan terobosan besar, Anda akan termotivasi untuk berada di ambang kesuksesan.

Sehingga, apabila pertanyaannya adalah mengapa manusia menyerah, Jawabannya adalah ketika mereka tidak mempunyai prinsip dan tidak dapat melakukan hal-hal tersebut diatas