Mengapa Luka pada Penderita Diabetes Mellitus Sukar Sembuh?

Salah satu komplikasi yang dapat menyerang penderita Diabetes Mellitus (DM) adalah Diabetic Foot, atau kaki diabetes. Diabetic Foot terjadi karena kaki, yang sering menjadi tumpuan berjalan dan menopang berat tubuh, mudah terkena cedera dan luka, yang pada penderita DM sukar disembuhkan. Mengapa luka pada penderita DM sukar sembuh atau kering?

Diabetes melitus (kencing manis) merupakan penyakit dengan resiko komplikasi yang tinggi. Salah satunya adalah ulkus diabetikum, atau juga dikenal dengan ulkus kaki diabetikum, dimana terdapat luka yang lama, tidak menyembuh, permukaan luka cukup dalam, bengkak, dengan bau busuk yang khas. Hal ini diakibatkan oleh diabetes yang tidak terkontrol pada diabetes tipe 1 maupun diabetes tipe 2.

Pada pasien diabetes, terjadi penyumbatan pembuluh darah dan kerusakan saraf akibat kadar gula darah yang tinggi dan tidak terkontrol. Akibatnya terjadi penurunan sensasi perabaan pada permukaan kulit, terutama kaki. Oleh karena itu, penderita diabetes yang tidak terkontrol mungkin tidak merasakan adanya luka lecet atau trauma pada tungkai yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti sepatu yang terlalu sempit, terantuk atau tergores sesuatu, menginjak benda tajam atau puntung rokok, dan berbagai trauma yang lainnya.

Kurangnya sirkulasi darah di dalam kaki akibat tersumbatnya arteri-arteri yang disebabkan oleh penyakit arteri perifer, menyebabkan proses penyembuhan luka yang buruk. Luka menjadi sukar sembuh, oksigen dan sel darah putih sulit mencapai jaringan, imunitas tubuh menurun, dan terjadi penurunan fungsi sel darah putih dalam melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh. Akibatnya, terjadi infeksi pada luka yang sukar sembuh tersebut, dan selanjutnya dapat berakibat terjadinya pembusukan. Ulkus diabetikum adalah penyebab seringnya dilakukan amputasi pada penderita diabetes.