Mengapa Laba-Laba Berjalan Cepat di Suhu Tinggi?

https://i1.wp.com/warstek.com/wp-content/uploads/2015/08/trantula.jpg?resize=800%2C445&ssl=1

Selain tidak bersaraf, pada beberapa jenis, cara berjalan jenis Tarantula lebih mengejutkan lagi. Kedelapan kaki berbulu binatang ini digerakkan bukan oleh otot, namun melalui cairan yang disebut hemolymph. Cairan ini mengalir melalui lengan dan menyebabkan lengan-lengan ini melentur atau menegang. Walaupun sistem ini lebih sederhana dan lebih ringan daripada sistem otot, sistem ini lebih sensitive terhadap perubahan suhu.

Peneliti menguji kecepatan laba-laba abu-abu texas pada beberapa suhu. Pada suhu yang lebih panas, kecepatan berjalan laba-laba lebih tinggi. Pengujian dilakukan pada suhu antara 15 sampai 40 °C. Pada suhu 40 °C kecepatan 2,5 kali lebih cepat dibandingkan pada suhu 15 °C. Peneliti menemukan bahwa perbedaan ini disebabkan oleh lebih cepatnya frekuensi langkah. Peneliti berhipotesa bahwa ketika suhu terlalu tinggi atau terlalu dingin, persendian laba-laba akan kehilangan kemampuan untuk berkerja sama secara singkron. Ketika hal ini terjadi, maka seharusnya kecepatan pada kedua kondisi tersebut tidak jauh berbeda. Tetapi, secara mengejutkan, sendi-sendi lengan akan menyatu lebih erat pada suhu rendah dan menghasilkan kecepatan lebih rendah. Ketika lebih panas, pergerakan dari persendian-persendian kurang terkoordinasi secara tepat, namun laba-laba bergerak lebih cepat.

Peneliti berhipotesa bahwa kekurang terhubungan ini mencerminkan hemolymph mengalir tidak sempurna keluar masuk lengan-lengan. Sehingga kecepatan tinggi laba-laba ditentukan oleh batas seberapa cepat cairan mengalir.

Sumber:
N. A. Booster, F. Y. Su, S. C. Adolph, A. N. Ahn, “Effect of temperature on leg kinematics in sprinting tarantulas (Aphonopelma hentzi): high speed may limit hydraulic joint actuation”, Journal of Experimental Biology, 2015, 218: 977-982